Moch. Rahardi Hamsya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Atrakurium dan Magnesium Sulfat untuk Mencegah Peningkatan Serum Kreatinin Fosfokinase dan Ion Kalium akibat Induksi Suksinilkolin Moch. Rahardi Hamsya; Mohamad Sofyan Harahap
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia) Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Anestesiologi Indonesia
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jai.v2i1.6467

Abstract

Latar belakang: Pemakaian suksinilkolin sebagai fasilitas intubasi dan induksi masih merupakan pilihan untuk tindakan yang singkat, emergensi, rawat jalan dan keadaan dimana jalan napas belum tentu dapat dikuasai. Efek samping yang sering timbul adalah fasikulasi dan mialgia yang ditandai meningkatnya kadar serum kreatin fosfokinase (CPK) dan ion kalium.Metode: Penelitian ini merupakan uji klinik tahap I ( subyek manusia ) pada 60 penderita tumorjinak mama yang menjalani operasi dengan anestesi umum. Semua penderita dipuasakan 6 jam dan tidak diberi obat premedikasi.Pengambilan sampel darah perifer di daerah antebrakhii kontralateral infus untuk pemeriksaan kadar ion kalium dan kreatin fosfokinase sebelum induksi. Penderita dikelompokkan secara random menjadi 2 kelompok. Kelompok I mendapat pretreatment atrakurium 0,05 mg/kgBB dan kelompok II mendapat pretreatment MgSO4 40% 40 mg/kgBB. 15 menit kemudian dilakukan induksi dengan suksinilkolin 1,5 mg/kgBB pada masing-masing kelompok. 7 menit setelah intubasi dilakukan pengambilan sampel darah perifer kontralateral infus untuk pemeriksaan kadar ion kalium pasca perlakuan dan 24 jam setelah operasi dilakukan pengambilan sampel darah perifer kontralateral infus untuk pemeriksaan kadar kreatinin fosfokinase. Uji statistik menggunakan independent t-test dan Mann-whitney U test serta uji korelasi dengan rank Spearman dengan derajat kemaknaan p = 0,05.Hasil: Tidak ada perbedaan yang bermakna pada distribusi karateristik penderita serta kadar serum kreatin fosfokinase dan kadar kalium sebelum perlakuan. Peningkatan kadar ion kalium antara kelompok atrakurium dan kelompok magnesium sulfat terdapat perbedaan bermakna (p = 0,029) dan peningkatan kadar serum kreatin fosfokinase antara kelompok atrakurium dan kelompok magnesium sulfat tidak terdapat perbedaan bermakna ( p > 0,05 ). Hasil uji hubungan menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna (p= - 0,138; p =0,466) peningkatan kadm kalium dan peningkatan kadar CPK pada kelompok atrakurium demikian juga hasil uji hubungan menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna (p = 0,186; p = 0,325) peningkatan kadar kalium dan peningkatan kadar CPK pada kelompok MgSO4.Kesimpulan: Pemberian Magnesium Sulfat 40% 40 mg/kgBB dapat mencegah peningkatankadar kreatin fosfokinase serum dan kadar kalium darah, meskipun tidak seefektif Atrakurium, tetapi lebih baik dibanding yang lain.