Mulyadi Mulyadi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN KESIAPSIAGAAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI KEJADIAN LUAR BIASA DBD DI KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH Nana Mirzana; Mudatsir Mudatsir; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 14, No 1 (2014): Volume 14 Nomor 1 April 2014
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi KLB DBD dan untuk mengetahui hubungan  pengetahuan,  sikap, rencana tanggap darurat,sistem peringatan bencana dan mobilisasi sumber daya terhadap kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi KLB DBD di kota Banda Aceh. Jenis penelitian bersifat analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh keluarga yang tinggal di Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh berjumlah 4053 KK. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara cluster random sampling berjumlah 98 responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada responden penelitian. Analisa data dilakukan uji chi square untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,023), sikap (p=0,010), rencana tanggap darurat (p=0,008), sistem peringatan dini (p=0,001) dan mobilisasi sumber daya (p=0,002) dengan kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi KLB DBD. Perlu adanya upaya peningkatan pengetahuan masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang DBD dan upaya peningkatan sistem peringatan dini terhadap bahaya demam berdarah dengue. Selain itu perlu adanya dukungan stake-holder seperti pihak Kecamatan, Dinas kesehatan kota dan Dinas kesehatan provinsi untuk lebih mewaspadai kejadian DBD di Kecamatan Jaya Baru. Bagi masyarakat diharapkan agar dapat meningkatkan pemahaman kesehatan terhadap bahaya DBD dengan aktif mencari informasi kepada tenaga kesehatan dan media informasi. Abstract. This study aims at knowing the family preparedness in dealing with unusual occurrence of dengue and to know how the relationship of knowledge, attitude, emergency plan, system of disaster planning and resource of mobilization against family preparedness in dealing with unusual occurrence of dengue in Banda Aceh city. This research is analytic quantitative with phenomenological cross sectional. Population of this research is all family who live in sub-district Jary Baru, Banda Aceh, with the total about 4053 families. Technique for choosing the sample for this research is done by cluster random sampling with total about 98 respondents. Type of data used is primer data that taken by giving questionnaire to the respondents. The data is analyzed by using chi square to examine hypotheses.  The result of this research shows the relationship between knowledge (p=0,023), attitude (p=0,010), emergency plan (p=0,008), system of disaster planning (p=0,001), and resource of mobilization (p=0,002) with family preparedness to dealing with unusual occurrence of dengue. It is necessary to raise society’s knowledge by giving information about dengue and to raise their awareness to as an early warning system about the dangerous of dengue. Furthermore, some supports are needed from stake holder, such as sub-district government, Department of Health of Banda Aceh and Department of Health of Aceh Province to be more aware about dengue problem in sub-district Jaya Baru. For society, it is expected that they could learn more about the dangerous of dengue by actively involved in finding information to medical team and media.  
HUBUNGAN FAKTOR UMUR DAN STATUS GIZI DENGAN KERENTANAN FISIK MASYARAKAT TERHADAP RESIKO WABAH MALARIA DI KEMUKIMAN LAMTEUBA KECAMATAN SEULIMUM ACEH BESAR Munizar Munizar; Mudatsir Mudatsir; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 15, No 1 (2015): Volume 15 Nomor 1 April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor umur dan status gizi dengan kerentanan fisik masyarakat terhadap resiko wabah malaria di Kemukiman Lamteuba Kecamatan Seulimum Aceh Besar. Data dalam penelitian ini diolah dengan teknik analisa chi square test, sedangkan objek penelitian ini adalah faktor umur dan status gizi dengan kerentanan fisik masyarakat terhadap resiko wabah malaria.Sebanyak 98 responden di di Kemukiman Lamteuba Kecamatan Seulimum Aceh Besar diambil dengan teknik Proporsional Random Sampling. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur dan status gizi dengan kerentanan fisik masyarakat terhadap penyakit malaria di wilayah Kerja Puskesmas Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar (P≤0,05). Untuk itu Perlu adanya peningkatan status gizi masyarakat untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus malaria, pembersihan lingkungan secara rutin dapat mengurangi perkembangan vektor Pemasangan kawat kasa, penanaman padi secara serempak serta diselingi dengan penanaman palawija, pemasangan genteng kaca, tidak menanam tanaman perkebunan di sekitar rumah, pembersihan lingkungan, reboisasi dan pelarangan penebangan pohon. Pada masyarakat dianjurkan memakai busana tertutup jika akan melakukan aktivitas malam hari untuk menghindari gigitan nyamuk.
