Totok Sugiarto
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Arah Perkembangan Klenteng Di Jawa Timur Ditinjau dari Bentuk Atap Destiyana Dwi S; Beta Suryokusumo; Totok Sugiarto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.153 KB)

Abstract

Arsitektur Tionghoa mengenal lima konsep tipe bentuk atap. Ngang Shan, Hsieh Shan, Hsuah Shan, Wu Tien dan Tsuan Tien. Bangunan klenteng merepresentasikan arsitektur Tionghoa. Tujuan penelitian adalah menganalisis kemungkinan arah perkembangan klenteng berkelanjutan dengan pendekatan nilai-nilai filosofi klenteng. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis kualitatif, untuk mendapatkan nilai-nilai filosofi yang harus dipertahankan dalam konteks bangunan Klenteng. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, sesuai dengan kriteria UU Cagar Budaya. Kelima sampel terpilih yaitu Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Hok An Kiong dan Pak Kik Bio Surabaya, Eng An Kiong Malang dan Tjoe Hwie Kiong Kediri. Preseden Masjid Cheng Hoo sebagai pandangan arah perkembangan bangunan klenteng. Hasil akhir kajian yaitu rekomendasi arah perkembangan klenteng untuk masa yang akan datang. Rekomendasi bentuk atap, material dan fungsi.Kata kunci: Perkembangan, Klenteng, bentuk atap
Malang Convention Center dengan Pendekatan Estetika Struktur Space Frame Vania Kristanti; Ary Deddy Putranto; Totok Sugiarto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1589.939 KB)

Abstract

Peningkatan kegiatan pariwisata di Kota Malang yang memerlukan wadah/tempat diikuti dengan rencana pemerintah mengenai pembangunan fasilitas rekreasi dan hiburan, yaitu Convention Center yang berlokasi di Kedungkandang. Lokasinya yang berada dekat rencana Jalur Lingkar Timur dan merupakan gerbang pintu masuk Kota Malang Bagian Timur mempunyai potensi yang cukup besar terhadap tampilan/fasad bangunan yang akan dibangun. Fasad merupakan bagian terpenting dalam penampilan suatu bangunan dan merupakan unsur yang tidak dapat dihilangkan. Fasad dapat menjadi gambaran tentang kondisi sosial suatu masyarakat dan juga dapat menggambarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi di dalam bangunan.Seiring dengan jaman yang berkembang, kini olahan fasad makin beraneka ragam contohnya dengan menunjukkan struktur bangunan. Penggunaan struktur bangunan untuk ditampilkan pada fasad menegaskan bahwa struktur tidak selalu kaku, melainkan dapat memiliki nilai estetika jika diolah dengan baik. Bangunan Convention Center merupakan bangunan bentang lebar, yang perlu adanya penyelesaian teknologi bangunan berkaitan dengan bahan dan sistem stuktur rangka. Bahan dan sistem struktur yang digunakan pada perancangan Convention Center ini yaitu struktur Space Frame. Struktur Space Frame ini tidak hanya menjadi solusi penyelesaian struktur atap bangunan bentang lebar, namun dapat menjadi elemen estetika pada bangunan Convention Center.Kata kunci: convention center, estetika, fasad, struktur, space frame
Perancangan Hanggar Perakitan C 295 PT Dirgantara Indonesia dengan Metode Zaha Hadid Riswanda Setyo Addino; Herry Santosa; Totok Sugiarto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.651 KB)

Abstract

PT Dirgantara Indonesia saat ini sedang berupaya bangkit kembali dengan memperbaiki berbagai sistem manajemen. Namun perbaikan terhadap infrastruktur yang dimiliki masih sangat minim. Infrastruktur bangunan sendiri juga dapat menjadi sarana rebranding PT DI kepada masyarakat Indonesia dan pasar. BMW Central Building di Leipzig karya Zaha Hadid merupakan salah satu bangunan industri yang berhasil mamadukan antara kantor dengan proses produksi. Kombinasi yang sama juga dibutuhkan oleh hanggar perakitan pesawat terbang untuk fungsional maupun estetika. Saat ini PT DI memiliki rencana untuk menata ulang proses perakitan, termasuk C 295 ke tempat yang baru. Akan dikaji bagaimana perancangan hanggar mengikuti metode Zaha Hadid dengan tetap memperhatikan kebutuhan spesifik dari hanggar perakitan pesawat terbang. Perancangan dengan metode Zaha Hadid seperti halnya yang dilakukan pada perancangan BMW Central Building yang mengombinasikan kantor dengan ruang produksi namun sesuai pada obyek hanggar perakitan C 295. Pada akhir studi didapati bahwa dengan metode Zaha Hadid dapat digunakan sebagai cara merancang. Melalui penerapan muncul sebuah bentuk asimetris dengan tatanan ruang yaitu fungsi kantor berada di sisi serta tengah bangunan dan bentuk bangunan yang menggambarkan tema kedirgantaraan melalui tekstur material dan bentuk atapnya.Kata Kunci: Hanggar perakitan, Perancangan bentuk dan ruang, Metode Zaha Hadid
Penerapan Konstruksi Space Frame pada Kawasan Kandang Kucing Besar Kebun Binatang Surabaya Afif Fajar Zakariya; Edi Hari Purwono; Totok Sugiarto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.105 KB)

Abstract

Space frame adalah salah satu konstruksi bentang panjang yang efektif, fleksibel danmemungkinkan diterapkan pada fungsi-fungsi khusus seperti kebun binatang. Kandangkucing besar pada Kebun Binatang Surabaya (KBS) memiliki permasalahan yang perludiperbaiki dengan cara memenuhi standar. Fleksibilitas space frame menjadi unggul untukditerapkan pada area kandang saat melakukan rotasi kandang. Penerapan space framedidahulukan dengan metode penelitian terhadap penggunanya yaitu satwa, pengelola danpengunjung. Metode deskripsi analisis untuk mengidentifikasi kandang yang sesuaidengan fungsi, aktivitas dan kebutuhan pelaku. Kemudian pada perancangannya bentukdimensi kandang disesuaikan dengan standar modular space frame. Space framediterapkan pada bagian atap dan dinding dan terlihat fleksibel saat diterapkan pada tapakyang meruncing. Dalam perancangan kandang kucing besar perlu memenuhi kebutuhansatwa, pengelola/pawang dan pengunjung dalam segi keamanan dan kenyamanan. Daribahasan ini diharapkan dapat digunakan dan dikembangan lagi oleh pihak terkait sepertilembaga konservasi dan pelaku arsitektur.Kata kunci: space frame, kandang, kucing besar