Sri Novitayani
Bagian Keperawatan Jiwa, Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT JIWA ACEH Mirna Deviana; Sri Novitayani
Idea Nursing Journal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.694 KB) | DOI: 10.52199/inj.v9i3.15031

Abstract

Stres kerja merupakan suatu fenomena yang sangat komplek dan unik. Seseorang yang mengalami stres mempunyai perilaku marah, gelisah, murung, cemas dan semangat kerja yang rendah. Hal ini dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Pelayanan yang sistematik dan tuntutan yang sering memunculkan kondisi yang dapat menimbulkan stres kerja pada perawat. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan cross sectional study. Populasinya adalah perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Teknik  purposive sampling digunakan dalam menentukan 88 responden dan tiga kuesioner meliputi data demografi, The Workplace Stres Scale dan kinerja perawat digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan pada 2 Agustus s.d 4 Agustus 2018. Analisa data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Aceh (p-value 0,036). Peneliti menyarankan agar atasan dapat memfasilitasi perawat pelaksana dalam mengemukakan pendapat terkait kondisi kerja dan memberikan penghargaan atas pekerjaan mereka yang baik. Selain itu, perawat pelaksana juga diharapkan dapat melaksanakan kinerja yang maksimal dengan memberikan pelayanan keperawatan melalui tahapan proses keperawatan dengan benar. Kata kunci: stres kerja, kinerja, perawat pelaksana. ABSTRACTWorkplace stres is a phenomenon that is very complex and unique. An individual who is experiencing stres has an angry, fidgety, moody, anxious and low morale. This can affect someone in doing their work. Systematic services and demands that often lead to conditions which can cause work stres on nurses. This study aims to determine the relationship between workplace stres and the nurses’ performance in Aceh Mental Hospital. This study is descriptive correlative with cross sectional study. The population is nurses’ practitioner in Aceh Mental Hospital. The purposive sampling technique was used to determine 88 respondents and three questionnaires consisting of demographic data, The Workplace Stres Scale and nurse performance were used in this study. Data collection was conducted on August 2 to August 4, 2018. Data analysis was done using the Chi Square test. The results showed that there was a relationship between workplace stres and the nurses’ performance in Aceh Mental Hospital (p-value 0.036). Researchers suggest that the leader can facilitate practitioner nurses in giving their opinion about their work condition and give reward to them when they had provide good working. Beside, practitioner nurses also can maximal do their performance by giving service to the patient through nursing process in correctly. Keywords: workplace stres, performance, practitioner nurses.
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA DI KOTA SABANG Azzahra Fiddini; Syarifah Rauzatul Jannah; Sri Novitayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media sosial telah menjadi suatu kebutuhan dikalangan remaja. Penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif seperti kemudahan mencari informasi, berkomunikasi, mengembangkan minat bakat, bertukar ide dan mencari kesenangan. Selain itu, juga dapat memberikan dampak negatif seperti penyalahgunaan untuk mencari informasi dan ketergantungan pada media sosial, yang dapat mengubah kondisi psikologis dan berisiko penyakit mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi pemakaian media sosial terhadap remaja di kota Sabang. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 244 yang diperoleh melalui teknik proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan dua instrumen yaitu data demografi dan Social Media Addiction Scale-Student Form yang dilakukan secara langsung dengan membagikan kuesioner secara paper-based. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecanduan media sosial berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 126 orang (51,6%). Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi remaja. Harapannya remaja dapat lebih bijak seperti mengatur waktu pemakaian media sosial sehingga tidak berisiko mengalami kecanduan media sosial.