Permainan tradisional di era industri 4.0 tidak lagi menjadi hiburan dan media pembelajaran bagi masyarakat modern, khususnya anak-anak. Kecintaan anak terhadap game online, menjadikan permainan tradisional mulai terpinggirkan. Konservasi permainan tradisional sebagai media pembelajaran untuk anak usia dini perlu dilakukan untuk menghidupkan kembali nilai karakter, memperluas wawasan anak tentang budaya lokal dan belajar, dan khususnya anak memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dalam permainan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep berkeadilan melalui permainan tradisional yang kemudian dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan model analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa permainan tradisional dapat dijadikan sebagai media belajar berkeadilan. Melalui permainan tradisional Maluku yakni permainan beta kaya beta miskin yang diajarkan kepada anak usia dini di PAUD Melissa Kota Ambon, siswa dapat memahami konsep kesetaraan dimana tidak ada pembeda antara yang kaya dan miskin. Oleh sebab itu, permainan tradisional menjadi sarana efektif dalam membelajarkan anak mengenal berbagai ilmu pengetahuan.