Pelaksanaan pekerjaan proyek konsruksi, hal yang penting diperhatikan adalah memonitor kemajuan tiap-tiap kegiatan pekerjaan. Metode earned value merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Metode earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budgeted cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Berdasarkan perhitungan cost variance bulan ke-1 dan ke-3 pada proyek pembangunan perumahan griya mahoni menunjukan angka positif, hal ini berarti biaya untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari anggaran. Perhitungan schedule variance bulan ke-1 didapatkan hasil schedule variance yang bernilai negatif yang menunjukan kinerja pekerjaan yang buruk karena paket-paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. Sedangkan pada bulan ke -3 menunjukkan nilai positif berarti pekerjaan yang terlaksana lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan. CPI-1= 1,00173 dan CPI–3= 1,00173 yang bernilai lebih besar dari 1 menunjukkan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari anggaran. Nilai SPI= 0,976 pada perhitungan menunjukkan bahwa proyek berjalan tidak sesuai dengan yang direncanakan. SPI=1,00315 Pada bulan ke-3 berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi Nilai BETC pada bulan ke-1= Rp 379.153.065,2 dan bulan ke-3 = Rp 150.631.012,311 yang menunjukkan sisa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Kata kunci : Earned Value, Percent Estimate At Completion