Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Rhizobakteri dari Gulma di UB Forest sebagai Agen Antagonis Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Junda Fauzul Izza; Luqman Qurata Aini; Restu Rizkyta Kusuma
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2018.006.02.03

Abstract

Penyakit layu bakteri yang diakibatkan oleh patogen Ralstonia solanacearum merupakan kendala yang sering terjadi pada budidaya tanaman kentang. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan rhizobakteri yang efektif mengendalikan penyakit layu bakteri dan meningkatkan pertumbuhan pada tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, UB Forest, dan Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Rhizobakteri diisolasi  dari  perakaran gulma di UB Forest kemudian dilakukan pengujian aktivitas sebagai pemicu pertumbuhan. Rhizobakteri yang terpilih dilakukan pengujian sifat antagonis terhadap R. solanacearum secara in vitro dan penekanan terhadap angka kejadian penyakit serta pertumbuhan tanaman kentang. Identifikasi isolat dilakukan secara fisiologi, biokimia dan molekuler. Hasil eksplorasi didapatkan 20 isolat rhizobakteri yang bersifat antagonis terhadap R. solanacearum. Isolat AGR 2 memiliki diameter penghambatan yang sama dengan bakterisida secara in vitro. Secara in vivo isolat bakteri AGR 1, AGR 2 dan EPT 9 dapat meningkatkan rerata jumlah daun lebih tinggi dibandingkan dengan bakterisida pada 1 dan 2 MSA (minggu setelah aplikasi). EPT 9 mampu menekan angka kejadian penyakit layu bakteri 55,6 % setelah 5 MSA dan meningkatkan berat umbi sebesar 59,3 % lebih tinggi dari perlakuan kontrol. Isolat  AGR 2 diketahui sebagai Pseudomonas aeruginosa dan EPT 9 merupakan Bacillus cereus.
HUBUNGAN KETEBALAN LAPISAN EPIDERMIS DAUN TERHADAP INFEKSI JAMUR Alternaria porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA EMPAT VARIETAS BAWANG MERAH Erviani Marlitasari; Liliek Sulistyowati; Restu Rizkyta Kusuma
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Produktivitas bawang merah yang masih rendah dapat disebabkan karena gangguan penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh jamur patogen Alternaria porri. Terdapat banyak varietas bawang merah tetapi hanya beberapa yang sering digunakan oleh petani yaitu varietas Bali, Thailand, Bauji dan Filipina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan empat varietas bawang merah terhadap penyakit bercak ungu dan untuk mengetahui hubungan ketebalan lapisan epidermis serta kerapatan stomata daun terhadap penyakit bercak ungu. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan varietas tanaman bawang dan 4 ulangan. Metode yang digunakan adalah inkubasi patogen A. porri pada tanaman bawang merah, pembuatan preparat daun menggunakan metode fiksasi FAA (Formaldehid, Asam Asetat, Alkohol) untuk mengamati tebal epidermis dan pembuatan sayatan daun bawang merah untuk mengamati kerapatan stomata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara jenis varietas bawang merah dengan inkubasi penyakit dan intensitas serangan penyakit. Ketebalan epidermis daun dengan intensitas serangan penyakit memiliki korelasi sedang, sedangkan kerapatan stomata dengan intensitas serangan tidak memiliki korelasi. Varietas bawang merah tahan memiliki epidermis yang lebih tebal dan jumlah stomata yang lebih sedikit dari pada varietas rentan.
PENGARUH AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI BIOAKTIVASI PERTUMBUHAN MIKROBA HASIL EKSPLORASI DARI TANAH TERCEMAR PESTISIDA Berliananda Maranditya; Tia Candra Khaula Alislami; Nikmatul Choirun Nisa’; Restu Rizkyta Kusuma
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2021.009.1.3

Abstract

Penggunaan pestisida secara terus menerus menyebabkan kerusakan pada lahan dan penumpukan residu bahan aktif pada tanah. Tujuan penelitian ini yaitu mencari potensi bakteri bioremediator pada lahan tercemar pestisida diazinon dan menguji kemampuan pupuk cair cucian air beras dalam meningkatkan aktifitas mikroorganisme. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juli 2018 di Desa Temas Kota Batu dan Laboratorium Mikrobiologi. Pengambilan data dilakukan dalam 5 tahap antara lain pengambilan sampel tanah, eksplorasi bakteri, isolasi bakteri, penumbuhan bakteri pada media air cucian beras, dan pengukuran kerapatan bakteri. Dari hasil eksplorasi ditemukan satu bakteri yang dapat tumbuh pada media selektif MSPY dengan konsentrasi zat aktif diazinon 50 ppm dan 100 ppm. Sedangkan hasil penghitungan kerapatan bakteri menggunakan spektrofotometer menunjukkan pertumbuhan terbaik pada media F2 dengan komposisi 325 ml air cucian beras, 1 liter aquades dan 100 ml molase. Secara singkat, temuan tersebut mengungkapkan bahwa isolat bakteri dalam pupuk cair pencucian beras tidak bersifat patogen pada tanaman.