Marai Rahmawati
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengelompokan Berdasarkan Karakter Morfologi Vegetatif pada Plasma Nutfah Pisang Asal Kabupaten Aceh Besar Marai Rahmawati; Erita Hayati
Jurnal Agrista Vol 17, No 3 (2013): Volume 17 Nomor 3 Desember 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.662 KB)

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan berbagai jenis pisang (Musa spp.) yang terdapat di Kabupaten Aceh Besar berdasarkan karakter morfologi vegetatif dari berbagai plasma nutfah pisang. Pengamatan meliputi karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesi pisang dapat dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tinggi batang semu. Kelompok pertama, kategori batang semu pendek, terdapat  4 aksesi, selanjutnya kategori batang semu sedang, terdapat 9 aksesi dan terakhir kategori batang semu tinggi, terdapat 7 aksesi. Sedangkan berdasarkan 28 karakter kualitatif, terbentuk dendogram yang mengelompokkan aksesi pisang pada 3 kelompok. Kelompok pertama yaitu pisang Bu I, Talon, Nangka, Ayam, Gantang, Mah Sabang, Banten, Mas Aceh, Klat Barat, Lidi, Abin, dan Kapai. Kelompok kedua yaitu pisang Swasa dan Buu. Kelompok ketiga yaitu pisang Wak, Kepok dan Bhem. Berdasarkan karakter tipe lekuk kanal petiol, warna batang semu dasar dan tipe bercak maka kelompok pertama dan kedua diklasifikasikan memiliki genom dominan A (berasal dari Musa acuminata), sedangkan kelompok ketiga memiliki genom dominan B (berasal dari Musa balbisiana). Grouping Based on Vegetative Morphological Character of Banana Germplasm from Aceh Besar DistrictABSTRACT. This study aims to grouping the diversity of banana (Musa spp.) from Aceh Besar District based on vegetative morphological characters of banana germplasm. Observations included quantitative and qualitative characters. Grouping based on pseudostem height were divided into three groups. The first group, short pseudostem, is 4 accessions. The second group, medium pseudostem, are 9 of accession. Last, the third group, high pseudostem, are 7 accessions. While based on 28 qualitative characters, formed dendogram classifying banana accessions into 3 groups. Based on the character type of petoile canal, predominant underlying color of pseudostem and blotches of petiole base, the first and second groups are classified into the group that have dominant genome A (derived from Musa acuminata), while the third group has dominant genome B (derived from Musa balbisiana).
Pengaruh beberapa Jenis Pupuk dan Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum) Marai Rahmawati; Hasinah HAR; Zaizuli Zaizuli
Jurnal Agrista Vol 15, No 2 (2011): Volume 15 Nomor 2 Agustus 2011
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.65 KB)

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk dan mulsa serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lampuuk sejak Februari sampai Juli 2007. Faktor pertama adalah jenis pupuk, yaitu: pupuk kandang 20 ton ha-1, pupuk NPK phonska 600 kg ha-1, dan campuran pupuk urea 200 kg ha-1, SP-36 kg ha-1, dan KCl 150 kg ha-1, sedangkan faktor kedua jenis mulsa, yaitu: plastic hitam perak, jerami padi, dan sekam padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan cabai merah lebih baik apabila diberikan pupuk kandang. Mulsa sekam padi dapat meningkatkan jumlah buah per tanaman (200.85 buah) dan bobot buah tertinggi (380.33 g). Pertumbuhan dan hasil cabai merah terbaik adalah apabila diberikan mulsa sekam padi.The Effect of Some Fertilizers and Mulches on the Growth and Productivity of Chili (Capsicum annum)ABSTRACT. The aim of this research was to know the effect of some fertilizers and mulches to the growth and production as well as the interaction of both factors on the red chili. The experiment was done in Lampuuk village since February 2007 to June 2007. The first factor was 3 kinds of fertilizer (dung 20 t ha-1, NPK Phonska 600 kg ha-1 and the mix of urea 200 kg ha-1, SP36 150 kg ha-1, KCl 150 kg ha-1) and the second factor was 3 kinds of mulch ( Black Silver Plastic, rice straw, rice husks). The result shows that growth of chili was better on dung fertilizer. Rice husks mulch has significantly fruit number per plant (200.85) and the highest fruit weight (380.33 g). The growth and yield of chili best on rice husks mulch.
