This Author published in this journals
All Journal Risenologi
Agustiani Putri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKSEPTABILITAS PADA ROLADE TEMPE Friska Ruswandani; Agustiani Putri
Risenologi Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.009 KB) | DOI: 10.47028/j.risenologi.2017.21.12

Abstract

Rolade menjadi salah satu upaya inovasi pengolahan daging sebagai sumber protein hewani yang tinggi. Namun, di Indonesia konsumsi protein hewani masih tergolong rendah. Hal ini diakibatkan oleh tingginya harga protein hewani, yakni 120 ribu per kg (liputan6.com, 2016). Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini ialah memberikan alternatif pengganti daging dengan bahan dasar rolade yang tidak mahal namun kandungan gizinya tidak kalah, seperti tempe yang terbuat dari kacang kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan jagung manis (Zea Mays Saccharata) terhadap sifat fisik dan akseptabilitas pada rolade tempe. Metode penelitian yang dilakukan ialah Studi literatur, Simple Random Sampling, dan Eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan adanya nilai susut masak dari variasi penambahan jagung manis ialah 49,04% (perlakuan A0), 27,26% (perlakuan A1), 25,06% (perlakuan A3), 12,82% (perlakuan A5). Selanjutnya uji keempukan menunjukkan hasil 175,20 (perlakuan A0), 170,52 (perlakuan A1), 167,75 (perlakuan A3), 157,39 (perlakuan A5). Tingkat penerimaan konsumen dapat diuji menggunakan uji akseptabilitas yang dilakukan oleh 70 orang mahasiswa S1 UNJ, yaitu 28 orang dari mahasiswa S1 UNJ (KPM) dan 42 orang dari mahasiswa S1 UNJ (nonKPM) yang diambil secara acak di fakultas masing-masing. Perlakuan A3 memberikan hasil yang paling banyak diminati untuk warna, yaitu 152. Perlakuan A0 untuk aroma sebanyak 271, 290 tekstur dari perlakuan A0 mudah diterima konsumen.
PENGARUH PENAMBAHAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK PADA ROLADE TEMPE Agustiani Putri
Risenologi Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.319 KB) | DOI: 10.47028/j.risenologi.2017.22.18

Abstract

Rolade menjadi salah satu upaya inovasi pengolahan daging sebagai sumber protein hewani yang tinggi. Namun, di Indonesia konsumsi protein hewani masih tergolong rendah. Hal ini diakibatkan oleh tingginya harga protein hewani, yakni 120 ribu per kg. Jika dibiarkan, hal ini akan menjadi penyebab kekurangan gizi. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini ialah memberikan alternatif pengganti daging dengan bahan dasar rolade yang tidak mahal namun kandungan gizinya tidak kalah, yakni seperti tempe yang terbuat dari kacang kedelai. Rolade tempe dapat dikembangkan sebagai alternatif pengganti bahan baku daging. Olahan rolade tempe umumnya ditambahkan aneka sayuran seperti wortel, seledri, dan brokoli. Salah satu sayuran yang belum diujikan dalam olahan rolade tempe ialah jagung manis (Zea mays saccharata). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan jagung manis (Zea mays saccharata) terhadap organoleptik yang meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan tingkat penerimaan pada rolade tempe yang dihasilkan. Selain itu, bertujuan untuk memberikan inovasi penggunaan protein nabati terhadap makanan rolade di pasaran. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan komposisi perbandingan antara bahan dasar dengan bahan pengisi yang tepat dan paling disukai masyarakat jika ditambahkan jagung manis (Zea mays saccharata) pada rolade tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan denganmemvariasikan komposisi penambahan jagung manis (Zea mays saccharata) yaitu 15%, 30%, dan 45%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jagung manis (Zea mays saccharata) berpengaruh terhadap organoleptik yaitu warna, rasa, aroma, tekstur, dan tingkat penerimaan pada rolade tempe yang dihasilkan. Perlakuan A5 (55:45) dengan penambahan komposisi jagung manis (Zea mays saccharata) sebesar 45% menghasilkan warna (Golden), rasa (Gurih dan lebih manis), aroma (Sedap), dan tekstur (Empuk dan padat) yang paling baik dan nilai kesukaan yang tertinggi dengan skala hedonik suka (3,95). Oleh karena itu, berdasarkan uji organoleptik maka komposisi penambahan jagung manis (Zea mays saccharata) yang disarankan yaitu 45%.
STUDI POLA PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (KAMPUS A) BERDASARKAN KEMAMPUAN PETA MENTAL MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI TAHUN ANGKATAN 2016 Wulan Azahra Khairunisa; Agustiani Putri
Risenologi Vol. 3 No. 1 (2018): Risenologi
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.669 KB) | DOI: 10.47028/j.risenologi.2018.31.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang terbuka publik berdasarkan peta mental mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi,Universitas Negeri Jakarta. Peta mental adalah peta yang diambil dari pikiran manusia (cognitive map) mengenai lingkungan yang dilihatnya. Permasalahankerap terjadi ketika menggambarkan peta mental yang disebut sebagai distorsi atau pergeseran dari keadaan sebenarnya baik secara fisik maupun makna dari lingkungan sendiri. Upaya pemahaman mengenai Ruang Terbuka Publik (Public Open Space) berdasarkan peta mental di wilayah kampus A UniversitasNegeri Jakarta dilakukan untuk megetahui interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan sosialnya. Pada ruang lingkup kampus, ruang terbuka publikmerupakan ruang tempat bertemunya interaksi berupa aktivitas-aktivitas oleh mahasiswa. Metode yang digunakan dalam analisis data penelitian adalahkualitatif deskriptif dan kualitatif rasionalistik. Angket (kuisioner) yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terbuka menggunakantipologi stimulus grafis (gambar denah UNJ) dan nonverbal (pertanyaan seputar peta tersebut). Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner dari 69responden mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi tahun angkatan 2016, sebagai berikut: Teater Terbuka, Tugu/Plaza UNJ, dan lapangan rumputdibelakang Tugu/Plaza UNJ yang umum disebut sebagai Taman/Bukit Teletubbies merupakan Ruang-ruang Terbuka Publik yang paling banyak diketahui dengan persentase 74%, 72%, dan 55%. Sedangkan, intensitas pemanfaatan tidak selalu berbanding lurus dengan banyaknya responden yang mengetahui Ruang Terbuka Publik (RTP) tersebut. Teater Terbuka hanya memiliki intensitas pemanfaatan sebesar 8,7%. Pola pemanfaatan Ruang Terbuka Publik berdasarkan mahasiswa pendidikan geografi tahun angkatan 2016 berorientasi pada pusat kampus dan Fakultas Ilmu Sosial yang merupakanpusat kegiatan mahasiswa tersebut.