Lusiana Devial
Universitas Negeri Padang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Problematika Masyarakat Nelayan Terhadap Sekolah Daring (Studi Kasus : Sekolah Daring Siswa Keluarga Nelayan Desa Pauh Barat) Lusiana Devial; Ikhwan Ikhwan
Jurnal Perspektif Vol 4 No 4 (2021): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v4i4.508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja persoalan-persoalan atau problematika yang terjadi di lingkungan masyarakat nelayan Desa Pauh Barat dalam pembelajaran daring anak selama masa pandemi Covid-19 dan hal apa saja yang melatarbelakangi permasalahan yang terjadi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masa pembelajaran daring di lingkungan masyarakat nelayan Desa Pauh Barat, Kota Pariaman. Penelitian ini menarik untuk dikaji karena memperlihatkan aktifitas anak usia pelajar dimasa pembelajaran daring tidak melaksanakan sekolahnya di jam belajar, melainkan sibuk dengan aktifitas lain seperti ikut terlibat dengan aktifitas nelayan. Beberapa persoalan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak, ditambah lagi dengan adanya pembelajaran daring. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Teori Stuctural Fungsional AGIL oleh Talcot Parsons. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif jenis studi kasus intrinsik, serta teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, observasi, wawancara mendalam serta studi dokumen dan penelitian ini menggunakan teknik pemilihan purposive sampling dengan jumlah informan 15 orang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa problematika yang dihadapi oleh masyarakat nelayan Desa Pauh Barat yaitu terkendalanya dengan beberapa faktor, seperti, belum terbiasanya dengan sistem pembelajaran daring, ketidakpahaman siswa dalam memahami materi. Dilihat dari budaya atau pola pemeliharaan (latecy maintenance) dalam hal pendidikan anak masyarakat nelayan, nelayan yang cenderung lebih mempercayakan anaknya ke sekolah tanpa adanya bantuan pengetahuan dari orangtua, dikarenakan pendidikan orangtua yang rendah, tidak menguasai materi yang anak pelajari, dan tidak terjangkau teknologi saat ini. Sistem pembelajaran daring tidak didukung oleh sub sistem budaya dan ekonomi masyarakat nelayan dan dapat dikatakan bahwa pembelajaran daring tidak efektif bagi anak masyarakat nelayan Desa Pauh Barat.