Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER DI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN ISLAM Radinal Mukhtar Harahap
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengelaborasi tentang pelaksanaan pendidikan karakter di lembaga pendidikan tinggi yang cenderung minim diperbincangkan jika dibandingkan dengan yang terjadi di lembaga-lembaga pendidikan Sekolah Dasar atau Menengah. Lewat pandangan pendidikan Islam, pembahasan ini seharusnya penting karena posisi pendidikan tingkat dewasa -yang untuk konteks saat ini terjadi di Lembaga Pendidikan Tinggi; adalah sesuatu yang fundamental bukan pelengkap sebagaimana anggapan masyarakat pada umumnya. Dengan begitu, keberhasilan menanamkan karakter bagi sarjana muslim seharusnya jauh lebih dipikirkan dan diupayakan keterwujudannya ketimbang proses pembentukan karakter siswa-siswa pendidikan dasar ataupun menengah, meskipun hal itu tetap menjadi mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Melalui metode kualitatif-deskriptif-analysis yang didekati dengan data Pustaka (library research), penelitian ini berusaha menjawab bagaimana pandangan pendidikan Islam terhadap pelaksanaan pendidikan karakter di perguruan tinggi. Hasil yang ditemukan adalah pendidikan Islam mendorong pelaksanaan pendidikan karakter di lembaga pendidikan tinggi dengan basis tauhid tanpa menafikan konsep Tuhan. Ia juga dimaksudkan untuk mematangkan konsep ilmu yang diamalkan -tidak per se hanya untuk diketahui. Pendidikan karakter seperti itu hanya dapat diwujudkan apabila ada dukungan istana, stabilitas pemerintahan, pertemuan masyarakat Islam dengan masyarakat lainnya, kesemarakan penulis dan buku-bukunya, hingga produksi kertas tanpa melupakan faktor semangat kekitaan (‘asabiyah).
The Urgency of Higher Education Institutions in Islamic Boarding Schools: To Maintenance and Development Islamic Values Radinal Mukhtar Harahap
At-Ta'dib Vol 14, No 2 (2019): Pendidikan Islam Perkembangan dan Tantangannya
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/at-tadib.v14i2.3449

Abstract

Islamic boarding school has been known as a centre of Islamic values and national values. The efforts to maintenance and developt both of values are beginning from middle education and continue until higher education in islamic boarding school. However, most Islamic boarding schools are now stopped at the middle level.  On the basis of literature, this paper tries to answer how is  urgency of the existence of higher education for teaching Islamic values. The result of this research fouded existency of higher education in Islamic boarding schools is very needed to all aspects which are : theological aspects, psychological aspects, historical aspects and social aspects. The aim form existence of Islamic hinger institution  to increase capabality  student's understand and be able to analyze and solve their problems  in society
Pengaruh Filsafat Iluminasi Dalam Pemikiran Pendidikan Islam Radinal Mukhtar Harahap
Jurnal Penelitian Medan Agama MEDAN AGAMA, VOL. 10, NO. 1, 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.071 KB) | DOI: 10.58836/jpma.v10i1.5696

Abstract

One of the influential traditions of Islamic education is illumination. His influence stems from the Suhrawardi al-Maqtul with Hikmah al-Isyraq as a base of the foundation. From him, philosophy flourished in Persia, India-Pakistan, Syria, Anatolia, and Europe. His characters in addition to Suhrawardi is Syamsuddin Muhammad al-Syahrazuri, Sa'ad bin Manshur bin Kammunah, Quthb al-Din al-Syirazi, Shadr al-Din Dasytaqi, Ghiyas al-Din Mansur Dasytaki, Jalal al-Din Muhammad bin Sa'ad al-Din al-Dawwami, Mir Muhammad Baqir Damad, Shadr al-Din al-Syirazi or Mulla Sadra, Mulla Hadi Sabziwari, Seyyed Hossein Nasr, Henry Corbin and Sir Muhammad Iqbal. This paper through the library research tracks the influence of illumination in the thinking of Islamic education, which is seen in the concept of science, the methodology of achieving it, consisting of four phases, namely Tazkiyah al-Nafsi, as a stage that indicates that Education needs preparation. The illumination phase and the stage gained unlimited science which suggests that educators are not limited to teachers, but also of Allah and the apostle. The fourth stage is the stage that educators or learners must do, documenting the knowledge that has been taught or studied in written text. Although the illumination comes from various teachings that had evolved before Suhrawardi, this philosophy did not absorb the whole, as Suhrawardi criticized the teaching that became the source of his thinking.
HUKUM ISLAM MASA KESULTANAN DELI: Radinal Mukhtar Harahap
Jurisprudensi : Jurnal Ilmu Syariah, Perundangan-Undangan dan Ekonomi Islam Vol 12 No 1 (2020): Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan dan Ekonomi Islam
Publisher : State of Islamic Institute Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/jurisprudensi.v12i1.1535

