Meriani Herlina
Staf Pengajar Prodi D-III Keperawatan STIKes Imelda Medan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK UMUM DAN BERSALIN BINA MEDIKA PASAR IV LINGKUNGAN V KELURAHAN MABAR HILIR KECAMATAN MEDAN DELI Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan saat yang unik dalam kehidupan seorang wanita karena mengalami perubahan dramatis pada kondisi fisiologis. Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Banyak pasangan yang merasa khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat menyebabkan perdarahan, keguguran dan kelahiran prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan di Klinik Umum dan Bersalin Bina Medika pasar IV lingkungan V kelurahan Mabar Hilir kecamatan Medan Deli periode April –Juni 2012. Kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu karakteristik ibu berdasarkan umur, pendidikan dan sumber informasi. Populasi dalam penelitaian ini adalah sebanyak 30 orang, sedangkan sampel dalam penelitin ini yaitu berjumlah 30 orang. Tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling dimana seluruh jumlah populasi dijadikan sebagai sampel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan data primer dengan cara mengisi kuesiner oleh responden sebanyak 30 responden. Kuesioner penelitian berisi 20 pertanyaan.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan adalah mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (53,35) dari umur berpengetahuan kurang umur 20 – 35 tahun sebanyak 8 orang (26,7%) , dari sumber informasi berpengetahuan kurang dari keluarga sebanyak 6 orang (20%), dan dari pendidikan berpengetahuan kurang mayoritas SD sebanyak 8 orang (26,7%). Dapat disimpulkan bahwa ibu hamil berpengetahuan kurang, dan di harapkan dari petugas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar Klinik Umum dan Bersalin Bina Medika khususnya bagi para ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP JUMLAH SEL SPERMA MENCIT (Mus musculus, L.) YANG DIPAPARI TUAK Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi aksi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu atom dan molekul yang tidak mempunyai pasangan elektron dan dapat merusak molekul-molekul penting bagi fungsi seluler. Pemberian asupan antioksidan berupa vitamin E diusulkan dapat menurunkan efek radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh pemberian vitamin E terhadap jumlah sperma pada testis mencit yang di papari tuak. Pada penelitian ini menggunakan mencit jantan (Mus musculus, L) strain DD Webster dewasa sehat dan fertil yang berumur 8-11 minggu dengan berat 20-35 g sebanyak 30 ekor dibagi dengan 6 kelompok perlakuan. Kelompok (K0) = kelompok kontrol pertama terdiri dari 5 ekor mencit dewasa jantan tanpa perlakuan selama 30 hari. Kelompok 2 (P1) = Kelompok perlakuan pertama terdiri dari 5 ekor mencit dewasa jantan yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor secara oral setiap hari selama 15 hari pertama dan 15 hari berikutnya pemberian tuak dihentikan dan diganti dengan pemberian aquadest 0,5 ml. Kelompok 3 (P2) = Kelompok perlakuan kedua terdiri 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor secara oral selama 30 hari. Kelompok 4 (P3) = Kelompok perlakuan ketiga terdiri 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml /hari/ekor selama 15 hari pertama dan 15 hari berikutnya pemberian tuak dihentikan diganti dengan pemberian vitamin E 0,25 mg/hari/ekor/mencit secara oral. Kelompok 5 (P4) = Kelompok perlakuan keempat terdiri 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor selama 15 hari pertama dan 15 hari berikutnya pemberian tuak dengan pemberian vitamin E 0,25 mg/ekor/hari secara oral. Kelompok 6 (P5) = Kelompok perlakuan kelima terdiri dari 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor dan pemberian vitamin E 0,25 mg/ekor/hari selama 30 hari secara oral. Mencit ditempatkan ke dalam kelompok secara random. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komite etik penelitian USU. Hasil yang didapat pemberian vitamin E 0,25 mg/hari/mencit sejalan dengan pemaparan tuak selama 30 hari cenderung mempengaruhi peningkatan jumlah spermatozoa mencit.