Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERHITUNGAN PRODUKSI 177Lu BERDASARKAN VARIASI WAKTU IRADIASI DI REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PROGRAM ORIGEN 2.1 Dewi Nur Riskiana; Mukhtar Effendi; Ariyawan Sunardi; Mochamad Imron; Abdul Aziz Rohman Hakim
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir VOL 18, NO 1 (2021)
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/bprn.2021.18.1.6281

Abstract

Telah dilakukan perhitungan radioaktivitas 177Lu (Lutetium-177) dengan variasi waktu iradiasi di Reaktor RSG-GAS. 177Lu merupakan radioisotop golongan lantanida yang sekarang banyak digunakan sebagai agen radioterapi kanker. Perhitungan ini menggunakan paket program ORIGEN 2.1 dengan memasukkan data inputan seperti fluks neutron (1 x 104 n/m2 s), massa lutetium oksida (3 miligram) dan lama iradiasi (4 hari,8 hari, dan 12 hari). Dalam penentuan massa lutetium dibedakan menjadi dua komponen yaitu massa 176Lu dan 175Lu yang berturut-turut sebesar 2 miligram dan 0,6 miligram. Perhitungan tersebut menghasilkan radioaktivitas produksi 177Lu tertinggi sebesar 30,939 GBq pada 12 hari iradiasi. Sedangkan, radioaktivitas produksi 177Lu terendah sebesar 15,939 GBq pada 4 hari iradiasi. Dari hasil tersebut, radioaktivitas produksi 177Lu dengan lama iradiasi mempunyai hubungan lininer. Kemudian radioaktivitas produksi 177Lu untuk melebihi 20 GBq dapat dimulai dari 8 hari iradiasi. Adapun radioaktivitas peluruhan 177Lu dengan waktu peluruhannya memiliki hubungan yang berbanding terbalik.
TINJAUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR TERHADAP KINERJA MENARA PENDINGIN SETELAH 30 TAHUN BEROPERASI Abdul Aziz Rohman Hakim; Sutrisno Sutrisno; Dicky Tri Jatmiko
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 16, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.917 KB) | DOI: 10.17146/bprn.2019.16.1.5386

Abstract

TINJAUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR TERHADAP KINERJA     MENARA PENDINGIN SETELAH 30 TAHUN BEROPERASI. Salah satu komponen penting dari sistem pendingin reaktor adalah menara pendingin. Menara pendingin RSG-GAS telah dioperasikan selama lebih dari 30 tahun. Telah dilakukan kajian kinerja menara pendingin pada operasi daya nominal 30 MW ditinjau dari keselamatan operasi reaktor. Kajian dilakukan untuk mengetahui kinerja menara pendingin dalam membuang panas ke lingkungan. Parameter penilaian kinerja menara pendingin yang dipakai meliputi range, approach, efektifitas, dan temperatur pendingin masuk teras reaktor. Dari kajian data operasi tahun 1992, diperoleh nilai range sebesar 7,2 ⁰C, nilai approach sebesar 8,0 ⁰C, nilai efektifitas sebesar 47,37%, dan nilai temperatur pendingin masuk teras sebesar 40,0 ⁰C. Dari kajian data tahun 2018, diperoleh nilai range sebesar 6,7 ⁰C, nilai approach sebesar 9,3 ⁰C, nilai efektifitas sebesar 41,84%, dan nilai temperatur pendingin masuk teras sebesar 41,96 ⁰C. Nilai temperatur pendingin masuk teras data tahun 1992 masih di bawah batas pengaktifan sistem proteksi reaktor, sedangkan nilai temperatur pendingin masuk teras data tahun 2018 mendekati batas pengaktifan sistem proteksi reaktor yaitu 42 ⁰C. Dapat disimpulkan bahwa kinerja menara pendingin setelah 30 tahun dioperasikan sudah tidak dapat memenuhi kriteria keselamatan operasi reaktor.Kata kunci: kinerja, menara pendingin, temperatur, keselamatan operasi.
Simulasi Perilaku Fluks Neutron di Reaktor RSG-GAS dengan Metode RUNGE KUTTA Abdul Aziz Rohman Hakim
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 19, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/bprn.2022.19.1.6524

