Juniawan Preston Siahaan
Politeknik KP Dumai

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Authentic Research of Global Fisheries Application Journal (Aurelia Journal)

ANALISA PEMBAGIAN BEBAN PADA INSTALASI LISTRIK TIGA PHASA KAPAL PENANGKAP IKAN STUDI KASUS PADA KM. SUMBER REZEKI Bobby Demeianto; Muhammad At Arkan; Yuniar Endri Priharanto; Juniawan Preston Siahaan
Aurelia Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i2.9901

Abstract

Energi listrik saat ini telah menjelma menjadi kebutuhan pokok bagi para penggunanya. Dalam suatu kapal penangkap ikan, energi listrik selain dibutuhkan dalam kegiatan navigasi juga dibutuhkan sebagai alat bantu dalam proses penangkapan ikan dimana dalam proses  penangkapan ikan tersebut menggunakan lampu sorot atau flood light untuk memancing kehadiran ikan tangkapan mendekati kapal. Pada umumnya system instalasi listrik tiga phasa dapat dikatakan baik bila system pembagian beban pada system tersebut seimbang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari nilai presentase ketidakseimbangan arus listrik pada instalasi listrik tiga phasa pada kapal penangkap ikan KM. Sumber Rezeki. Selain itu penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mencari nilai rata-rata presentase pembebanan arus listrik pada setiap phasa pada generator tersebut dan juga mencari nilai efisiensi generator pada KM. Sumber Rezeki. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa presentase ketidakseimbangan instalasi listrik tiga phasa KM. Sumber Rezeki pada saat generator beroperasi maksimal berada pada angka 6,5%. Dari hasil perhitungan juga didapatkan bahwa rata-rata presentase pembebanan pada generator listrik KM. Maradona adalah senilai 68,6% dengan nilai arus rata-rata sebesar 68 Ampere. Berbanding lurus dengan nilai arus rata-rata, nilai daya semu rata-rata KM. Sumber Rezeki berada pada angka 45,5 kVA dengan rata-rata nilai efisiensi generator sebesar 70,06%.
INTENSITAS KERJA AWAK PADA AKTIVITAS PERAWATAN SISTEM PELUMASAN MESIN INDUK KAPAL PENANGKAP IKAN (STUDI KASUS KM. SUMBER REZEKI) Henry Iskandar Madyantoro; Muhammad Fuad Afdhal; Yuniar Endri Priharanto; Juniawan Preston Siahaan
Aurelia Journal Vol 3, No 1 (2021): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v3i1.11350

Abstract

Penerapan K3 di bidang transportasi laut merupakan indikator utama untuk mengukur keberhasilan dalam transportasi laut. Berdasarkan data yang dihimpun salah satu daerah di Indonesia terjadi 10 kasus kecelakaan kapal yang penyebab terbanyaknya adalah kegagalan mesin karena perawatannya. Tujuan dari artikel ini yaitu menentukan nilai intensitas kerja dalam seluruh aktivitas perawatan sistem pelumas yang terbagi dalam beberapa tahapan. Aktivitas dibagi menjadi beberapa level berdasarkan pengelompokan tujuan yang ingin dicapai. Identifikasi aktivitas menggunakan Hierarchical Task Analysis (HTA). Klasifikasi aktivitas dibagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder. Kemudian menghitung Intensitas Kerja baik Total, Primer dan Sekunder. Hasilnya yaitu kegiatan perawatan sistem pelumasan memiliki 3 tahapan dimana terdiri dari 22 aktivitas yang dibagi menjadi aktivitas sekunder dan primer. Jabatan yang memiliki porsi tanggung jawab terbesar yaitu jabatan perwira mesin khusunya pada masinis 1. Sedangkan untuk intensitas kerja pada kegiatan perawatan pelumasan sistem pelumas mesin induk di KM Sumber Rezeki memiliki Intensitas Kerja Total 52 OA terdiri dari 36 OA Intensitas Kerja Primer dan 16 OA Intensitas Kerja Sekunder. Berdasarkan hasil perhitungan tahan ke 2 memiliki nilai Indeks Intensitas Kerja Primer ( Indeks IKPi) sebesar 0,527. Hal ini menjadikan tahapan ke 2 perlu di perhatikan dalam perencanaan kegiatan agar tidak menjadi potensi kegagaln kerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja.
PENERAPAN METODE FMEA DALAM PERAWATAN MESIN PENDINGIN KAPAL PENANGKAP IKAN (STUDI KASUS : KM. SINAR BAYU UTAMA) Henry Iskandar Madyantoro; Ahmad Adib; Rizqi Ilmal Yaqin; Juniawan Preston Siahaan; Barokah Barokah
Aurelia Journal Vol 4, No 1 (2022): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v4i1.11349

Abstract

Mesin pendingin pada kapal penangkap ikan beroperasi selama 24 jam untuk menjamin mutu hasil tangkapan. Perawatan adalah aktivitas yang tidak dapat dihindari agar kegagalan mesin pendingin tidak mudah terjadi.Penggunaan FMEA dapat digunakan mengidentifikasi peluang  terjadinya  kegagalan pada mesin pendingin pada kapal penangkap ikan, sehingga dapat menurunkan risiko dan efek yang terjadi pada setiap kegagalan pada  mesin pendingin serta dapat memilih strategi dalam pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi perawatan komponen mesin pendingin dengan menggunakan metode FMEA. Mesin pendingin yang digunakan yaitu pada kapal penangkap ikan KM Sinar Bayu. FMEA dari wawancara berdsarkan parameter S, O dan D kemudian dianalisa sehingga didapatkan nilai RPN. Identifikasi komponen yang didapatkan yaitu kompresor, oil separator, kondensor, air drier, katup ekspansi dan evaporator. Berdasarkan nilai RPN nya komponen mesin pendingin yang harus di perhatikan perawatannya yaitu Evaporator dengan nilai RPN 224. Sedangkan strategi pemeliharaan komponen mesin pendingin menggunakan strategi pemeliharaan preventif dan korektif. Komponen yang menggunakan strategi pemeliharaan preventif yaitu Evaporator dan Filter Drier. Sedangkan komponen kompresor, kondensor, katup ekspansi dan oil separator menggunakan strategi pemeliharaan korektif.