Latar Belakang: Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki presentase kebiasaan mengkonsumsi jamu terbesar kedua di Indonesia yaitu sebanyak 78,50%. Penerimaan kalangan profesi kedokteran terhadap obat tradisional terus meningkat, salah satunya dengan dikembangkannya layanan pengobatan tradisional di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta pada tahun 2013.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat tradisional pada pasien rawat jalan di Puskesmas Gondomanan Yogyakarta periode Januari-Maret 2014 berdasarkan jenis penyakitdan jenis obat tradisional yang diresepkan.Metode: Penelitian bersifat deskriptif non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif terhadap resep dan rekam medis pasien rawat jalan yang mendapatkan resep obat tradisional. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus, dengan jumlah sampel sebanyak 67.Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peresepan obat tradisional berdasarkan jenis penyakit dan jenis obat tradisional yang diresepkan terbanyak adalah kasus hiperkolesterolemia (19,23%) diberikan Calterol (16,85%); kasus osteoatritis 16,67% diberikan jamu analgetik antiinflamasi (14,61%) dan vitamin saraf (4,49%); kasus nefrolitiasis (15,38%) diberikan Batugin elixir (13,48%) dan Calcusol (10,11%); kasus hipertensi 15,38% dengan jamu hipertensi(13,48%); kasus benign prostatic hypertropy (BPH) atau pembesaran kelenjar prostat jinak (11,54%) diberikan Bioprost (10,11%).