. Dwiatmanto
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Selecta Kota Batu Tahun 2014) Ardi Helmy Maulana; Moch. Dzulkirom AR; . Dwiatmanto
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 30, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.276 KB)

Abstract

The enterprise can implement Activity Based Costing System (ABC System) to determine the cost of the base or service price. This method is used to make a good decision  regarding the cost of the base or service price in the hotel’s diversity in providing products or services. This study is aim to determine the calculation and the differences of the base price of renting the hotel’s room in Selecta Hotel (traditionally) and the calculation by using abc system. The results showed there were some differences between the method applied by Selecta Hotel and ABC System. Based on the result of calculations, there were differences between a lower price (undercosting) for six types of rooms namely Family, Deluxe, Superior, Executive, Suite and Exclusive type which were Rp 225.007,15, Rp  218.510,72, Rp 292.523,33, Rp 66.426,15, Rp 250.638,78, and Rp 132.460,68. While the two types of rooms had a higher price (overcosting) Cottage I and Cottage VII type. They are Rp 857,601.79 and Rp. 171,568.28. Keyword: base price of the hotel rooms, the ABC system ABSTRAK Perusahaan jasa dalam menentukan harga pokok produk atau jasa menerapkan metode Activity Based Costing System (ABC System) agar perusahaan tidak salah dalam pengambilan keputusan mengenai harga pokok produk atau jasa dimana hotel memiliki keanekaragaman dalam menyediakan produk atau jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok sewa kamar hotel menurut Hotel Selecta (tradisional) dan perhitungan menggunakan ABC System, serta mengetahui perbedaan dalam perhitungan antara harga pokok sewa kamar yang telah ditetapkan oleh Hotel Selecta (tradisional) dengan perhitungan ABC System. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara metode yang diterapkan oleh Hotel Selecta dengan ABC System terjadi selisih harga lebih rendah (undercosting) untuk enam tipe kamar yaitu  tipe Family, Deluxe, Superior, Executive, Suite, dan Exclusive yang masing-masing selisihnya yaitu Rp 225.007,15, Rp  218.510,72, Rp 292.523,33, Rp 66.426,15, Rp 250.638,78, dan Rp 132.460,68. Sedangkan dua tipe kamar mempunyai selisih harga lebih tinggi (overcosting) yaitu tipe Cottage I dan Cottage VII dengan selisih sebesar Rp 857.601,79 dan Rp 171.568,28. Kata kunci : harga pokok kamar hotel, ABC system
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, DAN CAPITAL (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Rahmah Febrina; . Dwiatmanto; . M G Wi Endang NP
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 37, No 1 (2016): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.103 KB)

Abstract

This study aims to determine the level of commercial bank’s health by using four factors, risk profile, good corporate governance, earning, and capital. Risk profile factor in this study using two risks that consist of credit risk measured by NPL and liquidity risk measured by LDR, GCG achieved from self assessment publication from banks, earning measured by ROA and NIM, and capital factor measured by CAR. This type of research is descriptive research with quantitative approach. Sampling techniques is purposive sampling. 14 commercial banks listed on the Indonesia Stock Exchange was selected as sample. The results shows risk profile factor with NPL ratio all commercial banks in health condition, while based on LDR there are 2 commercial banks get bad predicate. GCG factors shows all the commercial banks are in a health condition. Earning measured by ROA shows that there are 2 commercial bank get the bad predicate and very bad predicate, while NIM ratio shows that generally banks get the very health predicate. The assessment using CAR shows that all the commercial banks are in very health condition. Keyword: Level of Commercial Bank’s Health, Risk Profile, GCG, Earning, Capital. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank umum dengan menggunakan 4 faktor yaitu profil risiko, good corporate governance, rentabilitas, dan permodalan. Faktor profil risiko dalam penelitian ini menggunakan dua risiko yang terdiri dari risiko kredit yang diukur dengan NPL dan risiko likuiditas yang diukur dengan LDR, GCG yang diperoleh dari hasil penilaian sendiri yang dipublikasikan bank, rentabilitas yang diukur dengan ROA dan NIM, dan permodalan yang diukur dengan CAR. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik purposive sampling. 14 bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terpilih sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan faktor profil risiko dengan rasio NPL secara umum bank berada dalam kondisi yang sehat, sedangkan berdasarkan LDR terdapat 2 bank yang memperoleh predikat kurang sehat. Pada faktor GCG secara umum bank memperoleh predikat sehat. Faktor rentabilitas bank dengan rasio ROA menunjukkan masih terdapat 2 bank yang memperoleh predikat kurang sehat dan tidak sehat, sedangkan penilaian dengan rasio NIM menunjukkan secara umum bank memperoleh predikat sangat sehat. Penilaian dengan menggunakan CAR menunjukkan seluruh bank berada dalam kondisi sangat sehat. Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank Umum, Profil Risiko, GCG, lRentabilitas, Permodalan.
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) (Studi pada Perusahaan Industri Otomotif dan Komponen yang Listing di BEI) Okta Pria Briliyan; . Dwiatmanto; Fransisca Yaningwati
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 1, No 1 (2013): April
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.178 KB)

