Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Local Community Participation in the Implementation of REDD+: The Case of Meru Betiri National Park Dirgantara, Pradipta
Jurnal Hubungan Internasional Vol 9, No 2 (2020): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jhi.v9i2.8168

Abstract

Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+)  in Meru Betiri National Park (MBNP) East Java – Indonesia, is considered an essential collaborative program between the Indonesian government, International Tropical Timber Organization (ITTO), and surrounding local communities to mitigate climate change and global warming. In its implementation, community participation plays a significant role because they are impacted directly by REDD+, as stated in the Cancun Agreement and Anchorage Declaration of Indigenous Peoples on Climate Change. Therefore, this research focuses on the participation level and how it contributes to the program. This research used the community participation theory from Choguill and benefited from using mixed methods with a single case strategy. Data were gathered through a questionnaire, a semi-structured interview, and a literature study. The results uncovered that the participation level reached conciliation with the least support of three rungs as a degree of participation. At this stage, the local community and government started to realize their interests by supporting each other. Even so, the government had control in enforcing the decision-making process that involved the community in REDD+. In the end, government and stakeholders at the local and national scales should accelerate community participation through law enforcement and full community involvement in implementing REDD+.
Local Community Participation in the Implementation of REDD+: The Case of Meru Betiri National Park Dirgantara, Pradipta
Jurnal Hubungan Internasional Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jhi.v9i2.8168

Abstract

Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+)  in Meru Betiri National Park (MBNP) East Java – Indonesia, is considered an essential collaborative program between the Indonesian government, International Tropical Timber Organization (ITTO), and surrounding local communities to mitigate climate change and global warming. In its implementation, community participation plays a significant role because they are impacted directly by REDD+, as stated in the Cancun Agreement and Anchorage Declaration of Indigenous Peoples on Climate Change. Therefore, this research focuses on the participation level and how it contributes to the program. This research used the community participation theory from Choguill and benefited from using mixed methods with a single case strategy. Data were gathered through a questionnaire, a semi-structured interview, and a literature study. The results uncovered that the participation level reached conciliation with the least support of three rungs as a degree of participation. At this stage, the local community and government started to realize their interests by supporting each other. Even so, the government had control in enforcing the decision-making process that involved the community in REDD+. In the end, government and stakeholders at the local and national scales should accelerate community participation through law enforcement and full community involvement in implementing REDD+.
Hotel Interdepartmental Communication: A Case of F&B Service and Sales & Marketing at Mercure Bandung Nexa Musadad Musadad; Indria Angga Dianita; Pradipta Dirgantara
Jurnal Penelitian Pariwisata Vol 5 No 1 (2021): (TRJ) Tourism Research Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/trj.v5i1.97

Abstract

This study sought to investigate the communication between the Food & Beverage Department and the Sales & Marketing Department at Mercure Bandung Nexa through the perspective of hotel interdepartmental communication. It was benefited from employing a qualitative method. The data collection was conducted through in-depth interviews with the managers of the two departments and field observations. The data collected was then analyzed and carried out through the elements of communication: people (sender and receiver), message, channel, noise, feedback, and effect. This study found that communication between the two departments goes well to keep the service excellent. Based on the analysis of the elements of communication, the only major obstacle is the sudden event that can disrupt the communication process. This result has brought discussion in the context of excellent service being delivered through the communication between the Food & Beverage Department and Sales & Marketing Department. However, this study is limited in the number of informants. More informants should be involved to gather more reliable and deeper data. After all, this study contributes to enriching the application of Interdepartmental Communication in organizations, especially in a hotel. Keywords: Interdepartmental Communication, F&B Service, Sales & Marketing
MENDORONG LITERASI LINGKUNGAN BERBASIS KOMUNITAS MELALUI LOKAKARYA TERPADU DI JAWA BARAT Pradipta Dirgantara; Gayes Mahestu; Abdul Fadli K
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2a (2021): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i2a.4212

Abstract

Literasi lingkungan merupakan salah satu literasi yang masih jarang disentuh oleh kebanyakan orang. Hal ini disebabkan literasi lingkungan masih dianggap ke dalam low-politcs yang artinya kurang menjadi prioritas untuk dilakukan. Anggapan ini menjadi simplifikasi terhadap isu lingkungan yang terjadi saat ini. Perhatian terhadap alam dan lingkungan juga menjadi perhatian Universitas Telkom yang berhasil masuk ke dalam pemeringkatan nasional 10 besar Kampus Hijau versi Universitas Indonesia. Berdasarkan alasan ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui lokakarya literasi lingkungan, konten digital, dan cek fakta kepada komunitas pemuda penting dilakukan. Lokakarya ini diberikan kepada 25 peserta perwakilan komunitas pemuda Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat yang dilakukan di Bandung selama 6 jam yang terdiri dari teori, praktik, dan diskusi dengan materi literasi lingkungan yang telah ditentukan, kemudian dilanjutkan 3 hari supervisi pembuatan konten digital berupa poster, fotografi, maupun tulisan di media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, dan blog pribadi.
RANCANGAN PODCAST “SAPA PENGHAYAT” DALAM RANGKA MEMPERKENALKAN KERAGAMAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA Pradipta Dirgantara; Gayes Mahestu; Abdul Fadli K; Indria Angga Dianita
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2a (2021): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v4i2a.4257

Abstract

Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan wadah tunggal bagi penghayat kepercayaan dan Masyarakat Adat di Indonesia. Pada 2021 terdapat sekitar 178 Organisasi Kepercayaan dan Masyarakat Adat yang terdata secara resmi oleh pemerintah. Namun begitu, konstruksi media yang mengasosiasikan mistik dan klenik dengan atribut yang seringkali digunakan oleh masyarakat kepercayaan seperti pakaian adat, sesajen, ritual dan lainnya yang menjelma sebagai stigma di masyarakat. ‘Sapa Penghayat’ kemudian menjadi salah satu program siniar yang digagas sebagai kanal diskusi ringan terkait Apa, Siapa, Mengapa Bagaimana kegiatan dan ajarannya. Siniar ini diharapkan menjadi sumber data, informasi, dan konfirmasi resmi terkait kesimpangsiuran yang beredar di masyarakat. Tim pengabdian masyarakat Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University membantu mempertajam konsep “Sapa Penghayat” dan pembuatan teknis serta realisasi pembuatan bumper. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei – September 2021 melalui via Zoom dengan sistem rekaman, untuk kemudian dilakukan penyuntingan dan tayang pada tanggal yang ditentukan
LOKAKARYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN ORGANISASI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA DIGITAL UNTUK SEKOLAH PASCAL MONTESSORI BANDUNG Pradipta Dirgantara; Abdul Fadli Kalaloi; Indria Angga Dianita
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.514 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18614

Abstract

Komunikasi menjadi salah satu tolok ukur kualitas kompetensi guru dan staf di lingkungan sekolah. Komunikasi interpersonal menjadi kemampuan dasar dalam berinteraksi dalam berkomunitas, berkelompok, dan berorganisasi. Selain itu komunikasi interpersonal bisa membangun kedekatan personal untuk memahami orang lain dan menjadi fondasi dasar yang kuat dalam membangun profesionalisme organisasi. Hal ini juga tidak lepas dari adanya transformasi digital, media sosial, dan aplikasi pesan daring. Namun begitu, kesadaran seperti empati dan kemampuan mendengar aktif seringkali tergerus. Sejauh ini sekolah Pascal Montessori Bandung belum banyak mengikuti lokakarya yang menitikberatkan pada komunikasi interpersonal dan organisasi melalui media digital. Lokakarya ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi Sekolah Pascal Montessori Bandung. Berdasarkan hal ini, Universitas Telkom mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan masyarakat sasar Sekolah Pascal Montessori Bandung.Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lokakarya ini dilakukan melalui dua sesi seperti yang tertera pada Gambar 1. Sesi pertama menerangkan teori melalui presentasi dan sesi kedua simulasi komunikasi interpersonal dan organisasi melalui media digital. Media digital yang digunakan adalah ponsel dan laptop. Lokakarya ini dihadiri 16 orang staf yang terdiri dari guru, staf, dan juga pengelola yayasan. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi presentasi, demonstrasi, dan praktik selama satu hari pada 18 November 2022. Lokakarya ini berimplikasi positif dengan feedback 87.5% menyatakan lokakarya ini menambah pengetahuan dan kemampuan komunikasi interpersonal dan organisasi mereka.Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Organisasi, Montessori, Media Digital, Bandung
AKSI SIMBOLIK TRI GUYUB RUKUN PURWOREJO DALAM MENDIRIKAN BANK SAMPAH Irkham Fauzi; Pradipta Dirgantara
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 19 No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2023.19.1.6470

Abstract

Abstrak Masih banyak masyarakat yang kurang peduli lingkungan, khususnya tentang masalah sampah. Masyarakat masih menganggap bahwa sampah hanyalah barang yang sudah selayaknya dibuang, tak jarang masyarakat membuang sampah sembarangan, membakar sampah dan juga menimbun sampah. Untuk itu Bank Sampah Tri Guyub Rukun Purworejo hadir untuk mengatasi masalah sampah tersebut, yakni dengan mengelola dan memilah sampah dengan benar. Komunikasi lingkungan digunakan sebagai komunikasi partisipatif dan dialogis yang dibutuhkan oleh para pengurus untuk melakukan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat, bank sampah merupakan salah satu sarana komunikasi lingkungan tersebut. Penelitian ini menggunakan acuan lima macam konsep interaksi simbolik menurut Herbert Blumer tahun 1969 dalam buku Symbolic Interactionism : Perspective and Method yaitu mengenai konsep diri, konsep objek, konsep perbuatan, konsep interaksi sosial, dan konsep tindakan bersama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian yang diperoleh yakni alasan pendiri Bank Sampah Tri Guyub Rukun mendirikan bank sampah sesuai dengan dua fungsi komunikasi lingkungan pragmatis dan konstitutif.