A Prima Prima
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN VARIABEL BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN MINYAK BIJI TEH SECARA MEKANIK MENGGUNAKAN PENGEPRES HIDROLIK Susiana Prasetyo S; A Prima Prima
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.722 KB)

Abstract

Pemanfaatan teh selama ini masih terbatas pada bagian daunnya saja. Biji teh merupakan bagian tanaman teh yang memiliki beragam kandungan senyawa berharga, khususnya minyak nabati bermutu tinggi yang menjadi fokus penelitian ini. Metode pengambilan minyak dari biji secara mekanik merupakan ide alternatif yang kompeten dan cocok untuk diaplikasikan pada masyarakat perkebunan. Kondisi bahan baku dan proses selama pengepresan perlu dicari untuk mengoptimalkan kuantitas dan kualitas minyak yang dihasilkan. Variabel yang disinyalir akan mempengaruhi pengepresan antara lain: perlakuan awal umpan (termal berupa: perebusan, pengukusan, pemanggangan; mekanik berupa pengecilan ukuran), tekanan, massa umpan, jumlah tahap pengepresan, dan frekuensi penguraian cake akan diamati pengaruhnya dalam penelitian ini.Bahan baku berupa buah teh akan mengalami perlakuan awal terlebih dahulu berupa penghilangan daging buah, pemecahan tempurung, sortasi inti biji, pengeringan inti biji di bawah sinar matahari hingga kadar air ±10%, perlakuan termal dan mekanik terhadap inti biji hasil sortasi sesuai dengan level variasi yang ditentukan. Biji teh kemudian dipres menggunakan pengepres hidrolik dengan variasi kondisi pengepresan yang ditentukan. Minyak yang didapat disentrifugasi untuk memisahkan pengotor tersuspensi dan pengotor koloid lainnya sehingga diperoleh produk berupa minyak kasar. Pada penelitian ini, setiap variabel akan divariasikan sebanyak 2 level dan akan diolah menggunakan rancangan percobaan 2 level faktorial dengan respon berupa yield minyak kasar dan kadar pengotor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan termal (pemanggangan dan pengukusan) pada inti biji teh pra pengepresan lebih dominan dibandingkan pengaruh perlakuan mekanis (pengecilan ukuran). Perlakuan termal berupa pemanggangan inti biji pada temperatur 100oC pra pengepresan meningkatkan yield minyak biji teh yang dihasilkan. Pengepresan pada inti biji teh utuh memberikan yield minyak yang lebih tinggi dibandingkan pada inti biji serbuk.Perlakuan termal berupa pengukusan inti biji dan perlakuan mekanis berupa pengecilan ukuran hingga bentuk serbuk (-100+200 mesh) pra pengepresan tidak cocok diaplikasikan pada biji teh.Urutan variabel pengepresan yang memberikan pengaruh terbesar terhadap yield minyak yang didapatkan pada pengeprean inti biji teh berturut – turut sebagai berikut:a) tekanan pengepresan,b) jumlah tahap pengepresan,c) temperatur pemanggangan,d) frekuensi pengepresan dane) massa umpan (namun pengaruhnya tidak signifikan).
PENGARUH KONDISI PENGEPRESAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK MINYAK BIJI TEH KASAR DAN KAJIAN AWAL OPTIMASI KONDISI PENGEPRESAN MENGGUNAKAN PENGEPRES HIDROLIK Susiana Prasetyo S; A Prima Prima
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2010)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.433 KB)

Abstract

Pemanfaatan teh selama ini masih terbatas pada bagian daunnya saja. Biji teh merupakan bagian tanaman teh yang memiliki beragam kandungan senyawa berharga, khususnya minyak nabati bermutu tinggi yang menjadi fokus penelitian ini. Metode pengambilan minyak dari biji secara mekanik merupakan ide alternatif yang kompeten dan cocok untuk diaplikasikan pada masyarakat perkebunan. Perlakuan termal dan mekanik pada inti biji teh pra pengepresan mempengaruhi efektivitas pengepresan menggunakan pengepres hidrolik sehingga pemilihan metode pra perlakuan yang tepat menjadi salah satu langkah yang menentukan keberhasilan pengepresan. Kondisi pengepresan juga sangat menentukan keberhasilan pengepresan inti biji teh. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikaji pengaruh kondisi pengepresan terhadap kuantitas dan kualitas minyak biji teh hasil pengepresan menggunakan pengepres hidrolik sekaligus mengkaji optimasi kondisi pengepresan tersebut.Bahan baku berupa buah teh akan mengalami perlakuan awal terlebih dahulu berupa penghilangan daging buah, pemecahan tempurung, sortasi inti biji, pengeringan inti biji di bawah sinar matahari hingga kadar air ±10%, perlakuan termal terhadap inti biji hasil sortasi berupa pemanggangan pada temperatur sesuai dengan level variasi yang ditentukan. Biji teh kemudian dipres menggunakan pengepres hidrolik dengan variasi kondisi pengepresan yang ditentukan. Minyak yang didapat disentrifugasi untuk memisahkan pengotor tersuspensi dan pengotor koloid lainnya sehingga diperoleh produk berupa minyak kasar. Pada penelitian ini, akan digunakan rancangan percobaan response surface methods menggunakan centre point dengan respon berupa yield minyak kasar dan kualitas minyak kasar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan termal (pemanggangan dan pengukusan) pada inti biji teh pra pengepresan lebih dominan dibandingkan pengaruh kondisi pengepresan. Dari CCD didapatkan bahwa kondisi optimum perlakuan termal dan kondisi pengepresan untuk mendapatkan yield maksimum dengan kualitas minyak yang baik (kadar FFA, kadar air dan kadar pengotor minimal) didapatkan pada:a) Temperatur umpan : 62-64oC (63oC)b) Jumlah tahap pengepresan : 6c) Jumlah frekuensi pengepresan/tahap : 100 kalimenghasilkan yield minyak sebesar 42,8% dengan kadar pengotor sebesar 4,7%; kadar asam lemak bebas sebesar 4,3% dan kadar air minyak sebesar 1,8%.