Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemberdayaan Orang Tua Dalam Pendampingan Belajar Anak Masa Pandemi Covid19 Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Aeni, Kurotul; Astuti, Tri; Marjuni, Marjuni
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1632

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan pemahaman bagi orang tua siswa dalam pendampingan belajar anak masa pandemi Covid19 sebagai upaya penguatan pendidikan karakter dalam keluarga melalui keteladanan, pembiasaan, nasehat, semangat dan motivasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian masayarakat adalah memberikan penyuluhan secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat melalui ceramah, tanya jawab, diskusi, dan tugas, dilaksanakan di Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah orang tua siswa mendapatkan pembelajaran dan pemahaman tentang pendampingan belajar anak masa pandemi Covid19 melalui teori dan praktik (bermain peran) berupa contoh-contoh kegiatan yang dapat memperkuat pendidikan karakter di dalam keluarga.
SOCIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PADA ERA NEW NORMAL Tri Astuti; Deri Saputra; Muh. Soleh
Bina Gogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9, No 1 (2022): Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kompleksitas masyarakat tidak terlepas dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yakni capaian proses dan hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Guru diharapkan mampu membangun dan mengembangkan serta menerapkan pembelajaran inovatif, guna mewujudkan peserta didik yang unggul dan produktif di Abad 21. Pendekatan dan teori pembelajaran dapat menjadi bekal guru dalam mengajar. Tujuan penelitian adalah (1) untuk menganalisis pembelajaran IPS pada era new normal melalui pendekatan social learning. (2) untuk menganalisis hambatan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS di era new normal dengan pendekatan social learning. Metode penelitian adalah kualitatif jenis studi kasus. Subjek penelitian guru dan peserta didik di SD PIUSkota Tegal. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama adalah peneliti sendiri. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik analisis data kualitatif dengan adaptasi model interaktif Miles & Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPS di SD PIUS Kota Tegal, khususnya pada siswa kelas 4 pada era new normal menerapkan pendekatan social learning. Pelaksanaannya dengan mematuhi protokol kesehatan. Model pembelajaran yang digunakan adalah role playing berbasis pendekatan social learning.  Guru mengalami hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu siswa sulit dikondisikan dalam waktu yang cepat dan kesulitan koordinasi antar siswa dalam satu kelompok. Simpulan dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pembelajaran IPS efektif dan mampu memotivasi siswa dalam belajar di kelas. Kata Kunci: New normal, Social leraning
Instilling Character Value Of Cooperation Through Traditional Game In SD Negeri Mejasem Barat 03 Tegal Regency Akhmad Junaedi; Tri Astuti
Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol 13, No 2 (2021): Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/dinamika.v13i2.10494

Abstract

Traditional games are one of the wealth of the Indonesian nation that must be preserved.Conservation efforts can be implemented in schools. The main target iselementary school students because theyhave no difficulty getting to know the culture at this age.Traditional games can also be used to instil the character value of cooperation in groups. This value is beneficial for them in facing global challenges in society. The research method is qualitative because the data to be obtained is in the form of words and sentences from the object of research. This data describes how students show a cooperative attitude at school.This collaboration will be seen after the researcher introduces traditional games to students. They will then practice it with their classmates. Data were collected using observation, interview, questionnaire and documentation. The validity of the data was checked by triangulation of sources and methods. The process of instillingthe character value of cooperation in elementary students through traditional games experienced certain obstacles, but these obstacles could be overcome by collaborating with various parties such as students, parents and teachers. 
RELASI SOSIAL ANTARA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DENGAN ANAK TANPA BERKEBUTUHAN KHUSUS (ATBK) DI SD INKLUSI KOTA TEGAL Tri Astuti
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 11, No 1 (2021): ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : FIP Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/esjpgsd.v11i1.20973

Abstract

Hubungan sosial antara ABK dengan ATBK di SD inklusi seringkali menjadi pertanyaan bagi masyarakat karena mereka memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan sosial, budaya dan kemampuan berpikir. Relasi sosial adalah hubungan horisontal antara seorang individu dengan individu lainnya. Hal ini terjadi disetiap tempat dan waktu. Relasi sosial antara ABK dan ATBK banyak menjumpai hambatan. Hambatan tersebut terkadang tidak mampu diselesaikan oleh pihak sekolah. SD Negeri 02 Slerok Kota Tegal adalah salah satu Inklusi yang dibangun pemerintah sebagai wadah untuk mengakomodir ATBK. Harapannya, di sekolah ini ABK mendapatkan hak yang sama dengan ATBK. Namun kenyataannya, keberadaan ABK di SD inklusi seringkali dianggap sebagai masalah bagi masyarakat, sehingga tidak sedikit orangtua yang enggan menyekolahkan anaknya di SD Inklusi. Mereka khawatir ABK akan menyakiti bahkan melukai anak-anak lain. Berawal dari hal tersebut, kemudian ABK dipandang sebagai manusia yang tidak berguna dan merugikan.Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, tidak terkecuali ABK. Mereka memiliki potensi yang bisa diunggulkan jika dikelola dengan baik. Seharusnya masyarakat menyadari hal itu agar ABK dapat optimis dalam kehidupannya. ABK sangat membutuhkan semangat dan dukungan dari orang disekitar. Hubungan sosial atau relasi sosial antara ABK dan ATBK di SD inklusi juga perlu dikembangkan agar terjalin interaksi yang baik di sekolah.                                                                      
Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 Kurotul Aeni; Tri Astuti
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1790

Abstract

Pelaksanaan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 tidak bisa diabaikan dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan penguatan pendidikan karakter dalam masa pandemi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode naturalistik inquiry ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan PPK dalam pembelajaran Daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Ihsaniyah. Data bersumber dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan konfirmasi hasil observasi, wawancara, dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan PPK dalam pembelajaran Daring masa pandemi Covid-19 di SD Ihsaniyah dilaksanakan melalui: pembiasaan pagi dengan pelibatan semua sivitas akademika; pengintegrasian dalam kurikulum sesuai visi misi sekolah; tambahan pembelajaran secara home visit; peran orang tua dalam pendampingan belajar anak. Dengan demikian, keterlibatan, kerjasama, tanggung jawab dari tenaga kependidikan, keluarga, masyarakat, media sosial dalam menciptakan iklim kondusif seperti keteladanan, menunjang tercapainya penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran Daring.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR Kurotul Aeni; Tri Astuti
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 10, No 2 (2020): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Juni 2020)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v10i2.4479

Abstract

The research aims to describe and analyze the implementation of multicultural values in SD Global Inbyra School (GIS) and SD Pelita Harapan Bangsa (PHB).The research method used is the naturalistic inquiry case study approach. Retrieval of data using observations, interviews, and documentation. The validity of the data is done by confirming the results of observations, interviews, documentation. Data credibility testing is done by extending observations, increasing persistence, triangulation of data, member checks, and references. Data analysis uses the interactive model of Miles and Huberman.The results showed that the implementation of multicultural values in GIS and PHB as follows 1) was carried out in an integrated manner through intracuricular and extracurricular activities; 2) The role is very dominant shown by the principal, teachers, and students have the same understanding and positive influence in the development of multicultural values as an effort to build the character of students. The differences are (1) in SD GIS: (a) the application of English as the language of instruction makes students familiar with the term English in relation to the use of technology; confident in interacting with strangers / foreigners; (b) implementation of multicultural values through character building subjects; (c) the existence of a dual curriculum program, namely the integration and integration of national and international curricula (cambridge) that balances student potential, opportunities, ethnic background, religious beliefs and ideals to create individuals to socialize with different cultures.
STRATEGI ADAPTASI BUDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PGSD TEGAL UNNES DALAM MENGHADAPI PERBEDAAN KEBUDAYAAN Tri Astuti
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 11, No 2 (2021): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Juni 2021)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v11i2.5431

Abstract

The purpose of this study is to examine the cultural adaptation strategies of students in dealing with the differences in the city of Tegal and the obstacles they face in implementing cultural adaptation strategies.The research method used is a qualitative approach with the type of case study. The research was conducted at the Tegal PGSD campus and Kemandungan Village, Tegal City. The research subjects were PGSD Tegal FIP UNNES students. Data collection techniques used include observation, documentation and interviews. Interviews were conducted on students, Kemandungan residents and lecturers. Testing the validity of the data using triangulation techniques, namely source triangulation and technical triangulation. Data Analysis Techniques used in the Interactive Model Data Analysis include 1) Data Reduction 2) Presentation 3) Conclusion Drawing.The results of the study found that students carried out cultural adaptation strategies in the Tegal community by: 1) Understanding the way of life of the Tegal people, both through direct and indirect interactions, 2) Trying to accept cultural differences between them, 3) Damaging egocentrism and primordialism in themselves because in fact they are living in Tegal. The obstacles faced by PGSD UPP Tegal students in dealing with cultural differences in the City of Tegal are: a) Difficulty in translating the language and dialect used by the local community, b) Limited space for students at the village level, for example reluctance to join social organizations, c) Busy students on campus, For example, studying and joining campus organizations that are not related to the community.
Pekan Siaga Bencana Pada ABK Di SLB Manunggal Slawi Dewi Puspita Sari; Ika Wahyu Priratmaningtyas; Komala Sari; Ismi Nur Afifah; Halisa Halisa; Tri Astuti
Efektor Vol 7 No 2 (2020): Efektor Vol.7 No.2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/e.v7i2.15042

Abstract

Abstract Pekan Siaga Bencana Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) is a program to address issues facing children with special needs at SLB Manunggal Slawi. The purpose of this study is to learn the development of special needs knowledge and skills of children through the online disaster alert program by training children with specific needs on disaster alert through zoom and youtube applications; Training children with specific needs to act quickly in self-defense through zoom's applications; Giving special needs to kids on disaster alert via zoom and youtube apps. The method used in this study is a qualitative study method. The data-gathering technique used is participation observations made through zoom teleconferences applications performed by researchers with children with special needs. The study is carried out in August 2020. Through the disaster preparedness week program, the knowledge and skills of ABK about disasters have increased. This program is a sound success and can be used as a model for others in carrying out disaster preparedness education for children with special needs online
Model Pembelajaran Interaktif Sebagai Upaya Implementasi Merdeka Belajar Pada Siswa SD Masa Pandemi Covid-19 Tri Astuti; Limpad Nurrachmat; Akhmad Junaedi; Ferani Mulianingsih
Efektor Vol 9 No 1 (2022): Efektor Vol.9 No.1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/e.v9i1.17603

Abstract

The Covid-19 era, learning was carried out online. In the Tegal city, there are schools whose students have diverse backgrounds. They are Muslim, Christian, Hindu, Buddhist. In addition, their ethnicity is also different, some are from Java, Chinese, and Arabic. This should not be an obstacle to learning. Learning without making a fuss about differences, but in reality students still often make differences as a barrier during the learning process. The comfort of students in participating in the learning process is an important thing to strive for. These efforts can be done by applying an interactive learning model. Freedom to learn is a challenge for teachers. Students are given the freedom to develop their talents and interests without pressure. The research objectives include 1) To find out how PHB K Elementary School teachers apply interactive learning models when teaching in order to create independent learning in the classroom. 2) Barriers faced by PHB Elementary School teachers in implementing interactive learning models. This research uses a qualitative approach with the type of case study. Data analysis techniques include data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that PHB Elementary School teachers applied an interactive learning model in order to create independent learning in students. The learning model applied is PBL and STAD. In its implementation, there are obstacles, including students who get bored easily when learning online, differences in student characteristics, teachers only get facilities from the foundation, but not from the Ministry of Education and Culture and time constraints.
RELASI SOSIAL SISWA DALAM KEBHINEKAAN DI SD MULTI ETNIK Tri Astuti; Puji Hardati
Bina Gogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 9, No 1 (2022): Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, budaya dan adat. Keragaman atau multietnik tersebut harus mampu diakomodir dengan baik agar tidak menimbulkan konflik antar masyarakat, baik di bidang sosial, budaya maupun pendidikan. Lembaga pendidikan atau sekolah mestinya harus mampu memberikan bekal nilai toleransi pada siswanya yang memiliki latarbelakang budaya majemuk agar mereka mampu berhubungan baik atau berelasi social di sekolah. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji dan menganalisis relasi sosial antara siswa. (2) Menganalisis hambatan yang dihadapi siswa dalam melakukan relasi sosial di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kulitatif dengan jenis studi kasus karena data berupa kata-kata dan kalimat dari objek penelitian yang diteliti. Lokasi penelitian di SD PHB (Pelita Harapan bangsa) kota Tegal. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah multietnik. Tekning pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan observasi. Validitas data dengan teknik triangulasi sumber. Analisis data dengan Teknik analisis data kualitatif dengan adaptasi model interaktif Miles & Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikatakan bahwa siswa berinteraksi dengan temannya dengan cara a) Memahami cara hidup temannya, baik melalui interaksi langsung maupun tidak langsung, b) Berusaha menerima perbedaan budaya diantara mereka, c) Meredam egosentrisme dan primordialisme dalam diri mereka karena faktanya mereka sedang bersekolah di SD yang majemuk. Hambatan yang dihadapai siswa dalam menghadapi perbedaan di kelas adalah a) Sifat yang masik belum dewasa, b) cara berpikir yang belum berkembang, c) kurangnya kegiatan sekolah yang bertema multikultural yang dikemas secara santai. Simpulan dari artikel ini adalah siswa di SD PHB kota Tegal memiliki relasi baik dengan teman-temannya, walaupun mereka memiliki perbedaan budaya dan agama. Hal tersebut dimaksudkan agar satu sama lain dapat beradaptasi di sekolah. Adaptasi sosial sangat penting dilakukan dalam kebhinekaan di sekolah multi etnik. Kata-kata kunci: Kebhinekaan, Multi etnik, Relasi Sosial.