Febriyeni Febriyeni
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Silayang Kabupaten Pasaman Resty Noflidaputri; Febriyeni Febriyeni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v12i2.233

Abstract

Di Indonesia kejadian stunting dianggap kronis selain itu Negara Indonesia menempati peringkat ke 5 dunia. Prevalensi balita stunting tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Di Kabupaten Pasaman tercatat prevalensi status gizi balita stunting berdasarkan TB/U sebesar 26,88% yang merupakan kasus kedua tertinggi di Sumatera Barat tahun 2018. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan case control. Populasi kasus pada penelitian ini sebanyak 151 orang dan populasi kontrol sebanyak 368 orang dengan sampel 33 orang ibu balita untuk kasus dan 33 orang ibu balita untuk kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Data dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi- square. Hasil analisis univariat 66,7% tidak BBLR, 86,4% makan dengan beragam makanan, 63,2% penghindar makanan, 50% memiliki lingkungan tidak sehat. Analisis bivariat diketahui hubungan stunting dengan BBLR (p value=0,019 dan RR=1,882), keragaman makanan (p value=0,031 dan RR=2,027), perilaku makan balita (p value= 0,001 dan RR=2,737) dan sanitasi lingkungan (p value=0,003 dan RR=2,300). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan BBLR, keragaman makanan, perilaku makan balita dan sanitasi lingkungan dengan stunting. Dari semua variabel yang paling mempengaruhi adalah perilaku makan balita. Diharapkan agar ibu balita dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi balita yang memiliki perilaku penghindar makanan.
Telaah Ma’anil Hadis Memilih Pasangan Hidup yang Mapan (Kasus Hadis Fathimah Binti Qais) Fitria Mita Sari; Febriyeni Febriyeni
Journal Education And Islamic Studies Vol 1 No 1 (2023): Bulan April 2023
Publisher : Institut Agama Islam Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55062//JEDIES.2023.v1i1.158/5

Abstract

Nowadays, an important criterion in choosing a life partner for women is wealth or stability, which is the main capital for household. Women who put the criteria for stability are often referred to as matre, everything that only looks at money and material, even though realistically women need the lives of themselves and their children later so that they are not lacking. As in the case of the Hadith of Fatimah bint Qais, the Prophet SAW recommended Fatimah not to choose a poor man and choose an established man. This research uses the hadith analysis method, with textual and contextual approaches. Based on the analysis of the hadith of choosing a well-established life partner from a textual point of view, poverty means the inability to meet the needs of livelihood and not having property. From the contextual point of view, seen from the asbabul wurud and its purpose, Fatimah bint Qais was a noble daughter whose standard of living was sufficient and did not match the life of Mu'awiyah bin Abu Sufyan who was difficult and poor, especially in terms of maintenance. Rasulullah chose Usamah bin Zaid as Fatimah's husband because of the advantages and compatibility, so that a household life that is sakinah, mawaddah and rahmah is achieved when married to Usamah. The stability in question is the ability of a man to be responsible for meeting all his needs with sufficient financial life. Well-established does not mean having to be rich, but stable life and no economic shortcomings.