Yeni Yeni
PUBLIC HEALTH FACULTY, SRIWIJAYA UNIVERSITY

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Kesehatan Masyarakat Indonesia

PARITAS DAN PERAN SERTA SUAMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI Yeni Yeni; Rini Mutahar; Fenny Etrawati; Feranita Utama
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 4: DESEMBER 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.411 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i4.3158

Abstract

Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi penggunaan KB yang meningkat dari 55,8% pada tahun 2010 menjadi 59,7% pada tahun 2013. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 8,4% pria menggunakan kontrasepsi atau terlibat secara langsung dalam penggunaan pelayanan keluarga berencana terutama kondom pria. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh paritas dan peran serta suami dalam pengambilan keputusan terhadap penggunaan metode kontrasepsi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah wanita menikah usia 15-45 tahun sebanyak 216 orang. Kriteria inklusi sampel adalah wanita dengan status menikah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 79,2% responden menggunakan kontrasepsi, 91,7% responden memiliki suami yang mendukung kontrasepsi dan 72,7% responden memiliki jumlah anak 2 sampai 4 orang. Ada pengaruh yang signifikan antara peran serta suami (PR:4,570;95%CI:1,647-12,682) dan paritas (multipara (PR:0,218;95%CI:0,060-0,790), primipara (PR:0,518;95%CI:0,132-2,028)) terhadap penggunaan kontrasepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta suami merupakan faktor risiko perilaku penggunaan metode kontrasepsi sedangkan paritas merupakan faktor protektif dari perilaku penggunaan metode kontrasepsi. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mendorong para ibu rumah tangga untuk mengajak pasangan ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan mengenai penggunaan metode kontrasepsi dengan meningkatkan cakupan partisipasi suami secara langsung dalam menggunakan metode kontrasepsi.
The Effect of Psychosocial Stress on the Incidence of Hypertension in Rural and Urban Communities Mira Istiana; Yeni Yeni
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 4: DESEMBER 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.028 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i4.7988

Abstract

The prevalence of hypertension in Indonesia increased to 34.1% in 2018. Hypertension incidence was higher in rural than urban. Psychosocial stress was hypertension risk factors. Individuals with psychosocial stress 3 times at risk get hypertension. The purpose was to determine effect of psychosocial stress on hypertension in rural and urban communities. A cross sectional study design with secondary data IFLS 5 in 2014. Sample was respondents of IFLS 5 who ≥15 years old and had blood pressure measurement data. The sample size was 10.008 in rural and 16,057 urban. Data analysis use complex sample as secondary data analysis technique by considering weighting when analyzing data. The results showed the hypertension was 29.7% in rural and 31.3% in urban. In rural, psychosocial stress increases the risk of hypertension after being controlled for age, sex, education, economic, marital status and BMI (PR = 1,108; 95% CI = 1,016-1,209). In urban, psychosocial stress increases the risk of hypertension after being controlled by age, sex, education, economic, marital status, BMI and tobacco consumption (PR=1,174; 95% CI=1,032-1,335). Psychosocial stress was a risk factor for hypertension. The importance of providing hypertension prevention education such as stress management techniques to prevent hypertension in integrated assistance post (Posbindu).