Bermain peran merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain peran (role playing) merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak. Tujuan bermain peran adalah membantu mengembangkan kepribadian anak usia dini, yakni dalam aspek intelektual, aspek keterampilan, aspek emosional, dan aspek sosial. Akan tetapi, mengingat dengan maraknya fenomena sosial yang terjadi di era digital ini, bermain peran pada kalangan anak usia dini sudah mulai rentan dilakukan karena anak sudah mulai terpengaruh oleh permainan yang dilakukan pada sebuah gawai yang disebut dengan game online hingga pada akhirnya mereka mengalami adiksi pada game online tersebut. Oleh karena itu, untuk mengurangi kecanduan game online terutama pada anak sejak usia dini hendaknya orang tua dapat berperan sebagai fungsi keteladanan bagi anak-anaknya. Peran tersebut dibuktikan dengan memilih permainan edukatif sebagai bentuk terapi yang bersifat memberi nilai-nilai edukasi pada anak, salah satunya yaitu kegiatan bermain peran. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi sejauh mana dampak perilaku adiksi terhadap game online di kalangan anak usia dini. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar dampak kegiatan bermain peran sebagai terapi edukatif anak usia dini dalam mengatasi perilaku adiksi terhadap game online.