Raden Muhammad Rizki Hidayatullah
Prodi Teknik Pemasyarakatan, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA PENYELESAIAN PERMASALAHAN KEPADATAN PENGHUNI LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI INDONESIA Raden Muhammad Rizki Hidayatullah
Borneo Law Review Volume 4 No 1 Juni 2020
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bolrev.v4i1.1394

Abstract

AbstrakKepadatan penghuni merupakan suatu kondisi dimana peningkatan laju jumlah penghuni Lapasyang bertambah yang tidak sebanding dengan kapasitas dari sarana dan prasarana yang tersedia.Kepadatan penghuni ini terjadi hampir di setiap Lembaga Pemasyarakatan seluruh Indonesia.Tentu hal ini berdampak pada munculnya permasalahan-permasalahan yang dapat mengancamsituasi keamanan dan ketertiban di dalam Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. sebagian besarperaturan mengenai pelanggaran hukum bermuara pada pidana penjara. Kemudian pelaksanaanrestorative justice yang dinilai dapat menjadi alternatif solusi dalam sistem peradilan pidana diIndonesia terkendala akan payung hukum yang lemah . Sebagai pemecahan dari permasalahantersebut, sinkronisasi dalam pelaksanaan pemidanaan terpadu dilakukan untuk dapattercapainya efektifitas dan efisiensi dalam pemberian sanksi bagi pelanggar hukum.Kata kunci : Kepadatan penghuni; Narapidana; dan Restorative JusticeAbstractOvercrowded is a condition where an increase in the rate of increasing number of prison residentsis not proportional to the capacity of the available facilities and infrastructure. Of course this has animpact on the emergence of problems that can threaten the security and order situation within thePenitentiary in Indonesia. The density of these residents occurs in almost every Penitentiarythroughout Indonesia. Most of the regulations regarding law violations lead to imprisonment. Thenthe implementation of restorative justice which is considered to be an alternative solution in thecriminal justice system in Indonesia is constrained by a weak legal umbrella. As a solution to thisproblem, synchronization in the implementation of integrated criminality is carried out to achievethe effectiveness and efficiency in providing sanctions for violators of the law.Keywords : Overcrowded; prisonners; and Restorative Justice