Karakterisasi Plasma Nutfah Padi Lokal Aceh untuk Perakitan Varietas Adaptif pada Tanah Masam Bakhtiar Bakhtiar; Elly Kesumawati; Taufan Hidayat; Marai Rahmawati
Jurnal Agrista Vol 15, No 3 (2011): Volume 15 Nomor 3 Desember 2011
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1361.575 KB)

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sifat agro-morfologi dan mengidentifikasi plasma nutfah padi local Aceh yang dapat beradaptasi baik pada tanah masam. Jumlah aksesi yang dievaluasi adalah 33 aksesi. Tinggi bibit pada umur 15 Hari Setelah Tanam dari varietas yang dievaluasi berkisar dari 20-40 cm. Jumlah anakan pada fase bibit berkisar antara 1 sampai 6 anakan. Tanaman terpendek yang mempunyai tinggi 90 cm adalah Kuku Balam 1 dan Tuwoti, sedangkan tanaman yang berbatang tinggi adalah Rangan dan Dupa, masing-masing secara berturut-turut mencapai 156 dan 151 cm. Warna pangkal batang umumnya hijau dan berwarna ungu serta ungu bergaris, varietas yang memiliki pangkal batang ungu adalah Cirata, Sirias, Ramos, Tition, sedangkan yang ungu bergaris adalah Cantek Puteh. Hasil uji toleransi plasma nutfah padi Aceh pada tanah masam diperoleh 9 aksesi varietas local Aceh toleran (skor 1-3). Varietas tersebut adalah Sikuneng, Leukat Jeurejak, Sambei, Bo Santeut, Leukat Adang, Itam Tangke, Pade Kapai, dan Lekat Panah. Varietas yang tergolong peka adalah Kuku Balam 1, Kuku Balam 2, Sigudang, Situ Bagendit, Cirata, Rasi Putih, Bo Padang, Danau Gaung, Limboti, Kepala Gajah Kinco, Pineung, Bo Rayek, Sirias, dan Ramos Tition.Characterization of Aceh Rice Germplasm for Developing Adapted Variety in Acid SoilsABSTRACT. The aims of this work were to make a morpho-agronomic characterization and to identify of the Aceh rice germplasm with a good adapted in acid soils. The total accession rice for evaluation were 33 varieties. The higher of seedling for evaluation were approximately 20-40 cm after 15 days planting. The number of tiller were 1-6 tillers. Kuku Balam-1 and Towoti variety showed 90 cm short plants, whereas Rangan and Dupa variety tallest which have been 156 and 151 respectively. Generally, the color of starting point was green, purple or purple with lines. The purple starting point were Cirata, Sirias, and Ramos Tition. Cantek Puteh variety was purple’s lines variety. The Aceh rice germplasm showed that 9 variety were tolerant to acid soils (skor 1-3). That variety were Sikuneng, Leukat Jeureujak, Sambei, Bo Santeut, Leukat Adang, Itam Tangke, Pade Kapai, and Leukat Panah. The sensitive variety were Kuku Balam-1, Kuku Balam-2, Sigudang, Situ Bagendit, Cirata, Rasi Putih, Bo Padang, Danau Gaung, Lomboto, Kepala Gajah Kinco, Pineung, Bo Rayek, Sirias, and Ramos Tition.
