Lia Laila
Program Studi Teknologi Pengolahan Sawit, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi dan Sains Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pola Penyelenggaraan Konsep Triple Helix dalam Penyediaan Sumber Daya Manusia Pengelola Pabrik Kelapa Sawit Indonesia Idad Syaeful Haq; Lia Laila
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.386 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.44

Abstract

Konsep triple helix merupakan jalinan peran kerjasama ketiga aktor dalam penciptaan pengetahuan (knowledge creation) yang terdiri Akademisi, Bisnis dan Pemerintah. Penerapan konsep ini dalam pengembangan industri sawit nasional sudah mulai diterapkan, hal ini mengacu kepada posisi Indonesia sebagai negara produsen minyak mentah sawit terbesar di dunia. Hingga kini telah diidentifikasi bahwa salahsatu kelemahan utama pengembangan sawit nasional adalah ketidakmampuan untuk mengubah produk berbasis keunggulan komparatif yang dimiliki menjadi produk keunggulan kompetitif yang memiliki nilai tambah yang lebih besar. Peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator dalam mengatasi kendala dan persoalan industri sawit seperti diuraikan di atas, salah satu upayanya adalah memberikan mandat (penugasan) kepada ITSB (sebagai salah satu aktor akademisi) untuk membuka Program Studi Teknologi Pengolahan Sawit (TPS) jenjang diploma tiga (D-3). Penugasan ini merupakan salahsatu solusi dalam penyediaan sumber daya manusia dalam pengelolaan teknologi di industri pengolahan sawit. Keinginan pemerintah ini tidak lain agar industri sawit nasional ke depan semakin memiliki daya saing. Model pemberian tugas pembukaan Prodi TPS jenjang D-3 yang dimandatkan kepada ITSB merupakan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada ITSB. Hasil luaran penelitian adalah teridentifikasinya pola penyelenggaraan kerjasama antara pihak pemerintah, akademisi dan bisnis dalam penyediaan sumber daya manusia pengelola Pabrik Kelapa Sawit. Sedangkan tindakan teknologis yang diperlukan berkaitan penyediaan SDM sawit nasional, di antaranya diperlukan komunikasi dan koordinasi yang lebih intens agar kompetensi yang diminta pihak industri (pabrik kelapa sawit) dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu solusinya adalah dibentuk wadah kelembagaan (lembaga intermediasi) yang menghubungkan kepentingan industri dengan pihak akademisi. Kontribusi penelitian ini dalam pengembangan ilmu adalah memberikan suatu gambaran atau pola penyelenggaraan mengenai kerjasama tiga aktor dalam penyiapan sumber daya manusia pengelola industri sawit