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-6 BULAN DI LINGKUNGAN XXV KELURAHAN PEKAN LABUHAN BELAWAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN JANUARI-FEBRUARI 2017 Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO pertumbuhan otak anak ditentukan bagaimana orang tua mengasuh dan memberikan makan dan stimulasi pendidikan dan perkembangan kecerdasan otak anak terjadi sekitar 50% terbentuk sampai 4 tahun. Menurut United Nations Children Fund ( UNICEF) diperkirakan sebanyak 860.000 balita meninggal setiap tahunnya, dan anak yang mengalami keterlambatan perkembangan akan mempunyai IQ rata – rata lebih rendah di bandingkan dengan anak normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi terhadap tumbuh kembang anak usia 0 – 6 bulan di Lingkungan XXV Kelurahan PekanLabuhanBelawan Kecamatan Medan Labuhan tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data yang diperoleh adalah data primer dengan cara membagi kuesioner pada setiap responden. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 0 – 6 bulan di Lingkungan XXV Kelurahan PekanLabuhanBelawan Kecamatan Medan Labuhansebanyak 30 responden dan sampel penilitian sebanyak 30 responden. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 responden berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,7%), berpengetahuan cukup sebanyak 16 responden (53,3%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang stimulasi terhadap tumbuh kembang anak berpengetahuan cukup, oleh karena itu diharapkan kepada ibu yang memiliki anak usia 0 – 6 bulan agar meningkatkan pengetahuan tentang stimulasi terhadap tumbuh kembang anak terutama stimulasi anak.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLEBITIS PADA PASIEN YANG TERPASANG INFUS DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA (RSU IPI) MEDAN Meriani Herlina; Anggi Gandha Prasthyo Jafa
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i2.298

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi pada pasien ketika berada di rumah sakit atau ketika berada di fasilitas kesehatan lainnya. Phlebitis adalah infeksi nosokomial yang berasal dari mikroorganisme yang dialami pasien yang diperoleh selama pasien di rawat di rumah sakit yang diikuti dengan manifestasi klinis yang sekurang-kurangnya 3x24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya hubungan antara faktor-faktor penyebab phlebitis dengan kejadian phlebitis. Penelitian dilakukan pada Juli tahun 2018 dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terpasang infus selama bulan Juli tahun 2018 di ruangan ICU, Tulip, Asoka dan Mawar. Populasi pada penelitian ini adalah 269 orang. Tehnik sampling pada penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling dengan demikian jumlah sampel adalah 160 orang. Analisis statistik yang digunakan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 ada hubungan ukuran infus dengan plebitis, nilai p value 0,000 ada hubungan jenis cairan dengan plebitis, nilai p 0,001 ada hubungan lokasi pemasangan dengan plebitis, nilai p value 0,000 ada hubungan lama infus terpasang dengan plebitis, nilai p value 0,000 ada hubungan jumlah insersi dengan plebitis. Disarankan bagi responden Disarankan kepada responden agar tetap meningkatkan kinerja secara profesional untuk mencegah terjadinya plebitis
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TENTANG SENAM KAKI PADA DIABETES DI LINGKUNGAN XXIV PEKAN LABUHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i2.318

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Diabetes Melitus Tipe 2 sering ditemukan pada usia dewasa obesitas meskipun dapat terjadi pada semua umur, ketosis jarang terjadi kecuali dalam kedaan stres atau mengalami infeksi. Senam Kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki.Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Total Sampling dengan sampel sebanyak 10 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Tentang Senam Kaki di Lingkungan XXIV Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2017 berpengetahuan kurang berjumlah 5 responden (50%), berdasarkan umur mayoritas berumur > 60 tahun keatas sebanyak 3 responden (30%), mayoritas berpendidikan SD sebanyak 4 responden (40%), mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 6 responden (60%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang ada di Lingkungan XXIV Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan mayoritas berpengetahuan kurang untuk itu disarankan kepada responden agar dapat meningkat pengetahuan tentang diabetes mellitus dan senam kaki dengan cara memperoleh informasi dari tenaga kesehatan, media elektronik ataupun media cetak. Dan diharapkan kepada tim medis agar dapat bekerja sama dengan klien dalam memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren.