Beatric Maria Dwi Jayanti Baga
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Penerapan Asuhan Sayang Ibu Pada Persalinan Kala II Dengan Kejadian Robekan Jalan Lahir Beatric Maria Dwi Jayanti Baga
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.067 KB) | DOI: 10.47560/kep.v7i1.112

Abstract

Pendahuluan: Rupture perineum (robekan jalan lahir) biasa dapat berubah menjadi kasus rupture perineum dengan tingkat lebih berat dan penyebab terjadinya kejadian kematian pada ibu bersalin apabila penatalaksanaan tidak dilakukan dengan baik dan tanggap. Rupture perineum dapat terjadi secara spontan maupun buatan pada persalinan normal (pervaginam) pada ibu bersalin primigravida saat pengeluaran kepala bayi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala II dengan kejadian robekan jalan lahir di RSIA Kirana Sepanjang Sidoarjo. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Variabel independen asuhan sayang ibu, variabel dependen kejadian robekan jalan lahir, populasi sebanyak 35 ibu bersalin, sampel 31 ibu bersalin, instrument penelitian lembar observasi, analisis data exact fisher’s, α = 0,05. Hasil: 28 (32.3 %) ibu bersalin yang mendapatkan asuhan sayang ibu yang terdiri dari 7 (22.6 %) ibu bersalin mengalami robekan jalan lahir dan 21 (9.7%) ibu bersalin tidak mengalami robekan jalan lahir, sedangkan 3 (67,7%) ibu bersalin yang tidak mendapatkan asuhan sayang ibu semua mengalamirobekan jalan lahir. Dengan nilai probabilitas (p) = 0.027 dan ≤ α maka H0 ditolak, Hi diterima. Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan penerapan asuhan sayang ibu pada persalinan kala II dengan kejadian robekan jalan lahir, untuk itu perlu adanya komunikasi yang baik dan ramah bagi bidan dan pasien.
HUBUNGAN STATUS EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA di POSYANDU V DESA KLETEK WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAN SIDOARJO Beatric Maria Dwi Jayanti Baga
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v7i1.93

Abstract

Terjadinya peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan tujuan utama dari pembangunan nasional. Peningkatan SDM didapatkan dari jumlah kelahiran bayi. kematian bayi dan balita. Akan tetapi, berdasarkan data dari WHO didapatkan sebanyak 54% terjadi kematian pada bayi dan balita akibat status gizi yang buruk. Banyak faktor yang berhubungan dengan status gizi bayi maupun balita salah satunya adalah status ekonomi keluarga. Di Indonesia faktor ekonomi sangat berperan mengingat krisis ekonomi yang dialami sejak tahun 1997. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan status ekonomi keluarga dengan status gizi balita di Posyandu V Desa Kletek Wilayah Kerja Puskesmas Taman Sidoarjo. Kuantitatif, desain analitik survei dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen status ekonomi keluarga, variabel dependen status gizi balita. Populasi 115 ibu balita, sampel 90 ibu balita, teknik sampling aksidental, instrumen penelitian kuesioner, analisis data uji korelasi rank spearman, α = 0,05. Sebagian besar (73,3%) status gizi balita tergolong baik. Status ekonomi keluarga ibu balita hampir setengah (42,2%) tergolong kaya. Ibu balita hampir setengah (40%) bekerja sebagai buruh/ pegawai tidak tetap. Ibubalita hampir setengah (38,9%) berpendidikan SMA. Hasil uji korelasi rank spearman,  (0,000) ≤ α. Adanya hubungan sedang antara status ekonomi keluarga dengan status gizi balita di Posyandu V Desa Kletek Wilayah Kerja Puskesmas Taman Sidoarjo membuat petugas kesehatan khususnya bidan setempat diharapkan lebih sering (6 bulan sekali) melakukan penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita dan memberikan contoh menu seimbang dari bahan makanan yang murah, tapi mengandung gizi yang cukup.