Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PERAYAAN IMLEK ETNIS TIONGHUA (Menakar Implikasi Psiko-sosiologis Perayaan Imlek Bagi Komunitas Muslim di Lasem Rembang) HASANAH, HASYIM
JURNAL PENELITIAN Vol 8, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN
Publisher : JURNAL PENELITIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract CHINESE NEW YEAR CELEBRATION OF ETHNIC TIONGHOA (Take the necessary psycho-sociological implications of Chinese new year Celebrations for the Muslim community in Lasem Rembang). Ethnic Tionghoa or better known as Chinese people till now it is the minorities in Indonesia. But the presence of ethnic Tionghwa in religious social relations in the community gives its own color, especially in generating new forms of culture which is more unique, more sacred and, have a value of local cultural reinforcement. One form of colored cultural communities is the existence of Chinese new year celebration, which is socially it  gave birth to a new form of humanitarian relationship pattern, it is a social solidarity for other communities. This study attempts to describe the psychological implications of Chinese new year celebration of ethnic Tionghwa for the Moslem community in Lasem Rembang. To get a thorough description, this study uses descriptive method with psycho-phenomenological approach. The results of this study mentions that the celebration of the Chinese new year ethnic tionghwa positively gave psycho-sociological implications for the Moslem community through the formation of a viable social values in the form of pro social and gave rise to a harmonious social solidarity. Besides, psychologically the existence of Chinese new year celebration is capable of creating psychological dynamics in the form of a tolerance attitude of, mutual trust, and respect between the Moslem community and ethnic Tionghwa in Lasem Rembang. Keyword: Chinese new year celebration, the psycho-sociological implications of Chinese new year celebration  AbstrakEtnis Tionghoa atau lebih dikenal sebagai orang Cina sampai sekarang ini merupakan kaum minoritas di Indonesia. Namun keberadaan etnis Tionghoa dalam relasi sosial keagamaan dimasyarakat memberikan warna tersendiri, khususnya dalam menghasilkan bentuk budaya baru yang lebih unik, sakral dan lebih memiliki nilai penguat kebudayaan setempat. Salah satu bentuk warna budaya masyarakat adalah adanya perayaan imlek, yang secara sosial justru melahirkan pola hubungan kemanusiaan yang baru berupa solidaritas sosial bagi komunitas lain. Kajian ini berupaya mendeskripsikan implikasi psikologis perayaan imlek etnis Tionghua bagi komunitas Muslim di Lasem Rembang. Untuk mendapatkan deskripsi yang menyeluruh maka kajian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan psiko-fenomenologis. Hasil kajian ini menyebutkan bahwa perayaan imlek etnis tionghua secara positif mampu memberikan implikasi psiko-sosiologis bagi komunitas muslim melalui pembentukan nilai-nilai sosial kemasyarakatan berupa perilaku prososial dan memunculkan solidaritas sosial yang harmonis. Selain itu secara psikologis keberadaan perayaan imlek mampu menciptakan dinamika psikologis berupa sikap toleransi, saling percaya dan menghormati antara komunitas muslim dan etinis Tionghoa di Lasem Rembang. Keyword: Perayaan Imlek, Impliksi Psiko-sosiologis Imlek.
TEKNIK CASE CONFERENCE DALAM KONSELING ISLAM Hasanah, Hasyim
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konseling Islam merupakan salah satu proses terapi yang dihadapai individu (klien) dan individu lain (konselor) untuk menyelesaikan masalah klien secara mandiri sesuai dengan ketentuan nilai ajaran Islam. Banyak teknik yang dikembangkan dalam konseling Islam, diantaranya non testing,  observasi, dokumentasi,  biografi dan pemeriksaan fisik  sampai konferensi kasus (case  conference). Case  conference merupakan salah satu teknik dalam bimbingan konseling  yang dilakukan  untuk  menyelesaikan suatu kasus khusus yang terjadi di masyarakat  dengan melibatkan  unsur- unsur penting yang terlibat dalam kasus tersebut. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan analisa mendalam dari informasi serta bertujuan untuk penafsiran yang efektif dari “keseluruhan” masalah individu, dan bagi pihak terkait dapat menentukan strategi kebijakan dalam penengana kasus secara komprehensif. Teknik case conference biasanya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan  baik di sekolah,  keluarga, maupun lingkungan   sosial masyarakat sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat khususnya nilai ajaran. Dalam konseling Islam, teknik konferensi kasus ini merupakan teknik yang memiliki nilai kemanfaatan lebiih besar dibandingkan dengan teknik lainnya. Hal ini dapat dilihat dari informasi kasus dan alternative problem solving yang dihasilkan dalam proses ini. Oleh karena itu membahas teknik konferensi kasus dalam konseling Islam menjadi kajian yang lebih komprehensif-integral.kata kunci:Case Conference, KonselingCOUNSELING IN CASE OF ENGINEERING  CONFERENCE ISLAM.Counseling Islam  is one of the therapeutic process faced by people  (clients) and other  individuals (counselor) to solve  client’s problems independently in accordance with the provisions of Islamic moral  values.  