Yani Fathur Rohman
Universitas Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformasi Gym: Antara Olahraga, Simbol, dan Representasi Status Sosial Yani Fathur Rohman
SOCIUS Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v7i1.172

Abstract

Studi tentang transformasi gym telah bergerak menuju sebuah gaya hidup dan pemanfaatan waktu luang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi keterkaitan aktifitas gym dan status sosial beserta dampak yang ditimbulkan dari rutinitas tersebut. Kajian-kajian sebelumnya terkait gym dalam prespektif ilmu sosial menyoroti dua hal diantaranya berbagai motivasi member bergabung dengan pusat kebugaran dan hiperealitas dalam transformasi pusat kebugaran. Kajian-kajian tersebut belum melihat berbagai upaya member dan dampaknya dalam membentuk dan mempertahankan status sosial melalui aktivitas gym. Metode kualitatif digunakan dan pengumpulan data diperoleh melalui observasi serta wawancara mendalam. Hasilnya, gym dimanfaatkan para member tidak hanya sekedar untuk berolahraga dan bodyshaping, tetapi juga untuk merepresentasikan posisi sosialnya di masyarakat. Berbagai fasilitas tambahan menjadi salah satu aspek yang menunjang member dalam memilih aktivitas waktu luangnya. Proses tersebut diperkuat dengan penggunaan aksesoris bermerek pusat kebugaran ke berbagai aktivitas lain dan pemanfaatan media sosial masing-masing. Dampaknya, upaya tersebut menimbulkan member mengalami penyimpangan realitas tentang diri dan penurunan tingkat well-being.
Memaknai Kembali Pemikiran Gus Dur: Studi pada komunitas Gusdurian Sunter Jakarta Yani Fathur Rohman
SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 2 (2020): Politik, Dakwah Islam dan Pendidikan Multikultural di Indonesia
Publisher : Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/sangkep.v3i2.1995

Abstract

Keselarasan nilai-nilai agama dan kemanusiaan sebagai warisan dari pemikiran Gus Dur tidak hanya dapat memperkuat kesadaran sebagai masyarakat multikultural, tetapi mampu mendorong pemberdayaan pada kelompok-kelompok minoritas. Kajian-kajian tentang pemikiran Gus Dur menyoroti tiga hal diantaranya dampak pemikiran Gus Dur terhadap moderasi islam dan demokrasi, dampak pemikirannya terhadap Gerakan kemanusiaan, dan sumbangsih terkait pendidikan humanis. Sedangkan penelitian ini menitikberatkan pada proses kontruksi sosial nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur pada komunitas Gusdurian Sunter. Penelitian-penelitian terdahulu belum banyak mengeksplorasi terkait proses dialektika pengetahuan tentang nilai-nilai yang diwariskan Gusdur sebagai realitas subjektif sekaligus realitas objektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan wawancara mendalam serta data dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses kontruksi sosial nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur mampu dimaknai ulang oleh anggota komunitas. Pemaknaan kembali nilai-nilai tersebut berdampak pada kegiatan seni juga pemberdayaan anak-anak jalanan dan gelandangan bahkan ide untuk mengadvokasi pemenuhan hak mereka sebagai bagian dari warga Negara.
Informal Norms, Communication Spaces, and Work Environment Inclusiveness Yani Fathur Rohman
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 10 No 2 (2020): July 2020
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/soshum.v10i2.1842

Abstract

Protection of disability rights in the workplace is not adequate by applying formal rules made by the government, but needs to be strengthened by various informal mechanisms. Since 2016, Indonesian government has laws on persons with disabilities including the fulfillment of rights and protection of work. The fact, the government still faces various challenges in its implementation. Previous studies related to persons with disabilities and work environment highlighted three things including the government's affirmative policy towards persons with disabilities, the constraints of companies employing disabilities, as well as the impact of persons with disabilities on workforce diversity. This research exmines the interrelation of informal norms as a component in supporting existing formal rules and their impact on inclusiveness in the work environment. Qualitative methods are used and data collection is obtained through observation, documents, and in-depth interview. As a result, the strengthening of informal norms in the company is capable to eliminate social exclusion, especially related to infrastructures and facilities that are not yet accessible for employment with disabilities.
Tantangan Bagi Penyandang Disabilitas Penglihatan dalam Mengakses Pekerjaan Yani Fathur Rohman
Indonesian Journal of Religion and Society Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Indonesian Center for Religion and Society Studies (InTReSt)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2274.057 KB) | DOI: 10.36256/ijrs.v1i1.25

Abstract

Studies  of  disability,including  people  with  visual  impairments  has  shifted  towards  the interaction  of  individuals  with  obstacles  in  the  environment.  This  systematic  review  of  the literatures  aims  to  increase the understanding  of  social  exclusion  as  a  multi dimensional aspect.  Based  on  the  substantive  mapping,  various  collected  literature  can  be  grouped  into cultural  exclusion  and  structural  exclusion  includes;  1) stigma  as  a  paradox  explores  theimpact  of  stigma  for  people  with  visual  impairment  related  to  work;  2)  career  mobility,  job satisfaction, and social exclusion discuss the lack of job satisfaction and career promotion forpeople  with  visual  impairments;  3)  the  limitation  of  work  accommodations  explain  abou tphysical  environment   constraints;   and  4)  education   and  skill   as   as tructural  problem discususs  about  the  relationship  between  individual  and  minimal  services  from  state.  This study found that social exclusion at the structural level is the impact of the existence of social exclusion at the cultural level, which is then perpetuated by structure through various policies both government and workplaces.