INISIASI PEMBENTUKAN BUAH MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) VARIETAS WUKU SECARA PARTENOKARPI AKIBAT KONSENTRASI GIBERELIN DAN DOSIS PUPUK FOSFOR Deka Octaviani; Mardhiah Hayati; Marai Rahmawati
Jurnal Agrista Vol 25, No 2 (2021): Volume 25 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara agar mentimun menjadi menarik perhatian bagi masyarakat yaitu dengan menciptakan buah tanpa biji (partenokarpi), keuntungan yang didapat dari partenokarpi yaitu produksi buah stabil walaupun dalam lingkungan yang tidak menguntungkan, produktifitas meningkat, memperbaiki kualitas buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi giberelin dan dosis pupuk fosfor serta interaksi antara kedua faktor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun varietas Wuku secara partenokarpi. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni sampai Agustus 2020 di lahan kebun Gampong Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Indonesia. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi giberelin yang terdiri dari 4 taraf (Kontrol, 100, 200 dan 300 ppm) dan dosis pupuk fosfor yang terdiri dari 3 taraf (100,200 dan 300 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi giberelin berpengaruh nyata terhadap jumlah biji per buah, namum berpengaruh tidak nyata terhadap peubah lainnya. Jumlah biji terendah dijumpai pada konsentrasi 300 ppm giberelin yang berbeda tidak nyata dengan Kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk fosfor berpengaruh nyata terhadap bobot buah per buah, namum berpengaruh tidak nyata terhadap peubah lainnya. Bobot buah terbesar dijumpai pada dosis pupuk fosfor 300 kg ha-1 yang berbeda nyata dengan perlakuan dosis pupuk fosfor 100 dan 200 kg ha-1. Terdapat interaksi nyata antara kedua faktor terhadap jumlah biji per buah, hasil terbaik dijumpai pada kombinasi konsentrasi giberelin 300 ppm dan dosis pupuk fosfor 300 kg ha-1. Parthenocarp Fruit Initiation of Cucumber (Cucumis sativus L.) Wuku Variety due to the Concentration of Gibberellins and the Dose of Fosfor Fertilizer One way to make cucumbers attract people's attention is by creating seedless fruit (parthenocarpy), the benefits of parthenocarpy are stable fruit production even in an unfavorable environment, increased productivity, and improved fruit quality. This study aims to determine the effect of gibberellin concentration and dose of phosphorus fertilizer as well as the interaction between these two factors on the growth and yield of Wuku cucumber varieties by parthenocarpy. This research was carried out from June to August 2020 on the land of Gampong Ilie, Ulee Kareng District, Banda Aceh City, Indonesia. The research design used was a randomized block design with a factorial pattern of 4 x 3 with 3 replications. The factors studied were the concentration of gibberellins which consisted of 4 levels (Control, 100, 200 and 300 ppm) and the dose of phosphorus fertilizer which consisted of 3 levels (100, 200 and 300 kg ha-1). The results showed that the concentration of gibberellins significantly affected the number of seeds per fruit, but had no significant effect on other variables. The lowest number of seeds was found at a concentration of 300 ppm gibberellins which was not significantly different from the control. The results showed that the dose of phosphorus fertilizer had a significant effect on fruit weight per fruit, but had no significant effect on other variables. The largest fruit weight was found at a dose of phosphorus fertilizer of 300 kg ha-1 which was significantly different from the treatment of phosphorus fertilizer doses of 100 and 200 kg ha-1. There was an interaction between the two factors on the number of seeds per fruit, the best results were found in a combination of 300 ppm gibberellin concentration and 300 kg ha-1 phosphorus fertilizer dose.
Pengaruh Dosis Pupuk NPK dan Pemangkasan Cabang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tin (Ficus carica L.) Uswatun Hasanah; Marai Rahmawati; Cut Nur Ichsan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.54 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13835

Abstract

Abstrak. Penelitiann ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis NPK dan pemangkasan cabang terhadap pertumbuhan dan hasill tanaman tin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2019 di Kebun Percobaan 1 Pertanian Universitas Syiah Kuala. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAK Faktorial 2x3 dengan 3 ulangan, menggunakan pola split plot. Petak utama dosis pupuk (N) yang terdiri dari 2 taraf (600 kg/ha dan 900 kg/ha), anak petak adalah pemangkasan cabang (P) terdiri dari 3 taraf (dipelihara 3 cabang primer, 4 cabang primer dan 5 cabang primer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk NPK berpengaruh sangat nyata pada pertambahan panjang cabang primer 4 dan 10 MSP (Minggu Setelah Perlakuan), pertambahan diameter cabang sekunder 2, 4, 6, 8 dan 10 MSP, pertambahan jumlah cabang sekunder 8 dan 10 MSP, pertambahan panjang cabang sekunder 2, 4, 6 dan 8 MSP, jumlah daun 2, 4, 8 dan 10 MSP, jumlah buah pada panen 4 dan 5 dan berat buah panen 1 dan panen 5. Dosis pupuk NPK berpengaruh nyata pada parameter pertambahan panjang cabang primer 2, 6 dan 8 MSP, pertambahan jumlah cabang sekunder 4 MSP, pertambahan panjang cabang sekunder 10 MSP, jumlah daun 6 MSP, jumlah buah panen 1, 2 dan 3 dan berat buah panen 2, 3 dan 4. Dosis pemupukan yang tepat untuk tanaman tin adalah 900 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan cabang berpengaruh sangat nyata pada pertambahan panjang cabang primer 6, 8 dan 10 MSP, pertambahan diameter cabang sekunder 6, 8 dan 10 MSP, pertambahan jumlah cabang sekunder 2, 6, 8 dan 10 MSP, pertambahan panjang cabang sekunder 4 MSP, jumlah daun 2 dan 8 MSP, jumlah buah panen 4 dan berat buah panen 4. Pemangkasan cabang berpengaruh nyata pada parameter pertambahan diameter cabang sekunder 2 dan 4 MSP, pertambahan panjang cabang sekunder 6, 8 dan 10 MSP, jumlah daun 4, 6 dan10 MSP, jumlah buah panen 1, 2, 3, dan 5 serta jumlah total dan berat pada panen 2 dan 3 serta berat total. Pemangkasan paling tepat yaitu menyisakan atau memelihara cabang primer sebanyak 5 cabang dalam satu tanaman tin. Terdapat interaksi antara dosis pemupukan NPK dan pemangkasan cabang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tin. Respon pertumbuhan dan hasil yang berbeda di pengaruhi oleh dosis pemupukan NPK dan pemangkasan cabang. Dengan kombinasi perlakuan terbaik yaitu dosis pemupukan NPK 900 kg/ha dengan 5 cabang yang dipelihara. The Effect of the NPK Fertilizer Dose and Branch Pruning on Growth and Yield of Tin Plants (Ficus carica L.)Abstract.This study aims to determine the effect of NPK doses and branch pruning on the growth and yield of tin plants. The research was carried out in April to July 2019 at the Agricultural Experiment Garden of Syiah Kuala University. The research design used was 2x3 Factorial RAK with 3 replications, using a split plot pattern. The main plot of fertilizer dosage (N) consisting of 2 levels (600 kg ha-1 and 900 kg ha-1), subplots are pruning branches (P) consisting of 3 levels (maintained 3 primary branches, 4 primary branches and 5 primary branches). The results showed that the NPK fertilizer dosage treatment have very significant of the length increasing of primary branches at 4 and 10 WAT (Weeks After Treatment), increasing the diameter of secondary branches 2, 4, 6, 8 and 10 MSP, increasing the number of secondary branches 8 and 10 WAT, secondary branch 2, 4, 6 and 8 WAT, number of leaves 2, 4, 8 and 10 WAT, number of fruits 6 and 10 WAT and fruit weight harvest 3 and harvest 4. The NPK fertilizer dosage was significantly effect on increasing lenght of primary branches 2, 6 and 8 WAT, increasing number of secondary branches 4 WAT, increasing length of secondary branches 10 WAT, number of leaves 6 WAT, number of fruits 2, 4 and 8 WAT and weight of fruit harvest 1, 2 and 5. The appropriate dosage of NPK fertilization for tin plants is 900 kg ha-1. The results showed that pruningg branches had a very significant effect of increasing primary branch length 6, 8 and 10 WAT, increasing the diameter of secondary branches 6, 8 and 10 WAT, increasing the number of secondary branches 2, 6, 8 and 10 WAT, increasing the height of secondary branches 4 WAT, number of leaves 2 and 8 WAT, number of fruits 10 WAT. Pruning branches have significan effect in of increasing the diameterrof the secondary branches 2 and 4 WAT, increasing the length of the secondary branches 6, 8 and 10 MSP, the number of leaves 4, 6 and 10 WAT, the number of fruits 6 and 8 WAT, fruit weight 2, 4 and 10 WATt. The most appropriate pruning is leaving 5 primary branches in one plant. There is an interaction between NPK fertilizing dosage and branch pruning on the growth and yield of tin plants. Different growth and yield responses are affected by NPK fertilization dosage and branch prunning. The best interaction is 900 kg ha-1and maintained 5 primary branches in one plant.Keywords: Fig, NPK Fertilizer Dosage, Pruning Branches
Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai akibat jenis media tanam dan varietas secara hidroponik substrat Riska Andani; Marai Rahmawati; Mardhiah Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.174 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i2.14764

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam dan varietas serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah yang ditanam dengan metode hidroponik substrat. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa dan Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dari April sampai Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Faktor yang diteliti yaitu jenis media tanam yang terdiri dari 3 taraf (arang sekam, petroganik + pasir, petroganik + arang sekam) dan varietas yang terdiri dari 3 taraf (Kencana, Laba dan Lado F1). Parameter yang diamati ialah tinggi tanaman dan diameter batang pada umur 14, 21, 28, 35, 42, 29 dan 56 HST, umur tanaman saat berbunga, umur panen, panjang buah, jumlah buah, berat buah per buah, berat buah per tanaman sebanyak 7 kali pemanenan dan potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman cabai pada umur 14, 21, 28, 35 dan 56 HST, diameter batang pada umur 21, 35, 42 dan 56 HST, panjang buah serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman cabai pada umur 42 dan 49 HST, diameter batang pada umur 14 dan 28 HST. Pertumbuhan tanaman cabai yang terbaik dijumpai pada jenis media tanam petroganik + arang sekam. Pertumbuhan tanaman cabai yang terbaik dijumpai pada varietas Kencana. Interaksi antara jenis media tanam dan varietas berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman yang diamati.Growth and yield of paper (Capsicum annuum L.) due to differences in the type of planting media and varieties in hydroponic substrates
Pengaruh Dosis Kompos Jerami dan Pemangkasan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Ahmad Amsar; Marai Rahmawati; Halimursyadah Halimursyadah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.793 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i2.7445

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kompos jerami dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun sehingga dapat menghasilkan pupuk yang ekonomis dan berproduksi tinggi untuk penanaman mentimun serta interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan yang terdiri dari 2 faktor. Pengamatan yang diteliti yaitu panjang tanaman, umur berbunga, jumlah bunga betina, diameter buah, jumlah buah pertanaman, panjang buah, berat buah pertanaman, berat per buah dan potensi hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dosis kompos jerami berpengaruh sangat nyata terhadap diameter buah dan berpengaruh nyata terhadap berat per buah mentimun. Dosis terbaik pada hasil tanaman mentimun dijumpai pada perlakuan dosis kompos jerami 30 dan 20 ton/ha. Pada faktor pemangkasan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman 21 HSPT dan 28 HSPT serta berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga betina, panjang buah, berat buah per tanaman, berat per buah dan potensi hasil. pemangkasan terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun dijumpai pada perlakuan tanpa pemangkasan dan pemangkasan tunas pada ruas 6-10.Effect of Straw Compost Dosage And Pruning on Growth and Cucumber Plant Results (cucumis sativus L.)Abstract : This study aims to determine the dosage of straw compost and pruning to the growth and yield of cucumber plants so as to produce fertilizer that is economical and high production for cucumber planting as well as interaction of these two factors. This study used Randomized Block Design (RAK) 4 x 3 factorial pattern with 3 replications consisting of 2 factors. Observations observed were plant length, flowering age, number of female flowers, fruit diameter, number of fruit crops, fruit length, fruit crop weight, weight per fruit and yield potential. The results of this study indicate that the dosage of straw compost has a very significant effect on the fruit diameter and has a significant effect on the weight per cucumber fruit. The best doses on cucumber yields were found in the treatment of straw compost doses of 30 and 20 tons / ha. In the pruning factor very significant effect on the length of plants 21 HSPT and 28 HSPT and significantly affect the number of female flowers, fruit length, fruit weight per plant, weight per fruit and yield potential. the best pruning on growth and yield of cucumber crops was found in the treatment without pruning and pruning of shoots in the 6-10 segments.
