Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan

Strategi implementasi teknologi biofloc dalam budidaya udang putih Litopenaeus vannamei di Provinsi Lampung Supono Supono
Depik Vol 8, No 3 (2019): December 2019
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.8.3.13652

Abstract

Abstract. Biofloc technology in shrimp farming is a new technology that has advantages over other technologies. Biofloc technology can maintain water quality, especially ammonia and pH, suppress Vibrio growth, enhance immunity, and as natural food for shrimp. The application of this technology in shrimp farming still faces several obstacles, so not all farmers apply it. This study aims to evaluate the application of biofloc systems in white shrimp farming and formulate appropriate strategies to increase farmer productivity. The study was conducted using the survey and interview method for the perpetrators of white shrimp cultivation in Lampung Province. Collected data were strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the application of biofloc technology in the cultivation of white shrimp. The obtained data were analyzed descriptively, while the formulation of strategies was conducted using SWOT analysis. The results showed that shrimp culture technology with biofloc technology has good prospects for increasing shrimp production. However, biofloc technology also has weaknesses that can lead to the failure of shrimp farming. The application of white shrimp biofloc technology was in quadrant I (aggressive) where this system has a good internal strength to capture existing external opportunities (SO strategy). Internal strengths include a high survival rate, relatively faster growth, environmentally friendly, able to minimize disease agents that enter the culture system, and lower feed conversion, while the opportunities they have include: shrimp prices are relatively high, there is a revitalization program unproductive ponds by the government, the issue of eco-labeling, and the growing demand for shrimp exports.Keywords: SWOT analysis, water quality, strategy, shrimp production, aggressive  Abstrak. Teknologi biofloc dalam budidaya udang merupakan teknologi baru yang memiliki keunggulan dibandingkan teknologi lainnya.  Teknologi biofloc dapat menjaga kualitas air terutama amoniak dan pH, menekan pertumbuhan Vibrio, meningkatkan imunitas, serta sebagai pakan alami bagi udang.  Penerapan teknologi ini dalam budidaya udang masih mengalami beberapa kendala, sehingga tidak semua petambak menerapkannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan sistem biofloc  dalam budidaya udang putih dan merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas petambak. Penelitian dilakukan dengan metode surve dan wawancara terhadap pelaku budidaya udang  putih di Provinsi Lampung.  Data yang dikumpulkan berupa kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) penerapan teknologi biofloc dalam budidaya udang putih.  Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, sedangkan perumusan strategi menggunakan   analsis SWOT.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi budidaya udang dengan teknologi biofloc mempunyai prospek yang baik untuk meningkatkan produksi udang.  Namun demikian,  teknologi biofloc juga memiliki kelemahan yang dapat menimbulkan kegagalan budidaya udang. Penerapan teknologi  biofloc udang putih berada pada kuadran I (agresif) dimana sistem ini mempunyai kekuatan internal yang baik untuk menangkap peluang eksternal yang ada (strategi SO).  Kekuatan internal yang dimiliki antara lain: tingkat kelulushidupan tinggi, pertumbuhan relatif lebih cepat, ramah lingkungan, mampu meminimalisir agen penyakit yang masuk dalam sistem budidaya, dan konversi pakan lebih rendah, sementara peluang yang dimiliki antara lain: harga udang relatif tinggi, adanya program revitalisasi tambak yang tidak produktif oleh pemerintah, adanya isu eco labeling, serta permintaan ekspor udang yang terus meningkat.Kata kunci: Analisis SWOT, kualitas air, strategi, produksi udang, agresif