Mirna Widiyanti
Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENURUNAN CD4 PADA ODHA SETELAH TERAPI ARV LEBIH DARI 39 BULAN Hotma Martogi Lorensi Hutapea; Yunita Mirino; Mirna Widiyanti; Eva Fitriana; Yustinus Maladan; Antonius Oktavian
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 3: SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/mkmi.v13i3.1048

Abstract

Nilai hitung CD4 telah dijadikan indikator efikasi terapi antiretroviral (ARV). Peningkatan nilai hitung CD4 diharapkan terjadi setelah terapi dilakukan, tetapi penurunan nilai hitung CD4 ditemui pada ODHA yang diterapi dalam jangka waktu lama. Anemia dianggap sebagai salah satu penyebab penurunan nilai hitung CD4. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan terapi ARV terhadap perubahan nilai hitung CD4 sebelum dan sesudah terapi, dan hubungan anemia terhadap perubahan nilai hitung CD4. Populasi adalah ODHA yang terdaftar di RS. Mitra Masyarakat, Mimika. Sampel adalah 90 ODHA yang terdaftar di VCT RS. Mitra Masyarakat, Mimika yang sudah menerima terapi ARV lebih dari 6 bulan. Sebanyak 67 dari 90 subyek yang memiliki data CD4 sebelum dan sesudah terapi dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hubungan anemia dengan perubahan nilai hitung CD4 dianalisis menggunakan chi square. Mayoritas subyek penelitian adalah perempuan sebanyak 49 orang (73,1%), dengan kelompok umur 25-35 tahun yaitu 27 orang (40,3%). Sebanyak 38 orang (56,7%) diterapi ARV kurang dari 39 bulan, dan sisanya lebih dari 39 bulan. Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat penurunan nilai hitung CD4 meskipun telah diterapi ARV, tetapi anemia bukan faktor risiko penyebab penurunan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi berkesinambungan pada ODHA yang diterapi ARV.
Heterosexual Transmission as a CRF01_AE HIV-1 Spread Factor in Mimika Papua Mirna Widiyanti; Reynold Ubra; Evi Iriani
Journal of Health Science and Prevention Vol. 2 No. 2 (2018): JHSP Vol 2 No 2 - 2018
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.076 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v2i2.127

Abstract

The HIV epidemic has particular characteristic on each region. The genetic diversity of HIV-1 would affect variability of HIV virus that could potentially most virulent, pathogenic and high transmission rate. Thus it triggers the disease progresivity more rapidly and caused a new pandemic of HIV infection. The aim of the study is determine the genetic characteristics of HIV-1 on patient with heterosexual transmission based on gene fragment encoding the glycoprotein-41 (gp41) of HIV envelope. Descriptive analytic method and cross sectional design were attended on VCT clinic Mitra Masyarakat Mimika in March-May 2015. Samples of blood plasma from patient with HIV-1 sexual transmission wer amplified using RT-PCR and nested PCR. Genetic characteristics were analyzed with DNA Sequencing using software Bioedit and Mega 5. Identification using sequence analysis showed two subtypes of HIV patient in Mimika, which were CRF01_AE and B subtypes. There were 40 patients (87%) identified as having genetic characteristics CRF01_AE. Subtypes B was also identified in 6 heterosexual patients. This study suggest that CRF01_AE have heterosexual transmission risk higher than subtype B. Predominance of CRF01_AE contribute to the rapid spread of the HIV epidemic in Mimika