Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Angin Pembangkit Gelombang yang Berpengaruh atas Morfologi dan Bangunan Pantai di Sekitar Makassar Frans Rabung
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 20 No 1 (2016)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.978 KB)

Abstract

Kondisi pantai Indonesia, sebagai negara yang memiliki pantai terpanjang di dunia, semakin hari semakin kritis baik dilihat dari segi morfologi maupun dari segi bangunan-bangunan pantai. Penyebabnya bukan saja kurangnya perhatian (biaya) untuk pemeliharaan/pembangunan, tetapi juga ketiadaan data yang cukup dan akurat untuk perhitungan-perhitungan teknis. Data yang terpenting adalah data gelombang yang kontinyu untuk jangka waktu yang cukup lama guna keperluan peramalan gelombang-gelombang ekstrim dalam periode waktu yang akan datang. Sayangnya justru data gelombang ini yang paling sulit diukur dan paling mahal biayanya. Sebagai alternatif data angin dapat dipakai sebagai alat untuk meramal gelombang karena gelombang yang paling banyak berpengaruh di pantai adalah gelombang yang ditimbulkan oleh angin. Penelitian ini mempelajari tentang angin di pantai kota Makassar.
Efisiensi Hidrodinamis Pemecah Gelombang Tegak Komposit Balok Kotak Dan Tiang Pancang Dengan Pengisi Batuan Frans Rabung; M. Saleh Pallu; M. Arsyad Thaha; A. Bakri Muhiddin
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara kepulauan yang memiliki pantai terpanjang didunia, Indonesia membutuhkan banyak pemecahgelombang (termasuk groin dan revetment) tidak hanya untuk melindungi pantai dari penggerusan tetapi jugademi menjaga ketenangan air di kolam pelabuhan untuk manuver kapal dan operasi bongkar-muat. Akan tetapi,sampai sekarang di Indonesia, banyak konstruksi pemecah gelombang dan revetment tidak memperhatikan teknikpantai dan manajemen dengan baik. Ada banyak pemecah gelombang, groin dan revetment yang telah dibangununtuk melindungi pantai-pantai yang kritis, tetapi perencanaan dan konstruksi tidak profesional sehingga merekatidak bertahan lama. Contoh terdekat adalah Pantai Tanjung Bunga, Makassar. Beberapa groin yang dibangun diPantai Akkarena rusak hanya dalam beberapa tahun. Sebuah pemecah gelombang yang terbuat dari silindersilinderbeton, runtuh sebelum selesai. Penyebab kelangkaan pembangunan pemecah gelombang (yang baik)adalah biaya tinggi yang dibutuhkan akibat kesulitan bekerja di laut dan kebutuhan material (yang memenuhisyarat) yang sangat banyak. Studi ini mencari jalan keluar berupa pemecah gelombang (vertikal) yang terbuatdari balok-kotak, tiang-pancang dan pengisi beton. Telah diketahui bahwa pemecah gelombang gundukan batuadalah yang paling efektif meredam energi gelombang (baik transmisi maupun refleksi), dan bahkan setelahruntuh pun masih dapat berfungsi; dengan sedikit perbaikan pada kerusakan, ia akan berfungsi lagi semakin baik.Persoalan utama adalah kebutuhan material yang sangat banyak, dan sebahagian harus dalam ukuran besar.Material ini biasanya diperoleh dari peledakan gunung-gunung batu yang berkualitas baik (SG > 2.7), hal yangsekarang sulit dilakukan karena issue lingkungan. Dengan pemecah gelombang vertikal, ukuran dan jumlah batuyang dibutuhkan sangat berkurang.