Many of the  techniques  developed  in the  Islamic counseling ,    including     non-testing ,    observation,    documentation, biographies  and physical  examination   to conference   cases  (case conference). Case conference is one of the techniques in counseling are being made to resolve a specific case that occurred in the community involving the  essential elements involved  in the  case. The  purpose of this  technique  is to obtain complete information  and in-depth analysis of the information  and aims for effective interpretation  of the “whole” individual issues, and for the parties concerned can determine policy strategy in penengana cases comprehensively. Mechanical case conference to resolve the problems usually do well in school, family, and social environment so that people’s lives can be run in accordance with the values prevailing in the society, especially the value of the teachings. In Islamic counseling , engineering conference this case is a technique that has a value greater than the benefit lebiih other techniques. It can be seen from the information cases and alternative problem solving that is generated  in this process. Therefore the techniques discussed in counseling  Islam   case  conference  into a more comprehensive study integral.Keywords:Case Conference Technique, Islamic Counseling 
PERAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENURUNKAN TEKANAN EMOSI REMAJA Hasanah, Hasyim
KONSELING RELIGI Vol 5, No 1 (2014): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya ini bertujuan untuk menentukan peran konseling  Islam dalam mengurangi remaja kesesakan emosional.  Emosi adalah kondisi psikologis  yang dialami oleh hampir semua individu. Kesesakan emosional adalah yang dialami oleh banyak remaja. Ini adalah karena remaja sedang dalam masa sulit untuk sedang dalam masa transisi baik psikologis,  fisik, sosial atau agama.  Adalah sulit remaja dan rentan terhadap berbagai konflik-konflik dalam kehidupan mereka.  Review ini biasanya identik dengan istilah krisis identitas, sebuah negara yang dapat tersedot tekanan emosional berat. Oleh karena itu kami memerlukan strategi untuk mengurangi tekanan emosional remaja dan memberikan kontribusi bagi pencapaian kualitas hidup yang lebih baik. Istilah adalah metoda dari karya ini oleh mendapatkan informasi dalam banyak rujukan. Sebagai hasil dari karya ini adalah petunjuk Konseling Islam adalah sebuah bentuk dari strategi untuk mengurangi remaja kesesakan emosional. Konseling Islam kita maksudkan di sini adalah lebih fokus pada kegiatan layanan bantuan untuk remaja untuk mengatasi masalah-masalah mereka. Tujuan lainnya adalah lain untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan pengalaman agama Islam untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di bagian dalam dan luar.Kata Kunci: Petunjuk Konseling  Islam, Adolescent, Tekanan Emosional.THE   ROLE   OF    GUIDANCE  COUNSELING ISLAM IN LOWER EMOTIONAL PRESSURE  TEENAGERS. This  paper aims to determine the role of Islamic counseling in reducing adolescent emotional distress. Emotion  is a psychological condition experienced by almost all individuals. Emotional  distress is experienced by many teenagers. This is because adolescents are in a difficult period for being in transition  either psychological, physical, social or religious. Adolescent is quite difficult and vulnerable to the various conflicts in their lives. This periode is usually synonymous  with the term identity crisis, a state that can plunge into heavy emotional pressure. Therefore we need strategies to reduce adolescent emotional pressure and contribute to the achievement of a better quality of life. Descriptive is the methode from this paper by getting information in many references. As result of this paper is Islamic Counseling Guidance is a form of strategies to reduce adolescent emotional distress. Islamic counseling we mean here is more focused on the activities of assistance service for adolescents in order to cope with their problems. Another more goal is to increase awareness, knowledge and experience of Islamic religion in order to achieve a better life in outer and inner.Keywords:    Islamic   Counseling   Guidance,  Adolescent, Emotional Pressure
BABY SMOKER: PERILAKU KONSUMSI ROKOK PADA ANAK DAN STRATEGI DAKWAHNYA Hasanah, Hasyim
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 2 (2014): April 2014
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.168 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i2.635

