Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning dengan Metode Mind Mapping dalam Mata Pelajaran IPS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas V SD Fajar Budiyono
Jurnal Pendidikan Modern Vol 3 No 3 (2018): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v3i3.34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kevalidan, kepraktisan, dankeefektifan hasil pengembangan perangkat pembelajaran problem based learning denganmetode mind mapping dalam mata pelajaran IPS serta untuk mengetahui hasilkemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen danpengembangan dengan model 4D dari Thiagarajan, Semmel, dan Semmel. Akan tetapi,dalam tahapan penelitian pengembangan ini telah dilakukan penyederhanaan menjaditiga tahap, yaitu define, design, dan develop. Penelitian ini dilaksanakan di SDNPangarangan Sumenep dan SDK Sang Timur Sumenep dengan menggunakan desain ujicoba Nonequivalent Control Group Design). Data dikumpulkan melalui lembar validasiperangkat, lembar pengamatan, angket respon siswa, lembar tes tulis yang mengacu padaindikator berpikir kreatif. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dankualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) hasil produk perangkat pembelajaran yangdikembangkan dalam penelitian ini berupa RPP, LKS dan Tes Kemampuan BerpikirKreatif dikategorikan valid (2) kepraktisan produk perangkat pembelajaran telah tercapaimelalui analisis keterlaksanaan RPP berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan olehdua pengamat terhadap keterlaksanaan RPP dari pembelajaran dengan perolehan skorrata-rata adalah 3.95 (3) Produk perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteriakeefektifan ditinjau dari aktivitas dan respon siswa. Frekuensi aktivitas siswadikatagorikan baik dengan ketercapaian 80.42% dan 85% serta hasil analisis responsiswa terhadap pembelajaran menunjukkan 100% dari kategori respon favorable dan92% dari kategori respon unfavorable. (4) berdasarkan hasil uji coba produk diperolehsignifikansi 0.000 lebih kecil daripada alpha 0.05, maka hipotesis ”terdapat perbedaankemampuan berpikir kreatif”.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS METODE PEMBIASAAN DALAM MENINGKATKAN SENSITIVITAS MORAL SISWA DI SEKOLAH DASAR Sama' Sama'; Fajar Budiyono
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 7, No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v7i1.2390

Abstract

Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membiasakan siswa di Sekolah Dasar melakukan kegiatan yang yang dapat meningkatkan sensitivitas moral siswa. Perangkat pembelajaran yang masih digunakan saat ini masih belum mencerminkan bagaimana guru membiasaakn siswa untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kurang maksimal dalam memperbaiki moral siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kefektifan, kevalidan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Dari hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan berbasias metode pembiasaan untuk mengetahui sensitivitas moral siswa di sekolah dasar sebelum dan sesudah pemberian pembelajaran dengan menggunakan metode pembiasaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D dari Thiagarajan yang disederhanakan menjadi 3-D, yaitu define, design, dan develop dan diujicobakan di kelas IV SD Taman Muda Kalianget dengan menggunakan One Group Pretest and Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat, lembar pengamatan, dan lembar penilaian sensitivitas moral. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan. (1) hasil produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikategorikan valid. (2) Keterlaksanaan pembelajaran telah tercapai melalui analisis keterlaksanaan RPP dengan katagori baik. (3) Hasil analisis angket sensitivitas moral menunjukkan bahwa ada peningkatan sensitivitas moral siswa setelah diberikan proses pembelajaran dengan berbasis metode pembiasaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan pada tema indahnya kebersamaan valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan sensitivitas moral siswa Sekolah Dasar.
Effective EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF FAJAR BUDIYONO
ESTETIKA: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/estetika.v3i1.151

Abstract

Problem based learning is a learning model to demannd for the students in improving creative thinking, critical thinking and high order thinking. In problem based learning, the problem must be contextual. The research is qualitative. The methode is literatur review. The data were from references, textbook, and journals. The result showed that (1) the problem based learning was designed to improve creative thinking (2) by the problem, the students could observe the adult role in contextual. Then, the students could be independently and autonomous students.
Analisis kesulitan siswa dalam belajar pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS di SDN gapura timur I sumenep Fajar Budiyono
Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.689 KB) | DOI: 10.25273/pe.v8i1.2516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam belajar Pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS di SDN Gapura Timur I Sumenep. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di SDN Gapura Timur I Sumenep Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tematik analisis. Hasil menunjukkan kesulitan siswa dalam belajar pemecahan masalah berdasarkan;(1) Guru terbiasa dengan menggunakan metode konvensional, (2) kurikulum yang digunakan masih menggunakan kurikulum lama yaitu KTSP; (3) Guru selalu menyajikan soal yang sifatnya textbook; (4)Guru selalu memberikan soal latihan yang hanya fokus pada tingkatan C1-C3; (5) Guru kelas jarang sekali menggunakan media pembelajaran. Selain aspek guru dan siswa, juga kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah dapat ditelusuri melalui beberapa aspek diantaranya: (1) Keluarga, (2) Ekonomi, (3) Sosial dan Budaya
The Correlation between Task Commitment and Students’ EFL Learning Achievement Jihat Nurrahman; Hodairiyah; Fajar Budiyono
ELE Reviews: English Language Education Reviews Vol. 2 No. 1 (2022): May
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/elereviews.v2i1.5039

Abstract

This research aims to prove whether there is a correlation between task commitment and students’ EFL Learning achievement on reading comprehension of the second-semester students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program. This study used eleven questionnaire items of task commitment and learning achievement tests on giving and responding opinions. The sample of this research was 30 out of 165 students. Based on the calculation results using rser correlation, the correlation value of this study was 0.129. The correlation value was very low (almost uncorrelated) according to the interpretation table of the r value. A conclusion can be drawn that the task commitment, as one of the students’ internal factors, did not affect the students’ learning achievement.
Analysis of Moral Crisis in Elementary School in the Millennial Era Fajar Budiyono; Syaiful Bahri; Sama' Sama'
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.096 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i2.5216

Abstract

The moral crisis is the fading of attitudes, character and behavior that are sustainable with the goodness of each individual. The moral crisis that occurred among elementary school students, for example, was the loss of the culture of saying the words "sorry, please, excuse me and thank you". This is a basic thing in ethics, and now this basic thing in ethics has faded and is almost never heard of again. This happens because elementary school students do not do enough literacy and filter foreign cultures that enter Indonesia. This paper applies a qualitative descriptive method with a type of research in the form of library research, namely collecting information or scientific papers that have a relationship with literary literature reviews. The main purpose of this research is for the reader to understand what happened regarding the moral crisis in the millennial era at the elementary school level in comprehensive scientific research. By conducting character education for elementary school students and helping them to improve their morals, the moral crisis that is currently being faced can be corrected little by little and the positive impact will greatly affect the future of young people.