Pengaruh konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kedelai (Glycine max (L.) Merill) Agung Aulia Saputra; Marai Rahmawati; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.035 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i2.7438

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk hayati dan varietas kedelai serta interaksi antara konsentrasi pupuk hayati dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai, dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Laboratorium Hortikultura Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi pupuk hayati  yang terdiri atas  4 taraf yaitu 0, 20, 40 dan 60 cc/L air dan faktor kedua yaitu varietas kedelai yang terdiri atas 3 taraf yaitu Anjasmoro, Grobogan dan Kipas Merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk hayati 20 cc/L air mampu meningkatkan tinggi tanaman pada umur 14 HST dan 28 HST. Varietas yang memiliki pertumbuhan terbaik dijumpai pada varietas Anjasmoro, dan hasil yang terbaik dijumpai pada varietas Kipas Merah.Pengaruh konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kedelai (Glycine max (L.) Merill)Abstrak .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan kedelai varietas pupuk hayati dan berinteraksi antara konsentrasi pupuk hayati dan varietas terhadap pertumbuhan dan kedelai hasil, telah dilakukan di kebun percobaan dan laboratorium dari horticilture Departemen Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh dari Juli sampai Oktober 2017. penelitian kelompok digunakan secara acak metode desain sistem faktorial 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk hayati yang terdiri dari 4 level 0, 20, 40 dan 60 cc / L air dan faktor kedua adalah varietas kedelai yang terdiri 3 tingkat Anjasmoro, Grobogan dan Kipas Merah. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pupuk hayati 20 cc / L air mampu meningkatkan tinggi tanaman pada 14 HST dan 28 HST.
Pengaruh Konsentrasi Giberelin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Farah Zairina; Marai Rahmawati; Mardhiah Hayati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.516 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.20155

Abstract

Bawang merah memiliki harga jual yang tinggi di pasaran. Penggunaan giberelin pada beberapa varietas bawang merah merupakan faktor pendukung dalam berhasilnya budidaya bawang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kedua faktor yang diteliti yaitu konsentrasi giberalin dan varietas, serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kebun Percobaan dua dan Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala dari Juni hingga Agustus 2021. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial 3 x 3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti yaitu konsentrasi giberelin (0 ppm, 125 ppm, dan 250 ppm) dan tiga varietas (Bima Brebes, Tajuk, dan Vietnam). Hasil penelitian memperlihatkan, konsentrasi giberelin berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 40 HST. Tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan kontrol. Tinggi tanaman umur 70 HST tertinggi pada varietas Tajuk. Jumlah anakan per rumpun umur 30, 40, 50, 60 dan 70 HST, dan jumlah umbi per rumpun tertinggi pada varietas Bima Brebes. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara kedua faktor yang diteliti. The Effect of Gibberellin Concentration on Growth and Yield of Several Shallot (Allium ascalonicum L.) VarietiesShallots are commodities that have a high selling value in the market. The use of gibberellins in several shallot varieties is a supporting factor to the success of shallot cultivation. The purpose of this research is to appropriate concentration of gibberellins and varieties, as well as the interaction between these two factors on the growth and yield of shallots. This research was conducted in Experimental Garden 2 and Horticulture Laboratory, Agriculture Faculty, Syiah Kuala University during June until August 2021. This research used a 3 x 3 factorial randomized block design that repeated three times. The factors researched was the concentration of gibberellins (0 ppm, 125 ppm, 250 ppm) and three shallot varieties (Bima Brebes variety, Tajuk variety, and Vietnam variety). The results showed, that the concentration of gibberellins significant to plant height on 40 DAP. The highest plants were found in the control treatment. The highest plant at 70 DAP was found in Tajuk variety. The best number of saplings per clump on 30, 40, 50, 60, and 70 DAP, and the number of bulbs per clump on Bima Brebes variety. There was no interaction between the concentration of gibberellins and shallot varieties on all observed variables.
