Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA USIA 4-5 TAHUN DI TK SISWA HARAPAN CILIWUNG SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v9i1.241

Abstract

Perkembangan anak yang optimal tergantung pada berkembangnya kemampuan dan ketrampilan motorik, baik motorik kasar maupun halus. Namun tidak semua balita dapat berkembang seperti yang seharusnya, terkadang ada balita yang lambat atau menyimpang dari kemampuan yang seharusnya dimiliki pada tahapan usianya. Proses perkembangan motorik dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu motivasi belajar anak, pengetahuan ibu, lingkungan pengasuhan, teman sebaya, stimulasi, tingkat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik pada balita usia 4-5 tahun di TK Siswa Harapan Ciliwung Surabaya. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif korelatif dengan populasi balita usia 4–5 tahun beserta orang tuanya, yang berjumlah 20 orang. Sampel berjumlah 19 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan lembar DDST. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik pada balita usia 4-5 tahun adalah faktor gizi, faktor lingkungan, dan faktor stimulasi. Sedangkan faktor yang tidak mempengaruhi adalah faktor pengetahuan. Disarankan pihak TK dapat bekerja sama dengan instansi kesehatan untuk meningkatkan peran orang tua dalam memantau perkembangan motorik pada balitanya.
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN LANSIA YANG MENGALAMI NYERI SENDI DI POSYANDU LANSIA SEDAP MALAM KREMBANGAN SELATAN SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 9 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v9i2.258

Abstract

Lansia yang mengalami nyeri sendi akan merasakan ketakutan, kegelisahan serta sering mengalami masalah psikologis yang dapat menimbulkan kecemasan. Perasaan kecemasan dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan perasaan putus asa, depresi, menyalahkan diri dan fight or freeze. Individu yang mengalami perasaan kecemasan sangat membutuhkan dukungan sosial keluarga untuk mengurangi tekanan psikologis selama lansia mengalami ketakutan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kecemasan Pada Lansia Yang Mengalami Nyeri Sendi di Posyandu Lansia Sedap Malam Krembangan Selatan Surabaya. Rancangan penelitian ini menggunakan Metode Korelasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di Posyandu Lansia Sedap Malam berjumlah 56 lansia, pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 20 lansia yang terdiri dari 1 lansia pria (5%) dan 19 lansia perempuan (95%). Data yang dikumpulkan diperoleh melalui dua kuesioner yaitu kuesioner dukungan sosial keluarga dan kuesioner kecemasan. Data yang terkumpul dilakukan analisa uji Spearman dengan nilai p< 0,05 pada penelitian didapatkan hasil p= 0,015 dimana HO ditolak yang artinya ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan kecemasan pada lansia. Dari hasil yang didapat diharapkan posyandu tetap mengadakan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan hubungan sosial antara lansia dan pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat atau keluarga yang tinggal bersama lansia tentang pentingnya dukungan sosial keluarga untuk lansia.
PENGARUH KOMPRES HANGAT GARAM KROSOK TERHADAP NYERI LUTUT PADA LANSIA DI KELURAHAN DARMO KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.272

Abstract

Setiap orang, apalagi lansia (lanjut usia), tentu pernah merasakan nyeri selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri ini kualitas dan kuantitasnya berbeda dari satu orang ke orang lain, tergantung dari tempat nyeri, waktu, penyebab dan lain-lain. Nyeri adalah sesuatu hal yang bersifat subjektif, tidak ada dua orang sekalipun yang mengalami kesamaan rasa nyeri. Beberapa terapi nonfarmakologi yang dapat diambil guna membantu mengurangi nyeri sendi pada lansia adalah kompres garam hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres air garam hangat terhadap nyeri sendi pada lansia. Metode penelitian ini menggunakan dan menggunakan desain one group pretest-posttest. Variabel independen yaitu terapi dan one group pretest-posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 13 responden dengan metode consecutive sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum dilakukan kompres garam hangat di dapatkan skala nyeri sedang 11 lansia (84,6%) sedangkan sesudah dilakukan kompres garam hangat di dapatkan skala nyeri ringan 12 lansia (92,3%) Hasil uji Wilcoxon menunjukan penurunan sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p= 0,000, sehingga ada pengaruh kompres hangat garam krosok terhadap nyeri lutut pada lansia di kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo Surabaya .Oleh karena itu penggunaan kompres hangat garam krosok dapat dipakai sebagai alternatif penanganan nyeri sendi pada lutut untuk lansia.
RANGSANGAN PAPILLA MAMMAE MEMPERCEPAT PERSALINAN KALA III DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFAH FAHMI SURABAYA Eny Astuti
Bahasa Indonesia Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i2.286