Abstract

Islamic legal discourse on a practical level is often understood to be limited to the problem of istinbāt, fiqh or ushul fiqh. There is a challenge to expand it to include philosophy, normative and empirical cases. Study of manuscript is one of the related by that studies. This article presents Tanqīh al-Zunūn ‘an Masā'il al-Maimūn by Shaykh Hasan Maksum as an identifier of the political and social links to Islamic legal in the Deli Sultanate. From this it was found that the sultanate had a stake in the determination of the law as well as the role of the ulama in maintaining the attitude as a speaker of legal provisions. There are seven legal issues that are discussed normatively, and they originate from the existence of arguments in the community. This manuscript not just addition Islamic legal in the Deli Sultanate, it also showed the authority of Shaykh Hasan Maksum as a 'brilliant star' scholar in legal matters, although it was rarely discussed and raised at the research level.
Idealisme, Keikhlasan, dan Komitmen: Pemaknaan Profesi Guru di Lingkungan Pesantren Modern Radinal Mukhtar Harahap
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 4 No. 2 (2022): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini memaparkan bagaimana pemaknaan profesi guru di lingkungan Pesantren Modern yang memiliki keunikan karena dipandang berbasis pada tiga nilai yang akan dielaborasi: idealisme, keikhlasan dan komitmen. Pada ketiganya terkumpul sikap menghormati kedudukan guru yang tidak sekedar sosok penyelenggara kegiatan belajar-mengajar, melainkan terus berkembang hingga mempunyai pandangan yang melembaga -atau setidaknya memengaruhi lembaga. Untuk keperluan itu, penelitian kualitatif ini dilakukan dengan mendeskripsikan hasil kajian bahan-bahan kepustakaan (library research), baik yang bersumber dari tokoh yang bersinggungan dengan Pesantren Modern maupun dokumen yang dihasilkan dari Pesantren itu sendiri -dan dapat dijangkau penulis. Tiga nilai yang menjadi temuan pemaknaan profesi guru di Pesantren Modern itu diharapkan mampu -selain memperkaya khazanah diskursus tema ini- meneguhkan keistimewaan profesi guru yang sangat mulia dan berjasa.
Kompetensi Guru Pesantren Modern (Studi tentang Pedagogical Content Knowledge) Dalia Utari; Radinal Mukhtar Harahap; Abdullah Sani Ritonga
Nuris Journal of Education and Islamic Studies Vol. 3 No. 2: Oktober 2023
Publisher : STAI Nurul Islam Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52620/jeis.v3i2.48

Abstract

Artikel ini merupakan penjabaran atas kompetensi pedagogik guru pondok pesantren modern yang tidak hanya dibatasi pada pedagogical knowledge, tetapi juga mengintegrasikannya dengan content knowledge guna membentuk kompetensi yang disebut pedagogical content knowledge. Artikel ini didasarkan pada penelitian lapangan di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah yang telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan selama 40 tahun (1982-2022). Penelitian ini menemukan bahwa guru di pondok pesantren harus (1) memiliki pengetahuan yang mendalam tentang materi (mâddah) yang diajarkannya dan (2) memiliki keterampilan untuk mengajarkan materi tersebut. Untuk yang pertama, pesantren mengkajinya dari latar belakang keilmuan, termasuk perilaku guru sehari-hari, membenahinya melalui pembinaan dan pelatihan, dan mewajibkannya untuk menyiapkan pelajaran secara tertulis (I'dâd Tadrîs). Adapun yang kedua, pesantren menawarkan micro-teaching pada awal penerimaan sebagai guru, membentuk kelompok Ta'hîl, dan sewaktu-waktu mengangkat guru senior untuk mengambil alih pengawasan langsung. Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat terpantau bahkan ditingkatkan. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi lembaga tersebut ataupun lembaga pendidikan lainnya
MANAJEMEN PROFESI GURU BERBASIS KADERISASI: KONSEPSI DAN APLIKASI DI PESANTREN AR-RAUDLATUL HASANAH MEDAN Radinal Mukhtar Harahap; Abdullah Sani Ritonga
BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN Vol. 14, No. 2, ( Desember 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bidayah.v14i2.1948

Abstract

Abstrak Tulisan ini berusaha memotret manajemen profesi guru berbasis kaderisasi yang dilakukan di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan sebagai faktor yang memiliki peran besar dalam pengembangan dan pertahanan lembaga. Gambaran mengenainya penting untuk dielaborasi dengan tujuan manarasikan best practice yang dapat diduplikasi lembaga-lembaga semisal. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan langkah-langkah yang telah lazim dikenal yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Tabulasi data direduksi untuk kemudian disimpulkan bahwa manajemen profesi guru ada pada proses rekrutmen dan peningkatan mutu. Untuk yang pertama bersifat penyemaian bibit guru, sedangkan yang kedua merupakan pematangan posisi guru sebagai sosok yang diteladani. Tulisan ini ditutup dengan diskusi mengenai upaya pematangan basis kaderisasi di lembaga-lembaga pendidikan guna merespon ketimpangan yang sering terjadi antara pertumbuhan kuantitas lembaga-lembaga pendidikan yang diselenggarakan dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan di dalamnya. Abstract This article attempts to present cadre-based professional management of teachers at the Ar-Raudlatul Hasanah Islamic Boarding School in Medan as a factor that plays an important role in the development and defense of the institution. This discussion is very important to provide an overview and show that the practices used by the institutions studied can be duplicated. The method used is qualitative with known steps: interviews, observation, and documentation. All data is reduced to conclude that teacher professional management is involved in recruitment and quality improvement. The first is about teacher development, and the second is about maturing the teacher's position as a role model. This article ends with a discussion on efforts to develop regeneration bases in educational institutions to eliminate the discrepancy between the growth in the number of educational institutions and improving the quality of education.