Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penentuan Jenis Kondisi Luminansi Langit dengan Rasio Awan dan Data Lama Penyinaran Matahari di Makassar Husni Kuruseng; Muhammad Ramli Rahim
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 20 No 1 (2016)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.187 KB)

Abstract

This study was evaluated the results of the measurement data from the global light (global illuminance) and diffuse light/reflection (diffuse illuminance), and the sunshine duration in Makassar which become essential components used in various calculations and daylight applications in buildings. Total days of measurement as much as 143 days with the amount of data recorded on as many as 6971 global luminance data (Evg). Daily data processing done for each month of measurement that indicates the data recorded every 15 minutes. Furthermore, every day is equipped with a measurement of each image fluctuations of daily data for a global luminance (Evg) and diffuse (Evg). The results obtained by the number of quality control of data quality control results for the Evg data 6970 or 99.99% of the total data recorded as many as 6971 data. The results of quality control data for 6971 Evd data or 100% of the total data recorded as many as 6971 data. The results of quality control comparison of global luminance data (Evg) and diffuse (Evd) shows the result of 93.44% of the data that pass quality control or as many as 6.499 data from the 6.971 recorded data. Quality control results do show that the results of measurements of global and diffuse luminance held in Makassar in 2010 and is a qualified data that is valid for further analysis under guidelines of the CIE-IDMP. The collected sunshine duration data which include monthly data for the years 1995-2010. From the 16 years of data collected, the average sunshine duration in Makassar was 68% with the highest monthly average by 88% in August and the lowest by 44% in December. The results of the analysis of sky condition by cloud ratio and sunshine duration data methods are relative similar.
Distribusi Pencahayaan Alami pada Gedung Olahraga Lucky Suryawijaya Elfrid Amping; Muhammad Ramli Rahim; Nurul Jamala Bangsawan
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 4 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.138

Abstract

GOR ASPOL adalah Gedung olah raga yang terdapat lapangan basket di dalamnya dan pada siang hari memanfaatkan cahaya alami. GOR diharuskan memiliki pencahayaan yang baik pada lapangan basket, dimana standar pencahayaan GOR menurut SNI 03-3647-1994 adalah 200 lux - 1000 lux . Pengambilan data dilakukan pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WITA dengan menggunakan Lux Meter. Pengambilan data pada kondisi eksisiting yang dilakukan pada pukul 08.00 dan 12.00 yaitu pada tanggal 23 Maret 2018, 2 April 2018 dan 3 April 2018, dimana besaran intensitas rata-ratanya sebesar 28,9 lux pada pukul 08.00 dan 31,25 lux pada pukul 12.00. Sementara pada pukul 16.00 dilakukan pada tanggal 23 Maret 2018, 26 Maret 2018 dan 28 Maret 2018 yaitu sebesar 28,17 lux. Pengambilan data untuk kondisi terpal penutup dibuka dilakukan pada tanggal 5 April 2018 yaitu 63,1 lux(08.00), 43,6 lux(12.00) dan 54,66 lux(16.00). Berdasarkan data pada kedua kondisi tersebut, intensitas pada lapangan tidak memenuhi standar, maka dilakukan perubahan pada dimensi dinding dengan menggunakan software Velux Visualizer. Pada simulasi dengan menggunakan software Velux Visualizer, dimensi dinding dikurangi hingga rata dengan tribun teratas (sisi barat, utara dan timur gedung) dan untuk sisi selatan, tinggi dimensi dinding dikurangi dari 525 cm dari lantai menjadi 325 cm. Dari simulasi tersebut didapatkan intensitas cahaya sebesar 173,5 lux - 397,9 lux(08.00), 539 lux - 681,2 lux (12.00) dan 196,5 lux - 418 lux(16.00).