MANIFESTASI KARSINOMA BRONKOGENIK PADA PENDERITA YANG DIRAWAT DI RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH PERIODE JULI 2009 - APRIL 2011 Saputra TR; Mulyadi Mulyadi; Fajriah Fajriah
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 12, No 2 (2012): Volume 12 Nomor 2 Agustus 2012
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kanker paru pada saat ini merupakan salah satu penyakit keganasan yang tersering di dunia dan 95% merupakan karsinoma bronkogenik. Tingginya mortalitas karsinoma bronkogenik disebabkan oleh sering terjadinya keterlambatan diagnosa suatu karsinoma bronkogenik sehingga pada diagnosis awal kebanyakan pasien sudah dalam stadium lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk   mengetahui   gambaran manifestasi klinis penderita karsinoma bronkogenik yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zanoel Abidin Banda Aceh periode Juli 2009 s/d April 2011. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan ditinjau secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita karsinoma bronkogenik  yang dirawat di Bagian/SMF Pulmonologi RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh periode Juli 2009 s/d April 2011 dengan sampel sebanyak 28 orang yang dipilih secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa data univariat dan dari hasil penelitian diperoleh frekuensi gejala intrapulmoner yang tertinggi adalah batuk sebesar 93%, disusul sesak napas sebesar 82%, nyeri dada 68% dan hemoptisis sebesar 29%. Frekuensi gejala intratorasik ekstrapulmoner yang tertinggi adalah gambaran efusi pleura sebesar 39% dan disusul disfagi sebesar 25%, sedangkan suara parau dan SVKS masing-masing memiliki proporsi sebesar 11%. Frekuensi gejala ekstratorasik non metastatik yang tertinggi adalah clubbing finger sebesar 11%, disusul tromboflebitis sebesar 7%, sedangkan gambaran ginekomastia dan anemia tidak ditemukan. Frekuensi gejala ekstratorasik metastatik yang tertinggi adalah tumor tulang sebesar 7%, disusul tumor hati dan tumor otak masing-masing sebesar 4%. Abstract. Lung cancer currently is one of the most common malignant disease in the world and 95% are bronchogenic carcinoma. The high mortality bronchogenic carcinoma caused by the frequent occurrence of delayed diagnosis of a bronchogenic carcinoma so that the initial diagnosis many patients already in an advanced stage. This study aims to know the description of clinical manifestations of patients with bronchogenic carcinoma District General Hospital, dr. Zanoel Abidin Banda Aceh, the period from July 2009 until April 2011. This study was a descriptive study and reviewed retrospectively. The population in this study were all patients with bronchogenic carcinoma were treated at the Section / SMF Pulmonology RSUDZA Banda Aceh, the period from July 2009 until April 2011 with a sample of 28 people chosen at a total sampling. The data was collected using secondary data, medical record. Analysis of the data used in this study is the analysis of univariate data and the results were obtained with the highest frequency intrapulmoner symptoms were cough 93%, followed by 82% shortness of breath, chest pain 68% and haemoptysis were 29%. Frequency of symptoms of extrapulmonary intrathorasic the highest was the feature of pleural effusions 39%, followed by 25% disfagi, while the hoarseness and SVCS each had a proportion of 11%. The highest frequency of non-metastatic ekstrathorasic were clubbing finger 11%, followed by thrombophlebitis 7%, while the sign of gynecomastia and anemia were not found. The highest frequency of ekstrathorasic metastatic were bone tumors 7%, then  followed by  liver tumors and brain tumors each had a proportion of 4%.