Abstract

Rangsangan papilla mammae adalah suatu tindakan atau perlakuan yang diberikan pada kala III yang dapat mempercepat lahirnya plasenta dan dapat mengurangi resiko perdarahan secara berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas rangsangan papilla mammae terhadap percepatan waktu yang dibutuhkan pada persalinan kala III di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Variabel independen yaitu rangsangan papilla mammae ibu pada persalinan kala III dan variabel dependen yaitu waktu kala III. Populasi penelitian adalah ibu bersalin di Bidan Praktek Mandiri Afah Fahmi Surabaya sebanyak 24 ibu bersalin dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai kelompok eksperimental sebanyak 12 orang, sedangkan kelompok kontrol sebanyak 12 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi mengenai waktu keluar plasenta dengan menggunakan rangsangan papilla mammae. Analisa data menggunakan uji Man-Whitney. Sebelum dilakukan tindakan rangsangan papilla mammae, dari 12 responden didapatkan sebanyak 7 responden (58,83%) yang memiliki keterangan waktu normal dan setelah dilakukan rangsangan papilla mammae didapatkan sebanyak 5 responden (41,67%) yang memiliki keterangan waktu cepat diperoleh nilai (p) sebesar 0,005 (p< 0,05) yang berarti terdapat efektivitas rangsangan papilla mammae dapat mempercepat persalinan kala III. Dengan menerapkan teknik rangsangan papilla mammae dengan benar diharapkan plasenta cepat keluar dan tidak terjadi perdarahan yang berlebihan
ANALISIS PROSES INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM HARI KE TIGA DI PRAKTIK BIDAN MANDIRI LYSTIANI GRESIK Eny Astuti; Herisa Dinarsi
Bahasa Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v11i1.342

Abstract

Involusi uterus adalah kembalinya uterus pada keadaan seperti sebelum hamil. normal turunya TFU kira-kira 1-2 cm tiap 24 jam, namun pada kenyataannya masih di temukan TFU pada ibu nifas pada hari ke 3 masih 1-2 jari di bawah pusat dan hal ini di sebut sub involusi. hal juga yang menyebabkan seorang bidan tidak menganjurkan ibu nifas untuk pulang karena menurut WHO, setiap menit seorang wanita meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi yang terjadi pada ibu nifas yaitu subinvolusi uterus atau uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik yang kemudian bisa menimbulkan perdarahan, syok sampai pada kematian. Oleh karena itu peneliti ingin melihat gambaran proses involusi uterus ibu post partum hari ke 3. Desain penelitian yang di gunakan adalah deskriptif dengan tujuan menggambarkan proses involusi uterus pada ibu post partum hari ke tiga. Populasinya adalah seluruh ibu post partum sebanyak 20 dan sampel yang di ambil sebanyak 19 ibu dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal dengan alat ukurnya adalah lembar observasi saat masa nifas. data hasil penelitian ini di masukan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan dari 19 responden yang mengalami involusi uterus normal sebanyak 8 ibu (42%). Hal ini menunjukan bahwa masih ada ibu yang mengalami involusi uterus yang lambat maupun yang cepat. Oleh karena itu, sebaiknya setiap tenaga kesehatan melaksanakan IMD dan mobilisasi dini bagi setiap ibu nifas untuk mencegah terjadinya komplikasi.
PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Eny Astuti; Retty Nirmala Santiasari; Citra Intan
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i1.484

Abstract

Latar belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu neonatus yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu mempengaruhi terjadi BBLR karena organ tubuh termasuk pencernaan belum matur dan masalah termoregulasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu Perawatan Metode Kanguru (PMK) dengan melakukan kontak langsung antara kulit neonatus dengan kulit ibu atau skin-to skin contact. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap perubahan berat badan pada neonatus dengan BBLR di BPM Isayanti Surabaya. Metode penelitian kuantitatif dengan desain pra-eksperiment, teknik sampling yang digunakan Consecutive Sampling dengan populasi 44 neonatus dan 30 sampel. Analisis data yang digunakan yaitu Paired T-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 responden rata-rata berat badan sebelum diberikan perawatan metode kanguru 2186,3 dan rata- rata berat badan setelah diberikan perawatan metode kanguru 3088,8 gram dengan hasil p value 0,000 sehingga ada pengaruh pemberian perawatan metode kanguru terhadap perubahan berat badan neonatus dengan BBLR. Dengan adanya penelitian ini diharapkan ibu melakukan Perawatan Metode Kanguru (PMK) dalam upaya peningkatan berat badan neonatus agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat.