Kesiapsiagaan adalah upaya yang dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan berubahnya tata kehidupan masyarakat. Kesiapsiagaan menghadapi suatu bencana adalah suatu kondisi secara individu maupun kelompok yang memiliki kemampuan secara fisik dan psikis dalam menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan bencana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2011. Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif dengan desain cross sectional study. Sampel berjumlah 30 orang perawat pelakasana dengan metode total sampling. Kuesioner di rancang oleh penulis yang terdiri dari data demografi: umur, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan dan pelatihan kegawatatdaruratan yang pernah diikuti. Sedangkan sub variabel faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan bencana terdiri dari 1) faktor pengetahuan terhadap kesiapsiagaan bencana, 2) sikap terhadap kesiapsiagaan bencana, 3) kebijakan dan panduan, 4) rencana untuk keadaan darurat bencana, 5) sistim peringatan bencana, dan 6) mobilisasi sumber daya. Data penelitian di analisis dengan menggunakan computer software. berdasarkan hasil penelitian di peroleh tingkat pengetahuan terhadap resiko bencana (63,3%), sikap terhadap resiko bencana (83,3%), skebijakan dan panduan (73,3%), rencana untuk keadaan darurat (73,3%), sistem peringatan bencana (70%), dan mobilisasi sumber daya (86,7%) dengan semua subvariabelnya berada pada kategori baik. Diharapkan kepada perawat pelaksana dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan khusus terkait penanganan kebencanaan dan kepada pengambil kebijakan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh agar dapat meningkatkan perencanaaan dan pelaksanaan kesiapsiagaan bencana melalui pelatihan kebencanaan dan kegawatdaruratan secara kontinu kepada seluruh perawat terutama yang bekerja di IGD.