Abstract

Penelitian ini membuktikan bahwa secara simultan variabel DR dan DER berpengaruh signifikan terhadap Earning Per Share dan secara parsial variabel DR dan DER berpengaruh signikan terhadap EPS. Ketdua variabel tersebut mempengaruhi variabel EPS sebanyak 31,5% dan sisanya sebesar 68,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap EPS adalah DR. Perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan laba per lembar saham karena variabel-variabel diatas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap EPS sehingga kebijakan laba per lembar saham bisa optimal. Manajemen juga harus lebih memperhatikan tingkat DR perusahaan dikarenakan variabel tersebut berpengaruh dominan terhadap EPS tanpa melupakan variabel yang lain.   Kata kunci : DR, DER, EPS
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 (Studi Kasus pada Pabrik Gula Djatiroto Lumajang Periode 2012-2014) Dewi Melati Putri Iswahyudi; . Dwiatmanto; Devi Farah Azizah
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 33, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.109 KB)

Abstract

The government has established certain standard to assess the performance of BUMN and it is stated within BUMN Minister’s Decree No: KEP-100/BMU/2002 about The Assessment of Health Rate of State-Owned Enterprise. This research aimed to find out enterprise health rate pursuant to BUMN Minister’s Decree No: KEP-100/MBU/2002. Research type is descriptive, and the object of research is PG Djatiroto Lumajang. Focus of research is given upon enterprise health rate based on BUMN Minister’s Decree No: KEP-100/MBU/2002. Enterprise health rate is understood through assessing the performance of financial aspect which include ROE, ROI, cash ratio, current ratio, inventory turnover, collection periods, total asset turnover, and total of equity capital to total assets, operational aspect which includes land bearing capacity, tons of cane per hectare, yield, and hours and ride off the rollers and administrative aspect which includes the annual accounts report, the draft RKAP, periodic reports and performance PUKK. Data collection technique involves interview, documentation and through book studying. Result of analysis gives explanation about three aspects, including financial aspect, operational aspect and administrative aspect. If measured with the criteria in BUMN Minister’s Decree No: KEP-100/MBU/2002, Health Rate of PG Djatiroto has been decreasing since 2012 to 2014. Key word: Enterprise Performance, Financial, Operational, Administrative ABSTRAK Pemerintah memiliki standar penilaian kinerja perusahaan BUMN yang tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan objek penelitian PG Djatiroto Lumajang. Fokus penelitian ini adalah menilai tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 melalui penilaian kinerja aspek keuangan yang meliputi ROE, ROI, cash ratio, current ratio, perputaran persediaan, collection periods, total asset turnover, dan total modal sendiri terhadap total asset, aspek operasional yang meliputi land bearing capacity, ton tebu per hektar, rendemen, dan jam behenti giling, dan aspek administrasi yang meliputi laporan perhitungan tahunan, rancangan RKAP, laporan periodik dan kinerja PUKK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap tiga aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi, dihasilkan tingkat kesehatan PG Djatiroto berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 selama tahun 2012 sampai dengan 2014 terus mengalami penurunan. Kata kunci: Kinerja Perusahaan, Keuangan, Operasional, Administrasi
ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) SEBAGAI SALAH SATU PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) Albert Kristian Manik; . Topowijono; . Dwiatmanto
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 34, No 1 (2016): MEI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.031 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the financial performance of PT Holcim Indonesia Tbk And Subsidiaries using Analysis of Financial Ratios and Economic Value Added method. This type of research is descriptive research with quantitative approach. Sources of data in this study using secondary data sources obtained directly from the Gallery Investments Indonesia Stock Exchange. Collecting data using documentation. Analysis of the data used in this research is time series analysis. The results of the analysis of data in 2012, 2013 and 2014 financial ratio analysis showed that the condition of the company in any liquidity ratios, activity ratios, profitability ratios and the debt ratio is not good because it is below the industry average. Based on calculations using Economic Value Added shows the company is always positive in 2012, 2013 and 2014, which has meant that the company is able to create added value and meet the expectations of the providers of funds to generate favorable cash in flow. Based on the analysis performed, it should PT Holcim Indonesia Tbk and its subsidiaries should improve further the management of assets and capital in order to generate profits and increased sales. Key word: financial performance, financial ratio analysis, economic value added ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Holcim Indonesia Tbk Dan Anak Perusahaan dengan menggunakan Analisis Rasio Keuangan dan metode Economic Value Added. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh langsung dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan time series analysis. Hasil dari analisis data pada tahun 2012, 2013 dan 2014 menggunakan analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam setiap rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio hutang kurang baik karena berada di bawah rata-rata industri. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode Economic Value Added menunjukkan perusahaan selalu positif pada tahun 2012, 2013, dan 2014, yang memiliki makna bahwa perusahaan mampu menciptakan nilai tambah dan memenuhi harapan para penyedia dana dengan menghasilkan cash in flow yang menguntungkan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka sebaiknya PT Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan harus meningkatkan lagi pengelolaan aktiva dan modal agar dapat menghasilkan laba dan penjualan yang meningkat. Kata kunci:kinerja keuangan, analisis rasio keuangan, nilai tambah ekonomi    
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK MEMINIMALISIR KREDIT MODAL KERJA BERMASALAH (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo) Yaniar Wineta Pratiwi; . Dwiatmanto; Maria Goretti Wi Endang NP
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 38, No 1 (2016): SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.415 KB)

