Tulis S. Meliala
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUKURAN KINERJA BISNIS SEBAGAI SUMBER INFORMASI BAGI MANAJEMEN UNTUK MENETAPKAN KEPUTUSAN BISNIS (Suatu Kasus pada Sebuah Perusahaan Tembakau di Solo) Tulis S. Meliala; Elizabeth Tiur Manurung; Paulina Permatasari; Muliawati Muliawati; Atty Yuniawati; Christian C. Henry; Sylvia Fettry; Felisia Felisia
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5959.209 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada umumnya dan perusahaan yang dijadikan obyek penelitian pada khususnya. Kinerja perusahaan dapat diartikan sebagai hasil dari pelaksanaan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seluruh unsur di dalam perusahaan sebagai proses pencapaian tujuan. Kinerja perusahaan yang baik akan terlihat dari tingkat produktivitas, efektivitas, dan efisiensi yang baik pula. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.Kinerja keuangan perusahaan dapat diukur melalui melalui komponen-komponen likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, penggunaan aset (asset utilization), dan ukuran pasar (market measures), dengan alat bantu yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan tersebut adalah melalui analisis laporan keuangan secara comparative, common-size, dan analisis rasio. Hasil dari pengukuran kinerja keuangan ini akan digunakan untuk menentukan keputusan bisnis apa yang sebaiknya diambil perusahaan untuk masa yang akan datang.Data yang dibutuhkan untuk penelitian akan diperoleh melalui studi lapangan. Peneliti juga akan melakukan studi kepustakaan dan analisis paired sample t test-statistic untuk menguji perbedaan kondisi keuangan perusahaan antara periode 2007 – 2008; dengan periode 2008 – 2009; serta periode 2009 – 2010. Dua sampel berpasangan diartikan dengan sebuah sampel (yaitu kondisi keuangan perusahaan) yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang berbeda sehingga akan menghasilkan dua kondisi keuangan perusahaan yang berbeda. Perbedaan itulah yang akan dianalisis apakah berbeda secara statistik.Dari hasil penelitian, disimpulkan latar belakang perusahaan menunjukkan kondisi keuangan yang cukup kuat karena merupakan perusahaan afiliasi dari perusahaan-perusahaan besar di dunia. Pada periode yang diteliti, komunitas industri tembakau di Indonesia sedang berkembang karena demand yang besar dan harga yang meningkat. Laporan keuangan disusun oleh perusahaan secara lengkap dan informatif, sehingga dapat dipergunakan dalam melakukan analisa. Keputusan yang akan diambil oleh perusahaan hendaknya menggunakan asumsi bahwa growth di perusahaan sebesar 11,6%. Dengan jumlah free cash flow yang cukup signifikan, perusahaan sebaiknya mencari alternatif investasi lain. Strategi perusahaan untuk tidak membayar dividen dapat dipertahankan karena perusahaan melakukan distribusi kepada pemilik dalam bentuk lain.Pengembangan perusahaan di masa yang akan datang haruslah mempertimbangkan dampak akuisisi perusahaan lain dalam industri sejenis oleh perusahaan afiliasi di luar negeri, baik dari segi supply, proses operasi, maupun market. Di samping itu, berdasarkaan perhitungan intrinsic value perusahaan memiliki nilai Rp.35.855,00 per lembar saham untuk tahun 2008 dan dengan menggunakan P/E ratio diperoleh P/E ratio sebesar 118.46 kali. Hal ini menunjukkan perusahaan dalam kondisi yang sangat stabil.
ANALISIS SALDO KAS YANG DIBUTUHKAN PERUSAHAAN BERDASARKAN FREE CASH FLOW (Suatu Studi Pada 12 Perusahaan Skala Usaha Kecil dan Menengah di Bandung dan Jakarta) Tulis S. Meliala; Elizabeth Tiur Manurung; Elvy Maria; Francisca Widianti Oetomo
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3678.05 KB)

Abstract

Setiap perusahaan dikelola dengan sebaik mungkin untuk menghasilkan laba yang optimum bagi pemiliknya. Salah satu factor yang mempengaruhi laba perusahaan adalah pengelolaan Kas, terutama jumlah Kas yang terdapat pada Neraca perusahaan. Sebab jumlah Kas yang terlalu tinggi akan menghasilkan Idle cash yang merugikan perusahaan karena tidak menghasilkan return yang optimal, sedangkan jumlah Kas yang terlalu rendah mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk memenuhi kewajiban utamanya yang berakibat juga erugikan perusahaan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Dan objek penelitian yang digunakan adalah 12 Perusahaan UKM yang berdomisili di Bandung dan Jakarta. Hasil perhitungan Net Increasing in Cash from Operating Activities dari 10 perusahaan, nampak bahwa hanya 5 perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pokok utamanya yaitu pemenuhan capital expenditure yang dikeluarkan tahun 2010, dan dividend yang dibayarkan Tahun 2010; sedangkan 4 perusahaan bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan utamanya karena menghasilkan free cash flow yang negative, serta 1 perusahaan tidak dapat memenuhi free cash flow tahun 2010.Overstated dan understated saldo Cash perusahaan, adalah sebagai berikut: Terdapat 4 perusahaan memiliki kelebihan Saldo Kas yang berkisar antara Rp. 6 Jt sampai 123 Jt; sedangkan 4 perusahaan lainnya memiliki kekurangan Kas berkisar antara Rp. 29 Jt sampai 15.056 Jt; dan 2 perusahaan terakhir walaupun memiliki kekurangan Kas pada Tahun 2010, namun kekurangan Kas ini masih dapat dipenuhi/ditutup oleh saldo Kas tahun lalu.Pada penelitian ini disarankan pula, agar para perusahaan dapat menyusun cash flow dan Free cash flow sendiri-sendiri sehingga dapat memutuskan berapakah jumlah Kas yang seharusnya dimiliki dalam Neraca PerusahaanKata-kata Kunci: Laporan Keuangan, Neraca, Laba Rugi, Cash Flow, Free Cash Flow