syska atik
Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Konsumsi Kacang - Kacangan Dengan Terjadinya Hipertensi pada Ibu Pemakai Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan di Kecamatan Ranuyoso Tahun 2019 Jenie Palupi; syska atik; Ida Prijatni
Jurnal MID-Z (MIDWIFERI ZIGOT) Vol 4 No 1 (2021): MAY
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KB suntik 3 bulanan memiliki beberapa efek samping yang sering tidak dipahami oleh para penggunanya. Salah satu efek samping adalah gangguan system kardiovaskuler, yaitu hipertensi. Kacang kacangan terutama kedelai dikenal sebagai makanan yang mengandung protein, serat, isoflavon, isoliasin yang dapat mengatasi hipertensi. Bagi akseptor yang mengalami hipertensi dengan mengkonsumsi kacang kacangan terutama jenis kedelai dan kacang tunggak dapat menurunkan resiko aterosklerosis, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi dengan pendekatan cross sectional dimana sample di ambil secara random sampling sejumlah 186 dari 347 populasi. Alat ukur yang digunakan Spiknomanometer dan stetoskop dengan uji statistik Chi Kuadrat ( x² ) satu sampel. Hasil penelitian pada 186 akseptor yang mengalami hipertensi sebesar 10,2 %. Sedangkan akseptor yang tekanan darahnya normal sebesar 89,8 %. Dari uji statistik di dapatkan Chi kuadrat hitung sebesar 117,763 dengan harga Chi kuadrat tabel pada dk=1 dan taraf kesalahan 5 % adalah 3,841. x² hitung > x² tabel yaitu 117,763 > 3,841, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan konsumsi kacang kacangan dengan terjadinya hipertensi pada akseptor KB suntik 3 bulanan di Kecamatan Ranuyoso tahun 2019. Pada penelitian ini sebagian besar responden tidak mengalami hipertensi. Hal ini didukung dengan mayoritas akseptor yang selalu mengkonsumsi kacang kacangan dan didukung oleh usia yang masih muda yaitu 20 – 35 tahun. Sehingga diharapkan bagi akseptor yang mengalami hipertensi dapat melakukan usaha dalam upaya memperbaiki tekanan darah.