Abstract

This reasearch is aimed to understand and analyze: Credit Risk Management to minimize working capital loan problem in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo and to know the action by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo for complete the problem of working capital loans. This type of research used in this research is descriptive research method with Qualitative approach. The results of this study indicate that the application of credit risk management includes active surveillance by commissioners and directors, policies, procedures and credit limitation, the process of identification, measurement, monitoring, credit risk management information systems, and internal control system to minimize working capital loans problematic in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo has been implemented well. Based on the presence of this study suggest that bank credit staff to maintain independence and improve the process of credit monitoring. Keywords : Credit risk Management, Working Capital Credit, Non Performing Loan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: Penerapan Manajemen Risiko Kredit untuk meminimalisir kredit modal kerja bermasalah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo dalam menangani terjadinya kredit modal kerja bermasalah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitiatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko kredit yang meliputi pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kebijakan, prosedur dan penetapan limit, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan sistem Informasi manajemen risiko kredit, serta sistem pengendalian intern untuk meminimalisir kredit modal kerja bermasalah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo telah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan adanya penelitian ini menyarankan agar bank menjaga independensi staf kredit dan meningkatkan proses pemantauan kredit. Kata Kunci      : Manajemen Risiko Kredit, Kredit Modal Kerja, Kredit Bermasalah
ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) Mariska Okky Oktaviani; Moch. Dzulkirom AR; . Dwiatmanto
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 32, No 2 (2016): MARET
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.868 KB)

