This Author published in this journals
All Journal SulukIndo
Verdiana Indah Hapsari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS STRUKTURAL DAN UNSUR KEARIFAN LOKAL PADA KUMPULAN CERPEN MENGAWINI IBU KARYA KHRISNA PABICHARA Hapsari, Verdiana Indah
SULUK INDO Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata kunci: cerpen, latar, kearifan lokal Cerpen sebagai salah satu hasil karya sastra yang bersifat fiksi, tentu memiliki latar atau setting tertentu sebagai gambaran masyarakat di sekitar pengarang, sekaligus tanda yang menunjukkan situasi dan kondisi lingkungan pengarang, karena sebagai anggota masyarakat, pengarang dalam menciptakan suatu karya sastra mencerminkan kondisi masyarakatnya yang ditulis berdasarkan kehidupan sosial masyarakat tertentu dan menceritakan kebudayaan-kebudayaan yang melatarbelakanginya. Salah satunya dalam kumpulan cerpen Mengawini ibu karya Khrisna Pabichara yang mengangkat kearifan lokal masyarakat Bugis Makassar beserta kompleksitas permasalahan yang melingkupinya. Penelitian terhadap kumpulan cerpen Mengawini Ibu karya Khrisna Pabichara ini bertujuan untuk mengungkap unsur kearifan lokal masyarakat Makassar melalui pendekatan sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan teknis analisis isi yaitu mengungkap dan kemudian mendeskripsikan unsur ekstrinsiknya, apa dan unsur kearifan lokal yang dikandung dalam kumpulan cerpen tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kearifan lokal yang ada dalam cerpen "Gadis Pakarena" terletak pada budaya masyarakat Makassar yang tidak menerima perkawinan dengan budaya kaum asing. Kearifan lokal tentang nilai bissu yang ada dalam masyarakat Makassar pada cerpen "Arajang". Kearifan lokal pada cerpen "Rumah Panggung di kaki Bukit" terletak pada adat perkawinan yang disebut dengan pammole cera.Kearifan lokal pada cerpen "Haji Baso" terlihat pada batu hitam bertuah atau yang disebut dengan kulau bassi. Jimat ini bagi orang Makassar jimat untuk kekebalan tubuh.Perbedaan kasta (Adat Perkawinan) dalamkearifan lokal cerpen "Silariang.Senjata tradisional Makassar yaitu badik dalam kearifan lokal pada cerpen "Ulu Badik Ulu Hati". Badik dipergunakan bukan hanya untuk membela diri atau berburu, tetapi juga merupakan suatu identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan.