Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesantunan Bertutur Dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas Vii Smpn 2 Bandarlampung Yunita Handiawati; Nurlaksana Eko Rusminto; Sumarti Sumarti
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 Apr (2020): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.134 KB)

Abstract

This research purposed to describe the politeness of speaking in the discussion activities of the seventh grade students at SMPN 2 Bandarlampung in school year 2019/2020 and the implication for speaking skill learning of junior high school that focus on the politeness which obeys and violates the politeness maxims, the politeness of speaking directly, indirectly, and the implication of speaking politeness in discussion activities. The obedience and violations of the politeness maxims covered wisdom, generosity, praise, modesty, agreement, and sympathy maxims. The politeness of speaking that expressed directly noted by marker politeness expression such as tolong, mohon, silahkan, mari, ayo, coba, harap, maaf. Indirectly speaking politeness was expressed by declarative word (suruhan dan ajakan), and interrogative words (permohonan, perintah, dan perilahkan).  The result of the speaking politeness of students’ discussion activities was speech that related to the speaking skill at SMPN 2 Bandarlampung. It can be the learning supplement to reach 21th century learning goal.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2019/2020 dan implikasinya terhadap pembelajaran keterampilan berbicara di SMP yang memfokuskan pada kesantunan yang mematuhi dan melanggar maksim-maksim kesantunan, kesantunan bertutur  langsung, kesantunan bertutur tidak langsung, dan implikasi kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi. Penaatan dan pelanggaran maksim-maksim kesantunan meliputi maksim kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati.  Kesantunan bertutur yang diungkapkan secara langsung ditandai dengan ungkapan penanda kesantunan yakni tolong, mohon, silahkan, mari, ayo, coba, harap, maaf. Kesantunan bertutur tidak langsung diungkapkan dengan tuturan deklaratif (suruhan dan ajakan), dan tuturan interogatif (permohonan, perintah, dan persilahkan). Hasil penelitian kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi siswa yang berupa tuturan dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan berbicara di SMPN 2 Bandarlampung dapat dijadian suplemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran abad 21. Kata kunci : kesantunan bertutur, maksim kesantunan, kelangsungan tuturan. 
PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMPN 2 BANDARLAMPUNG Yunita Handiawati; Eka Sofia Agustina; Nurlaksana Eko Rusminto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.968 KB)

Abstract

The purpose of this research was to describe the learning process in understanding short story text of students class VII SMPN 2 Bandarlampung academic year 2013/2014. The research used descriptive qualitative method. The result of the research showed that teacher had done three steps in learning, they were planning, implementing, and assessing. All the indicators in the learning plan had been completed by the teacher in lesson planning. Implementation of learning that included teacher and students activity consisted of pre-activity, main activity, and post activity had been done by the teacher. Learning activity was done by observing, asking, collecting information, associating, and communicating activities. The teacher assessed by using written test and practice test by giving a task to the students to present the conclusion from the content of short story text.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran memahami teks cerita pendek siswa kelas VII SMPN 2 Bandarlampung tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan guru sudah melakukan tiga tahap dalam pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Semua indikator dalam perencanaan pembelajaran telah dipenuhi guru dalam RPP. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan siswa terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup telah dilaksanakan guru. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. guru menilai dua aspek, yaitu sikap dan pengetahuan. Guru melakukan penilaian dengan tes tertulis dan tes unjuk kerja dengan menugasi siswa menyampaikan simpulan dari isi teks cerpen.Kata kunci: memahami, pembelajaran, teks cerita pendek.