Abstract

Anak merokok merupakan fenomena yang dianggap wajar oleh sebagian besar orang tua. Anak merokok dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor, diantaranya faktor yang ber­sifat internal maupun eksternal, baik karena watak ke­biasa­an, maupun pengaruh dari lingkungan khususnya media massa. Pada beberapa kasus anak merokok memiliki dampak negative dalam perkembangan kehidupannya diantaranya efek berupa sakit fisik maupun psikologis, dan perilaku malasuai. Kondisi ini perlu diminimalisir agar perilaku merokok anak dapat di­mini­ma­li­sir. Salah satu upaya yang diduga dapat dilakukan untuk mengurangi peningkatan perilaku merokok adalah dengan upaya dakwah Islam dengan mengoptimalkan bentuk kegiatan dakwah yaitu irsyad, tabligh, tadbir, dan tathwir.
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF PEMBERITAAN MEDIA Hasanah, Hasyim
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 9, No 1 (2013): Oktober 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.055 KB) | DOI: 10.21580/sa.v9i1.671

Abstract

Informasi yang disajikan media secara nyata mampu mengkonstruksi relasi gender di masyarakat. Pemberitaan media bukan sekadar memberitakan peristiwa kekerasan. Ada ke­cenderungan media melakukan konstruksi realitas atas tindak kekerasan yang dialami masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Secara kualitatif, proses konstruksi realitas sosial ke­kerasan mempengaruhi citra publik khususnya di kalangan keluarga, masyarakat, elit maupun akademisi untuk segera memberikan informasi tindak kekerasan, faktor penyebab serta dampak kekerasan. Selanjutnya, proses ini dapat mem­pe­ngaruhi kebijakan dan strategi penyelesaian tindak kekerasan khususnya terhadap perempuan dan anak. Meski media ber­sikap netral ternyata fakta yang ditampilkan dalam pem-beritaan mengkonstruksi perempuan dan anak menjadi korban tindak kekerasan, sehingga muncul dinamika psiko-sosiologis tertentu. Opini dan peran media yang dirasa cukup besar dalam mengkonstruksi realitas secara sosial belum mampu meberikan kontribusi yang optimal terhadap penye­lesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
PEREMPUAN, JERAT NARKOBA DAN STRATEGI DAKWAHNYA Hasanah, Hasyim
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 7, No 2 (2012): April 2012
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.708 KB) | DOI: 10.21580/sa.v7i2.649

Abstract

Narkoba merupakan problem sosial yang kian hangat diperbincangkan. Berbagai peristiwa ramai menghiasi layar kaca dan menjadi headline news di media massa. Ironinya, perempuanlah yang banyak memainkan peran masuk dalam jerat narkoba, mulai dari kurir, pengedar, pemakai bahkan yang lebih mem­prihatinkan banyak nyawa per­empu­an me­layang. Diduga kuat, terjeratnya perempuan dalam jerat narkoba dikarenakan faktor psikologis dan eko­nomis. Pemenuhan kebutuh­an yang semakin kom­pleks dan kemiskinan yang dialami sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya perempuan sebagai pelaku domistik dalam keluarga menjadi salah satu penyebab mereka ter­jebak dalam jerat narkoba. Iming-iming terbebas dari masalah, men­dapatkan kesenangan, penghasilan yang besar men­jadi faktor perempuan terjebak dalam jerat narkoba. Bagi se­bagian perempuan, masuk dalam jerat nar­koba mendatangkan untung yang menjanji­kan, namun di balik itu semua, hukuman bahkan ancam­an ke­matian ada di sekitar mereka. Untuk dapat me­minimalisir ke­cen­derung­­­an perempuan masuk dan ter­libat dalam jerat nar­koba, maka diperlukan stra­tegi dawah yang tepat, model dakwah yang dapat me­nyentuh aspek psikologis dan mem­berikan landasan pedoman kehidupan yang jelas dan ma­tang.
Aktualisasi Self-concept dalam Mewujudkan Tujuan Dakwah (Pendekatan Psikologi Dakwah) Hasanah, Hasyim
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Vol 12, No 23 (2013)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.047 KB) | DOI: 10.18592/alhadharah.v12i23.1765

