Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DI LAHAN TSUNAMI Mardhiah Hayati; Erita Hayati; Denni Denni
Jurnal Floratek Vol 6, No 1 (2011)
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.233 KB)

Abstract

        The study was aimed at determining responses of several sweet corn varieties to organic and inorganic fertilizers on tsunami affected land and knowing interactions between both factors on growth and yield of sweet corn. The experiment was conducted in Village of Lampuuk, Lhoknga, District of Aceh Besar, from January 7 to March 19, 2008. This research was conducted using a randomized complete block design (RCBD), 3 x 3 with 3 replications. There were two factors studied, namely fertilizations, consisting of 3 levels: 100% organic fertilizer, 50% organic fertilizer + 50% inorganic fertilizers and 100% inorganic fertilizers. The second factor was varieties, consisting of 3 levels: Sweet Boy, Hawaiian Sweet Corn Hybrid F1 and Super Bee. The results showed that fertilization significantly affected ear weight with and without cornhusk, but did not affect diameter of ear and seed rows per ear. The highest result was found at a treatment of 50% organic fertilizer + 50% inorganic fertilizers, but was not significantly different from 100% organic fertilizer. Varieties showed no significant effects on all variables observed.  There were significant interactions between fertilizations and varieties on plant height at age 42 and 63 day after planting (DAP), leaf length at age 21, 42, and 63 DAP, and root fresh weight at age 21 DAP.  The best plant growth was found at a combination of Sweet Boy   and 50% organic fertilizer + 50% inorganic fertilizer.
PENGARUH DOSIS KOMPOS LIMBAH BUBUK KOPI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) Jauhar Fuadi; Elly Kesumawati; Erita Hayati
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.325 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2571

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk dikomsumsi. Kebutuhan cabai merah terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya teknologi. Pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis kompos limbah bubuk kopi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah, serta interaksi diantara kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan University Farm Sektor Timur Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, yang berlangsung dari bulan Desember sampai dengan Mei 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x4 dengan tiga ulangan dan setiap satuan percobaan diwakili oleh 2 tanaman. Faktor yang diteliti terdiri atas dosis kompos limbah bubuk kopi yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 10, 20 dan 30 ton ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk NPK yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 100, 150, 200 dan 250 kg ha-1. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman dan diameter batang pada umur 14, 21, 37, 44 dan 67 hari setelah tanam (HST), jumlah cabang pada umur 37 dan 67 HST, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat per buah, panjang buah dan diameter buah. Pertumbuhan dan hasil cabai merah yang cenderung lebih baik dijumpai pada perlakuan dosis kompos limbah bubuk kopi 10 ton ha-1. Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah terbaik terdapat pada dosis pupuk NPK 200 dan 250 kg ha-1. Terdapat interaksi yang tidak nyata antara perlakuan kompos limbah bubuk kopi dengan perlakuan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah.