This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Hario Pramudito
Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Modifikasi Desain Sistem Ventilasi Kamar Mesin KMP. Tanjung Sole Hario Pramudito; Alam Bahermasyah; Ede Mehta Wardhana
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.344 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.49592

Abstract

KMP. Tanjung Sole merupakan salahsatu kapal (sister ships) yang dibangun untuk melayani rute pelayaran di wilayah Timur Indonesia. Tidak seperti sister ship-nya, pada saat KMP. Tanjung Sole beroperasi terjadi kenaikan temperatur udara kamar mesin yang melebihi ambang batas persyaratan yaitu di atas 45 0C. Perbedaan KMP. Tanjung Sole dengan sister ship-nya hanyalah pada tata letak permesinan di dalam kamar mesin dan desain ducting dari sistem ventilasi kamar mesin. Untuk mencari solusi permasalahan dari KMP. Tanjung Sole tersebut maka dilakukan evaluasi dan simulasi beberapa alternatif desain serta tata letak ducting sistem ventilasi kamar mesin kapal tersebut. Simulasi dilakukan dengan pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic) guna menganalisa sebaran temperatur dan aliran udara ventilasi di dalam kamar mesin, baik sebelum dilakukan perubahan desain ventilasi maupun sesudahnya. Ada tiga alternatif desain sistem ventilasi yang ditawarkan dan dikaji. Dari hasil simulasi yang dilakukan untuk sistem ventilasi terpasang di KMP. Tanjung Sole diperoleh data distribusi temperatur rata-rata udara di dalam kamar mesin adalah sebesar 54,3 °C – mendekati kondisi riil di kapal. Setelah dilakukan perbaikan desain ducting sistem ventilasi maka dengan menggunakan desain alternatif atau variasi 1 temperatur udara di kamar mesin turun menjadi 47,6 °C. Adapun pada variasi 2 dan variasi 3 temperatur udara kamar mesin KMP. Tanjung Sole turun menjadi  43,5 °C yang mana ini berarti sudah memenuhi persyaratan. Perbedaan dari variasi 3 dengan variasi 2 hanya pada adanya ducting penghubung dan damper antara sistem ventilasi sisi kanan dengan sisi kiri kamar mesin yang mana masing-masing disuplai oleh satu fan. Hasil kajian menunjukkan alternatif sistem ventilasi yang paling baik digunakan untuk mengatasi permasalahan temperatur udara kamar mesin KMP. Tanjung Sole adalah model variasi ke-3.