Abstract

Business at the present time is growing rapidly and competition is also getting tougher. Therefore, in order that, businesses can survive for a long time, enterprises should pay attention to the efficiency, effectiveness, and economizing. Every company needs operational audit to analyze their operational activities so company can determine the level of efficiency, effectiveness, and economizing. This study was conducted in the Wonolangan Sugar Mill, Probolinggo which is a business unit of PT. Perkebunan Nusantara XI. The purposes of this study to identify, analyze, and evaluate the implementation of the operational audit of the production PG. Wonolangan so the level of efficiency, effectiveness, and economizing can be determine. Quantitative approach was used to this descriptive research type of study. This study focused on the stages of the operational audit to analyze efficiency, effectivieness, and economizing production in period 2012-2014. The results from this study showed that the PG. Wonolangan has conducted operational audit in accordance, although inefficient stages of the production in 2013-2014 still found, ineffective in 2013-2014, and uneconomical in 2013. The efficiency and effectiveness of the production in PG. Wonolangan only occurred in 2012 and economizing production occurred in 2012 and 2014. Keyword: Operational Audit, Production, Efficiency, Effectiveness, Economizing ABSTRAK Bisnis pada masa sekarang ini sangat berkembang pesat dan persaingan juga semakin ketat. Oleh sebab itu, agar bisnis dapat bertahan lama, perusahaan harus memperhatikan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Setiap perusahaan membutuhkan audit operasional untuk menganalisis kegiatan operasional sehingga diketahui tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Penelitian dilakukan di Pabrik Gula Wonolangan Kabupaten Probolinggo yang merupakan salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisis, dan mengevaluasi penerapan audit operasional bagian produksi PG. Wonolangan sehingga diketahui tingkat efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini pada tahap-tahap audit operasional untuk menganalisis efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi bagian produksi pada tahun 2012-2014. Hasil dari penelitian ini bahwa PG. Wonolangan telah melakukan audit operasional sesuai dengan tahapannya meskipun masih ditemukannya inefisien bagian produksi pada tahun 2013-2014, inefektif pada tahun 2013-2014, dan inekonomis pada tahun 2013. Efisiensi dan efektivitas bagian produksi di PG. Wonolangan hanya terjadi pada tahun 2012 dan ekonomisasi  bagian produksi terjadi pada tahun 2012 dan 2014. Kata Kunci: Audit Operasional, Produksi, Efisiensi, Efektivitas, Ekonomisasi
PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS (Studi pada PT Pindad (Persero) Turen-Malang) Elizabeth Gilang Septiana Situmeang; . Dwiatmanto; Sri Sulasmiyati
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 33, No 1 (2016): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.5 KB)

Abstract

In this Globalization Era, business develop rapidly. Hence, to face the development of business each Firm should increase the implementation of Good Corporate Governance (GCG) especially the transparation and acountability. The Impelementation of Transparation and Accountability can also influence the internal auditor enrole. The enrole of Internal Auditor can increase the implementation of that two principle. This study was held in PT. Pindad (Persero) Turen-Malang. Pindad (Persero) is one of public firm that has used Transparation and Acountability Principle since 2004. This study is to know and to describe Internal Auditor enrole on increasing the implementation of Transparation and Accountability Principle. This research is a descriptive research with qualitative approach. The focus of this study is the impelementation of Transparation, Accountability Principle and Auditor Internal enrole to increase the implementation of the two principle (SPAI). The result of this study represent that the implementation of Transparation and Accountability in this Firm hasn’t held perfectly because there are still many guidelines of the impelementation incompelete yet and the enrole of Internal Auditor should be increase to support the implementation of those principle. Keyword :Internal Auditor enrole, Transparation Principle, Accountability Principle ABSTRAK Pada era globalisasi ini, dunia bisnis berkembang dengan pesat.Oleh sebab itu, dalam menghadapi perkembangan bisnis ini, perusahaan/badan usaha perlu meningkatkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) terlebih prinsip transparansi dan akuntabilitas.Penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas ini juga dipengaruhi oleh peran auditor internal. Semakin berperannya auditor internal, maka akan meningkatkan penerapan kedua prinsip tersebut. Penelitianxdilakukan di PT Pindad (Persero) Turen-Malang.Perusahaan ini merupakan salah satu BUMN yang melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas sejak tahun 2004.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran auditor internal dalam menunjang pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Penelitian ini berfokus pada penerapan prinsip transparansi, penerapan prinsip akuntabilitas, serta peran auditor internal dalam menunjang pelaksanaan kedua prinsip (meliputi SPAI).Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan prinsip transparansi dan akuntabilitas belum berjalan dengan baik, dikarenakan masih terdapat pedoman-pedoman pokok pelaksanaan yang belum terpenuhi, dan auditor internal kurang berperan dalam menunjang pelaksanaan kedua prinsip tersebut. Kata Kunci : Peran Auditor Internal, Prinsip Transparansi, Prinsip Akuntabilitas.
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PDAM KOTA MALANG (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang Periode 2012 - 2014 Defani Putri Frinka; Nengah Sudjana; . Dwiatmanto
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 36, No 1 (2016): JULI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.515 KB)

