p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL REKAYASA
Embun Sari Ayu
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN EARNED VALUE ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Mahat Kabupaten Lima Puluh Kota) Embun Sari Ayu
JURNAL REKAYASA Vol 7 No 1 (2017): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.173 KB)

Abstract

Proses pengendalian waktu,biaya dan mutu dalam penyelenggaraan sebuah proyek konstruksi merupakan sebuah faktor mutlak untuk tercapainya pelaksanaan proyek yang sesuai dengan perencanaan. Proyek Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Mahat Kab. Lima Puluh Kotadituntut untuk selesai tepat waktu agar kepercayaan konsumen tetap terjaga. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan suatu pengendalian yang harus diketahui terlebih dahulu melalui kinerja proyek yang sedang berlangsung. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek tersebut yaitu dengan metode Earned Value yang mengintegrasikan aspek biaya, waktu dan prestasi kerja. Oleh karena itu, analisa Earned Value ini diterapkan pada Proyek Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Mahat Kab. Lima Puluh Kota. Kinerja proyek dianalisa berdasarkan indeks kinerja biaya (Cost Performance Index) dan waktu (Schedule Performance Index). Perhitungan didasarkan pada nilai rencana (Planned Value), nilai hasil (Earned Value) dan biaya aktual (Actual Cost). Penilaian kinerja dianalisa selama 8 bulan yaitu dari bulan april sampai bulan november. Dari hasil analisapada bulan pertama menunjukan bahwa biaya yang dikeluarkan sesuai dengan yang direncanakan dan waktu pelaksanaannya lebih lama dari rencana yang ditunjukkan dengan nilai CPI = 1 dan SPI = 0.69 (SPI<1).Setelah itu untuk bulan kedua sampai bulan ke delapan, sepanjang siklus penyelenggaraan proyek, besarnya nilai CPI < 1menunjukan pengeluaran biaya pada proyek tidaksesuai dengan anggaran . Nilai SPI >1 yang artinya proyek ini dilaksanakan lebih cepat dari rencana.Hasil perhitungan secara keseluruhan, dimanaPekerjaan Pembangunan Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Batang Mahat Kab. Lima Puluh Kota (0.10 M3/Dtk) Tahap II ini dilaksanakan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan. Dengan Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang di rencanakan 240 hari kalender dan realisasi pekerjaan ini terlaksana selama 198 hari kalender.
FAKTOR PENYEBAB PENINGKATAN BIAYA MATERIAL PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI SUMATERA BARAT Embun Sari Ayu
JURNAL REKAYASA Vol 7 No 2 (2017): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.776 KB)

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi peningkatan biaya yang disebabkan antara lain oleh material, tenaga kerja, peralatan, subkontraktor, kondisi umum dan overhead. Material merupakan komponen biaya yang paling besar pada pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga material menjadi elemen penting dalam pengendalian biaya proyek. Pada manajemen material, pembelian material merupakan faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap besar kecilnya harga material. Pengendalian biaya proyek terhadap terjadinya peningkatan biaya yang disebabkan oleh kurang baiknya pembelian material, dapat dilakukan dengan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya peningkatan biaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya peningkatan biaya material dan melakukan rekomendasi tindakan koreksi terhadap peningkatan biaya tersebut. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur terhadap pelaku proyek konstruksi, yang ditargetkan untuk kontraktor yang melakukan pekerjaan proyek bangunan gedung bertingkat di Sumatera Barat. Dengan menggunakan cara yang efektif, diharapkan semua efek negatif dari risiko peningkatan biaya material dapat diminimalisir.
PENINJAUAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEKERJAAN PONDASI CONDOTEL MULTIFUNGSI ASTON PADANG Embun Sari Ayu
JURNAL REKAYASA Vol 8 No 2 (2018): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.044 KB) | DOI: 10.37037/jrftsp.v8i2.31

Abstract

Tingkat resiko dan angka kecelakaan kerja di Kota Padang yang tinggi, terutama di bidang pelaksanaan proyek konstruksi menjadi salah satu permasalahan yang wajib diperhatikan oleh kalangan pemerintah maupun masyarakat pelaku jasa konstuksi itu sendiri. Kondisi ini tidak terlepas dari masalah penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penelitian/peninjauan ini dilakukan untuk mengungkap kinerja penerapan SMK3 dan mengkaji perbandingannya dengan penerapan SMK3 pada Thai Nippon Steel Engineering & Construction Corp., Ltd. Data diperoleh melalui survey langsung ke lapangan selama empat hari pada proyek Pekerjaan Pondasi Condotel Multifungsi Aston Padang dengan kontraktor PT. Berdikari Pondasi Perkasa. Hasil peninjauan ini menunjukan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) pada pekerjaan proyek tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik dari kebijakannya, organisasi, perencanaan dan pengaplikasian, pengukuran kinerja, peninjauan ulang, maupun evaluasinya. Jauh sekali perbandingannya dengan penerapan SMK3 yang ada pada Thai Nippon Steel Engineering & Construction Corp., Ltd. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini sudah wajib menjadi perhatian masyarakat jasa konstruksi dan pemerintah untuk melakukan pembenahan lebih detail serta ketegasan dalam menindaklankjuti pelanggaran mengenai penerapan SMK3 pada suatu pekerjaan konstruksi.