Pengaruh Konsentrasi Pati Singkong (Manihot esculenta) pada Edible Coating Gel Lidah Buaya (Aloevera) dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Mentimun (Cucumis sativus) Rilwan Hafis; Rita Hayati; Marai Rahmawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i3.25965

Abstract

Abstrak. Mentimun (Cucumis sativus L) ialah salah satu tanaman dengan famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan), mentimun banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat. Dalam menjaga mutu mentimun setelah panen, penting untuk memperhatikan penanganan pasca panen agar mentimun tetap berkualitas ketika sampai di tangan konsumen. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penanganan pasca panen mentimun adalah dengan menggunakan pelapisan (coating). Pelapisan ini bertujuan untuk melindungi mentimun dari proses respirasi yang dapat merusak kualitasnya. Dengan melapisi kulit luar mentimun menggunakan lilin, respirasi dapat dikendalikan sehingga menghambat perubahan warna, menurunkan laju respirasi, serta meningkatkan penampilan kulit mentimun untuk menarik minat konsumen. Selain itu, pelapisan juga dapat memperpanjang umur simpan mentimun dan menjaga kesegarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan pati singkong pada edible coating gel lidah buaya terhadap kualitas mentimun dan pengaruh suhu penyimpanan terhadap kualitas mentimun. Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh pada bulan April 2022 sampai Juni 2022. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 5 x 2 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 10 kombinasi perlakuan 30 unit percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 sampel mentimun. Terdapat dua faktor yang diteliti yaitu: Faktor pertama dalah penambahan pati singkong pada gel lidah buaya yang terdiri dari 5 taraf dan Faktor kedua yaitu perbedaan penyimpanan suhu yang terdiri dari 2 taraf. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa penambahan pati singkong pada edible coating gel lidah buaya berpengaruh tidak nyata terhadap susut bobot, kadar air, kadar vitamin C. Hasil penelitian suhu penyimpanan menunjukkan pengaruh nyata terhadap kadar air hari ke 7, serta pengaruh tidak nyata pada susut bobot hari ke 7 dan kadar vitamin C hari ke 7.Abstract. Cucumber (Cucumis sativus L) is one of the plants belonging to the Cucurbitaceae family (gourd plant), which is in great demand by all levels of society. In order to maintain the quality of cucumbers after harvest, it is important to pay attention to post-harvest handling to ensure that the cucumbers remain in good condition when they reach the consumers. One method that can be utilized in the post-harvest handling of cucumbers is through the use of coating. The purpose of this coating is to protect the cucumbers from the respiratory process that can damage their quality. By applying a wax coating to the outer skin of the cucumbers, respiration can be controlled, thereby delaying color changes, reducing respiration rate, and enhancing the appearance of the cucumber skin to attract consumer interest. Furthermore, coating can also extend the shelf life of cucumbers and maintain their freshness.This study aims to determine the effectiveness of adding cassava starch to aloe vera gel edible coating on the quality of cucumbers and the effect of storage temperature on the quality of cucumbers.This research was conducted at the Laboratory of Seed Science and Technology, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh from April 2022 to June 2022. This study used a Completely Randomized Design (CRD) factorial pattern 5 x 2 with 3 replications, so there were 10 combinations treatment of 30 experimental units.Each experimental unit consisted of 3 cucumber samples. There are two factors studied, namely: The first factor is the addition of cassava starch to aloe vera gel which consists of 5 levels and the second factor is the difference in temperature storage which consists of 2 levels.The results showed that the addition of cassava starch to aloe vera gel edible coating had no significant effect on weight loss, moisture content, vitamin C content, L color (brightness), color a (red), color b (yellow), organoleptic test on outer color , deep color, texture, fragrance and overall acceptability.The results of the research on storage temperature had a very significant effect on weight loss, a significant effect on the moisture content on the 7th day, no significant effect on weight loss on day 7 and levels of vitamin C on day 7.