Komunikasi matematis merupakan kecakapan siswa dalam mengungkapkan ide-ide matematika secara lisan, tertulis, gambar, diagram, menggunakan benda nyata, atau menggunakan simbol matematika. Siswa yang memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan matematisnya dengan baik cenderung mempunyai pemahaman yang baik terhadap konsep yang dipelajari dan mampu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yang peneliti gunakan yaitu teknik purposif sampling yaitu sampling pertimbangan, pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti dengan guru matematika. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dua kelas, kelas pertama dijadikan sebagai kelas eksperimen, dimana proses belajar dilakukan dengan menggunakan metode inquiry discovery. Sedangkan kelas kedua dijadikan sebagai kelas kontrol, dimana proses belajar dilakukan dengan metode konvensional. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan dari guru matematika. Sebelum materi disajikan kepada siswa, baik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu diadakan pre test dengan soal yang sama untuk melihat kemampuan komunikasi matematis siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini dan pengolahan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa uji perbedaan ratarata dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0.05 dan derajat kebebasan 46 diperoleh 2,01 yaitu thitung ttabel = 2,70 2,01 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran Inquiry Discovery lebih baik daripada metode konvensional pada materi segi empat dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII SMP Negeri 2 Padang Tiji.Kata Kunci: Metode Inquiry Discovery, Kemampuan Komunikasi Matematis