Abstract

Competition in today's business environment is very tight and every company vying with each other to be able to maintain its position from being eliminated from the competition. Elements that can’t be separated from the success of an organization is performance. Good performance will indicates the success level of the company. Balanced Scorecard is a performance measurement method that was introduced by Robert Kaplan and David Norton. This type of research is descriptive research with quantitative approach. Performance appraisal of PDAM Kota Malang in 2012 – 2014 showing the overall results were pretty good. Results of learning and growth showed good results. Internal business perspective showed good results and continued to increase from year to year. Improvements to the quality and quantity of services that maximized the internal business perspective gives a good impact on the customer’s perspective. But the financial perspective showing a whole decreased performance from year to year. Seen from the results of the four perspectives, financial perspective is the one that having most decreased result, especially for aspects of operational costs that continue to rise. It can be concluded that operational costs incurred by the company are used to support performance improvement in the other three perspectives. Keywords: Performance, Balanced Scorecard ABSTRAK Persaingan di lingkungan bisnis saat ini sangat ketat dan setiap perusahaan saling berlomba untuk dapat mempertahankan posisinya agar tidak tersisih dari kompetisi. Unsur yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan sebuah organisasi adalah kinerja. Kinerja perusahaan yang baik akan mengindikaskan keberhasilan bagi perusahaan tersebut. Balanced scorecard adalah metode pengukuran kinerja yang diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penilaian kinerja PDAM Kota Malang tahun 2012 – 2014 menunjukkan hasil keseluruhan yang cukup baik. Hasil dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan hasil yang baik. Perspektif bisnis internal menunjukkan hasil yang baik dan terus mengalami peningkatan dari dari tahun ke tahun. Perbaikan kualitas dan kuantitas pelayanan yang dimaksimalkan pada perspektif bisnis internal memberi dampak yang baik pada perspektif pelanggan. Sedangkan perspektif keuangan secara keseluruhan mengalami penurunan bobot kinerja dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari hasil empat perspektif, yang paling mengalami penurunan adalah perspektif keuangan, khususnya untuk aspek biaya operasional yang terus meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan digunakan untuk mendukung peningkatan kinerja pada ketiga perspektif yang lain. Kata kunci: Kinerja, Balanced Scorecard
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Arini Dwi Nengtyas; . Dwiatmanto; . Zahroh Z. A
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 35, No 1 (2016): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.216 KB)

Abstract

Financial ratio analysis was the way to dissect the financial statements into some elements , examines the relationship between the elements that aims to gain understanding and proper understanding of the financial statements itself. the purpose of this research was used to determine the financial performance of PT Aneka Tambang ( Persero ) Tbk and compared with standards of industry.The type of this research was used descriptive research. The research location was at PT Aneka Tambang ( Persero ) Tbk .Data used was secondary data. The results could be seen in liquidity ratio continues to decline , and still below from the standart of industry , it shows companies were less liquid and in the management of its current liabilities, The leverage ratio continues to increase , continuous increase will inflict the risks faced by the company will be higher ,was expected to be higher the profits gain,Overall Activity Ratio was below from the standard due to the decline in the value of sales and the absence of efficient use of assets and inventory , The overall profitability ratio was below from the standard , it showed that the company's revenue over the sales had not done optimally . Expected later,the management of PT Aneka Tambang ( Persero ) Tbk increase of current assets to cover short-term liabilities. Profitability ratio of the company management increase the level of sales and streamline the company's cost. Keywords: Financial Performance, Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, Profitability Ratio ABSTRAK Analisis rasio keuangan merupakan cara untuk membedah laporan keuangan ke beberapa unsur, menelaah adanya hubungan diantara unsur-unsur yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Tujuan Penelitian digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dan dibandingkan dengan standar industri. Jenis penelitian yang digunakan deskripsi. Lokasi penelitian PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian ini dapat dilihat Rasio likuiditas terus mengalami penurunan, dan masih dibawah standar industri, hal ini menunjukkan perusahaan kurang likuid dan dalam pengelolaan kewajiban lancarnya, Rasio leverage terus mengalami peningkatan, terus meningkatnya menimbulkan risiko yang dihadapi perusahaan semakin tinggi, diharapkan semakin tinggi juga keuntungan yang didapatkan, Rasio Aktivitas secara keseluruhan masih dibawah standar disebabkan oleh turunnya nilai penjualan dan tidak adanya efisiensi penggunaan aset dan persediaan, Rasio profitabilitas secara keseluruhan masih dibawah standar, hal ini menunjukkan pendapatan perusahaan atas penjualan belum dilakukan secara maksimal. Diharapkan nantinya manajemen PT Aneka Tambang (Persero) Tbk meningkatkan aktiva lancar guna menutupi kewajiban jangka pendeknya, rasio profitabilitas pihak manajemen perusahaan meningkatkan tingkat penjualan dan mengefektifkan biaya perusahaan. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio profitabilitas