Abstract

Pemodelan reaktor sebagai sebuah titik menghasilkan satu set pasangan persamaan diferensial biasa yang disebut sebagai persamaan kinetika reaktor titik (reactor point kinetic). Persamaan tersebut merupakan persamaan simultan orde satu yang menggambarkan perilaku reaktor gayut waktu. Persamaan  kinetika reaktor titik dapat diselesaikan secara numerik, salah satunya  dengan metode Runge Kutta Orde 4. Metode Runge Kutta Orde 4 dipilih karena memberikan hasil perhitungan yang lebih akurat meskipun dengan  pemrograman yang relatif lebih sulit. Pemrograman dilakukan dalam bahasa FORTRAN, sedangkan hasil perhitungan divisualisasikan dengan Matlab. Penelitian ini bertujuan menyajikan penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik secara numerik menggunakan metode Runge Kutta Orde 4 untuk menggambarkan hubungan reaktivitas dengan fluks neutron dalam teras reaktor. Langkah pertama, penentuan nilai densitas neutron awal (No), konsentrasi prekursor neutron awal (Co), reaktivitas awal (ρo), fraksi neutron kasip (βi), waktu generasi neutron kasip, dan konstanta peluruhan prekursor (λi). Langkah kedua, menyelesaikan persamaan diferensial densitas neutron dan konsentrasi prekursor dengan metode Runge Kutta Orde 4, Langkah ketiga, melakukan simulasi insersi reaktivitas step, sinusoidal dan reaktivitas fungsi densitas neutron. Langkah keempat, membuat visualisasi dengan Matlab. Data yang digunakan dalam perhitungan kinetika reaktor titik adalah data parameter kinetika teras TWC Silisida RSG-GAS Tabel V-17 LAK Rev. 11 tahun 2020. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyelesaian persamaan kinetika reaktor titik dengan metode Runge Kutta Orde 4 menunjukkan perilaku fluks neutron di dalam teras akibat insersi reaktivitas yang sesuai dengan teori kinetika reaktor. Hasil kajian juga dapat menggambarkan hubungan antara reaktivitas dengan fluks neutron dalam teras pada insersi reaktivitas undak (step), sinusoidal, dan reaktivitas fungsi densitas neutron
Analisis Perhitungan Pembangkitan Panas Target Lu2O3 di Teras Reaktor RSG-GAS menggunakan Program GENGTC Abdul Aziz Rohman Hakim
Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir Vol 19, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) RSG-GAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/bprn.2022.19.2.6661

Abstract

Lutesium-177 (l77Lu) merupakan salah satu radioisotop yang efektif untuk terapi kanker prostat. Radioisotop 177Lu diproduksi dengan cara mengiradiasi target Lu2O3 di teras reaktor RSG-GAS. Untuk keperluan pengendalian keselamatan iradiasi di teras reaktor RSG-GAS, pada iradiasi target Lu2O3 perlu dilakukan beberapa perhitungan, salah satunya adalah perhitungan perpindahan panas target ke pendingin primer kolam reaktor. Panas gamma yang terbangkitkan pada target dan kapsul perlu dibuang ke sistem pendingin reaktor agar tidak mengakibatkan kerusakan target. Profil suhu dari pusat target sampai dinding terluar dari kapsul selama iradiasi dihitung dengan menggunakan program GENGTC (Generalized Gap Temperature Calculator) yang dijalankan dengan program komputer BASIC. Dari hasil perhitungan dihasilkan suhu pada pusat target maupun suhu pada kapsul lebih kecil dari titik lelehnya sehingga integritas target dan kapsul masih terjaga
ANALISIS UNJUK KERJA ALAT PENUKAR KALOR REAKTOR SERBA GUNA G. A. SIWABESSY PADA OPERASI DAYA 30 MW Nailul Atifah; Abdul Aziz Rohman Hakim; Budi Ebo Wicaksono; dimas mahesaanggoro sutarjo
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31799

Abstract

Abstrak: Sistem pendinginan suatu reaktor riset merupakan hal yang sangat penting dan sangat berpengaruh pada kinerja reaktor. Sistem pendingin memegang peranan utama dalam memindahkan panas yang dihasilkan dari reaksi fisi di teras reaktor. Setelah dioperasikan selama lebih dari tiga puluh tahun, kemampuan alat penukar kalor dalam memindahkan panas dari sistem pendingin primer ke sistem pendingin sekunder harus tetap tersedia bagi operasi reaktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja alat penukar kalor dalam kesesuainnya dengan desain awal.  Pada penelitian ini dilakukan analisis perpindahan panas pada alat penukar kalor dengan mengggunakan metode effectiveness-Number of Transfer Unit (e-NTU) dan metode Log Mean Temperature Difference (LMTD). Data yang digunakan merupakan hasil pengukuran pada saat reaktor beroperasi pada daya 30 MW. Hasil analisis dengan Metode LMTD, panas yang bisa diterima oleh HE sebesar 13,57 MW. Nilai ini lebih rendah 9,5 % dari 15 MW. Sedangkan dengan Metode e-NTU, panas yang bisa diterima HE sebesar 14,41 MW. Nilai ini lebih rendah 3,9 % dari 15 MW. Dengan Metode LMTD diperoleh nilai effectiveness sebesar 54 %, sedangkan dengan Metode e-NTU diperoleh nilai effectiveness sebesar 57 %.  Dapat disimpulkan bahwa HE Reaktor RSG-GAS masih memiliki unjuk kerja sesuai kebutuhan operasi reaktor dan masih sesuai dengan desain awal.Kata kunci: alat penukar kalor, unjuk kerja, LMTD, e-NTU