Abstract

This article discusses the actualisation of self-concept in achieving the goals of dakwah through psychological approach. Dakwah is a process of total Islamisation through a series of activities involving transformation, transmission and diffusion of Islamic values and teachings. Dakwah aims at disseminating, developing, explaining and transmitting Islamic values to the individual in order to achieve happiness. This goal can be achieved by developing the human personality through the actualisation of the self-concept as an important part of the human personality to achieve happiness. Self-concept as a description of a person about himself integrated with the combination of physical, psychological, social, emotional, aspirational, and religious beliefs and accomplishments to be achieved. A person with a positive self-concept will be able to direct themselves optimally to achieve the dakwah objectives, namely salvation and happiness in the world and the hereafter.
PERAN OPINION LEADER DALAM SISTEM DAKWAH (Analisis Difusi Jaringan Komunikasi) Hasanah, Hasyim
Islamic Communication Journal Vol 2, No 2 (2017): Edisi Juli-Desember
Publisher : Islamic Communication Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to explain the role of opinion leader in dakwah activities through the analysis of communication network diffusion. This paper uses a descriptive qualitative method, with a network analysis approach. The results showed that opinion leaders playan important role in accelerating and slowing the process of diffusion of dakwah information. The higher the ability of people to influence others, the higher the effort also in influencing behavior changes that  occur in  that  person.  This is because  the  opinion  leader has the characteristic of making himself a media through innovation into society as a social system. An opinion leader also becomes a reference for media behavior (media behavior). That is, when the opinion leader is a Dai, he is a information disseminator of dakwah information that makes himself as one of the media forming behavior to change the order of values, attitudes, and behavior of people in a systematic and structured. Double role of a Dai to achieve social system changes and realize the life of the people who Sallam, hasanah, and thayyibah, and getting of Ridho Allah SWT.---------------------------------------------------------------------------------------Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan peran opinion leader dalam dakwah Islam melalui analisis difusi jaringan komunikasi. Tulisan ini menggunaakan metode kualitatif  deskriptif  dengan  pendekatan analisis jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pemimpin opini memegang peranan penting dalam mempercepat maupun memperlambat proses difusi informasi dakwah. Semakin tinggi kemampuan orang mempengaruhi orang lain, maka akan semakin tinggi pula usahanya dalam memengaruhi perubahan perilaku yang terjadi pada orang tersebut. Hal ini dikarenakan opinion leader memiliki karakteristik menjadikan dirinya sebagai media lewatnya  inovasi  ke dalam masyarakat sebagai  sebuah  sistem  sosial.  seorang opinion leader juga menjadi rujukan bagi perilaku media (media behavior). Artinya, ketika opinion leader adalah  seorang  dai,  maka  ia merupakan penyebar informasi  dakwah yang menjadikan dirinya sebagai salah satu media pembentuk perilaku untuk mengubah tatanan nilai, sikap, dan perilaku umat secara sistematis dan terstruktur.  Peran ganda seorang dai guna mencapai perubahan sistem sosial dan mewujudkan kehidupan umat yang salam, hasanah dan thayyibah serta memperoleh ridha Allah SWT.
Implikasi Psiko-Sosio-Religius Tradisi Nyadran Warga Kedung Ombo Zaman Orde Baru Hasanah, Hasyim
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 3, No 2 (2016): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v3i2.1142

Abstract

AbstrakNyadran merupakan salah satu bentuk ritual sosial keagamaan masyarakat (khususnya) Jawa, biasa dilakukan menjelang bulan Ramadhan. Nyadran sebagai sebuah peristiwa sejarah yang menjadi tradisi, memiliki makna filosofis yang sangat beragam bagi masing-masing komunitas warga masyarakat. Variasi pemaknaan nyadran tergantung dari mana orang memahaminya. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis implikasi psiko-sosio-religius tradisi nyadran warga Kedung Ombo zaman Orde Baru dalam tinjauan filsafat sejarah pragmatis. Penggunaan filsafat sejarah pragmatis berupaya menggali nilai-nilai moral sejarah yang meliputi perubahan, perkembangan, dan kemajuan nilai moral peristiwa sejarah. Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh, maka penulis mempergunakan metode induktif. Data diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kerangka kerja filsafat sejarah pragmatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, a) Praktik nyadran warga Kedung Ombo baru dilakukan pada masa orde baru tahun 1987, sebagai reaksi atas pembangunan Waduk Kedung Ombo; b) Nyadran bagi warga sekitar Waduk Kedung Ombo memiliki implikasi psikologis berupa respon emosional positif dalam bentuk penerimaan, kesadaran, dan semangat bertahan hidup menghadapi bencana kelaparan; c) Implikasi sosiologis tradisi nyadran memunculkan rasa solidaritas sosial sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur; d) implikasi religius merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan.Keywords: Nyadran, filsafat sejarah pragmatis, implikasi psiko-sosio-religius
PENGGUNAAN JILBAB BAGI POLWAN PERSPEKTIF PEMBERITAAN HARIAN REPUBLIKA EDISI JUNI-DESEMBER 2013 Munawaroh, Riyadhotul; Wulandari, Rustini; Hasanah, Hasyim
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 12, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.528 KB) | DOI: 10.21580/sa.v12i1.1468

Abstract

Fokus penelitian pada pemberitaan penggunaan jilbab bagi polisi wanita dalam Surat Kabar Harian Republika, dengan jenis berita straight news. Penelitian bertujuan untuk menge­tahui, mendeskripsikan, dan menganilisis konstruksi wacana Surat Kabar Harian Republika mengenai pem­beritaan peng­­­­gunaan jilbab bagi polisi wanita. Penelitian ini meng­guna­­kan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana Teun A van Dijk. Teknik pengumpulan data pe­nelitian meng­gunak­an dokumentasi teks berita dalam Surat Kabar Harian Republika edisi Juni-Desember 2013. Penelitian menghasilkan simpulan mengenai konstruksi wacana dalam pemberitaan peng­gunaan jilbab polwan yaitu, pertama, Re­publika tidak se­tuju saat Kapolri belum mengizinkan penggunaan jilbab polwan, alasannya bertolak belakang dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan perintah agama untuk menutup aurat. Kedua, Republika mendukung sikap Kapolri saat memberi izin secara lisan kepada polwan untuk berjilbab dan menghendaki segera ada peraturan yang memperkuat kebijakan. Ketiga, Republika tidak setuju adanya peraturan penundaan penggunaan jilbab polwan, menganggap ganjil ke­bijakan tersebut, dan me­mandang terdapat kelompok anti­jilbab di tubuh kepolisian. Republika terlihat mengharap­kan polwan dapat bebas ber­jilbab saat bertugas tanpa perlu mengkhawatirkan adanya teguran. Hal tersebut terlihat dari pemilihan narasumber berita yang kebanyakan memiliki harap­an sama dengan Republika. Kutipan wawancara narasumber yang menginginkan polwan berjilbab diberi porsi lebih banyak dan ada yang diletakkan pada awal serta akhir berita. Penulis memberikan saran bagi wartawan untuk lebih berimbang dalam meyajikan berita, baik dari pemilihan narasumber, peletakan kutipan wawan­cara, maupun pengambilan sudut pandang, agar tidak terlihat berpihak dan menjadi berita provokasi. Penulis memberi rekomendasi kepada Polri untuk memasukkan jilbab dalam standard operating procedure seragam dinas kepolisian. Hal tersebut dimaksudkan agar polisi wanita tidak terlalu lama me­­nunggu Parlemen me­nye­tujui anggaran penyediaan jilbab, karena menutup aurat menjadi hak yang dilindungi konstitusi. Bagi DPR, seharusnya membuat kebijakan atau undang- undang yang menjamin penggunaan jilbab dan berlaku di ting­kat nasional