Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PANTANG MAKAN DENGAN DERAJAT LUKA PERINEUM TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU NIFAS Irma Ayu Dwi Kasari; Candra Wahyuni
Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i1.19783

Abstract

Faktor yang mempengaruhi dalam penyembuhan luka perineum diantaranya, status nutrisi, istirahat, stress, infeksi, merokok, kondisi medis dan pengobatan, dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pantang makan dan derajat luka perineum terhadap penyembuhan luka pada ibu nifas. Desain penelitian yang digunakan adalah Retrospektif, populasinya seluruh ibu nifas pada bulan Maret 2020. Dengan menggunakan Purposive sampling, diperoleh 15 responden sesuai kriteria inklusi. Parameter yang digunakan  jawaban kuisioner pantang  makan selama satu  minggu masa nifas, lembar observasi derajat luka perineum, dan lembar observasi penyembuhan luka. Pengumpulan data diolah dengan uji analitik korelasi menggunakan uji Spearman Rank Corelation. Hasil analisa ρ (0.000) α (0,05) maka ada hubungan yang signifikan antara pantang makan dan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Dan nilai ρ (0.435) α (0,05)  yang berarti tidak ada hubungan uang signifikan antara derajat luka perineum dan penyembuhan luka pada ibu nifas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapakan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi secara akurat kepada ibu-ibu nifas yang mengalami luka perineum tentang pantang makan yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum. Kata kunci : pantang makan, penyembuhan luka, ibu nifas ABSTRACTFactors affecting the healing of perineal wounds include nutritional status, rest, stress, infection, smoking, medical and treatment conditions, and obesity. This study aims to determine the relationship of abstinence and the degree of perineal injury to wound healing in puerperal mothers. The research design used was retrospective, the population was all postpartum mothers of March 2020. By using purposive sampling, 15 respondents were obtained according to inclusion criteria. The parameters used were questionnaire responses for abstinence for one week of puerperium, observation sheet of perineal wound level, and observation sheet of wound healing. Data collection was processed by correlation analytic test using the Spearman Rank Correlation test. The analysis result ρ (0.000) α (0.05) then there is a significant relationship between abstinence and healing of perineal wounds in postpartum mothers. And the value of ρ (0.435) α (0.05) which means there is no significant money relationship between the degree of perineal injury and wound healing in the puerperal mother. Based on these results, it is expected that health workers, especially midwives, will provide accurate information to postpartum mothers who suffer perineal injuries about abstinence that affect perineal wound healing. Keywords: abstinence from eating, wound healing, puerperal mothers
Analisis Pantang Makan Dengan Derajat Luka Perineum Terhadap Penyembuhan Luka Pada Ibu Nifas Hari Ke-7 Di PMB Ibunda Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono Kecamatan Kandat Irma Ayu Dwi Kasari; Candra Wahyuni
Jurnal Perempuan dan Anak Vol. 4 No. 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.425 KB) | DOI: 10.22219/jpa.v1i1.12503

Abstract

Persalinan merupakan peristiwa keluarnya bayi, plasenta dan selaput amnion. Dalam proses pengeluaran buah kehamilan ini sering kali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Luka-luka biasanya ringan, tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya.  Oleh karena itu informasi yang sangat memadahi tentang pola makan selama kehamilan pada ibu hamil sangat diperlukan dalam mempersiapkan masa kehamilannya sampai waktu kelahiran. Karena pola makan yang baik selama kehamilan akan berdampak baik, baik bagi kesehatan ibu maupun janinnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan selama kehamilan terhadap berat badan bayi baru lahir pada ibu nifas 0 – 7 hari di Desa Cendono Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah Retrospektif, populasinya mengambil seluruh ibu nifas pada hari ke-7 di PMB IBUNDA Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono Kecamatan Kandat pada bulan Maret 2019. Dengan menggunakan Purposive sampling, diperoleh 15 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Parameter yang digunakan  adalah jawaban kuisioner pantang  makan selama satu  minggu masa nifas, lembar observasi derajat luka perineum, dan lembar observasi penyembuhan luka perineum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pantang makan responden selama satu minggu masa nifas, 9 responden (60 %) melakukan pantang makan, 6 responden (40%) melakukan tidak pantang makan. Sedangkan ibu dengan luka perineum derajat II adalah 9 responden (60%), dan dengan luka perineum derajat III adalah 6 responden (40%). Dan untuk penyembuhan luka ada 7 responden (46.7%)  yang lukanya sudah sembuh, dan 8 responden (53,3%) yang luka perineumnya belum sembuh. Hasil pengumpulan data tersebut diolah dengan uji analitik korelasi dengan menggunakan uji Spearman Rank Corelation. Hasil analisa didapatkan nilai ρ (0.000) < α (0,05) maka ada hubungan yang signifikan antara pantang makan dan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas hari ke-7 di PMB IBUNDA Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono. Dan nilai ρ (0.435) > α (0,05)  yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara derajat luka perineum dan penyembuhan luka luka perineum pada ibu nifas hari ke-7 di PMB IBUNDA Ny. Indah S.W,SST Desa Cendono. Bagi responden agar selama nifas di upayakan untuk tidak pantang makan karena nutrisi yang dibutuhkan ibu nifas lebih banyak dan melakukan kunjungan nifas pada tenaga kesehatas di wilayahnya sesuai jadwal yang sudah diberikan untuk mengetahui penyembuhan luka perineum dan untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak pada luka perineum.