Mustar
AKBID Bina Sehat Nusantara Bone

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN ASFIKSIA DENGAN LILITAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI UPTD PUSKESMAS LAMURUKUNG TAHUN 2017 Mustar
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lilitan tali pusat dapat menyebabkan asfiksia dimana asfiksia pada Bayi Baru lahir merupakan masalah yang penting karena dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada bayi baru lahir. Lilitan tali pusat ini sendiri dapat mengakibatkan suatu kejadian fatal yaitu kematian bayi, karena puntiran tali pusat yang berulang-ulang ke satu arah tersebut mengakibatkan atus darah dari ibu ke janin tersumbat total. Tujuan : Untuk mengetahui Gambaran Kejadian Asfiksia dengan Lilitan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir . Metode : Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan data sekunder UPTD Puskesmas Lamurukung. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di UPTD Puskesmas Lamurukung dengan data sekunder pada tahun 2017 mengenai gambaran kejadian asfiksia dengan lilitan tali pusat di UPTD Puskesmas Lamurukung dengan variabel umur ibu, paritas dan umur kehamilan dapat disimpulkan bahwa dari 26 bayi yang mengalami asfiksia terdapat 12 bayi asfiksia karena lilitan tali pusat. Karakteristik responden kejadian asfiksia dengan lilitan tali pusat paling banyak pada kelompok umur dibawah 20 tahun yaitu sebesar 41,7% dan umur 20-35 tahun sebesar 41,7%, variabel paritas terbanyak pada persalinan primipara yaitu sebesar 50% dan variabel umur kehamilan terbesar yaitu bayi prematur sebesar 66,7%. Kesimpulan : Dari 26 bayi yang mengalami asfiksia 12 bayi (46,2%) disebabkan oleh lilitan tali pusat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT II PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TARETTA KECAMATAN AMALI Mustar; Indriyani
Jurnal Kebidanan Vokasional Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Kebidanan Vokasional
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi mual muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan aktifitas sehari-hari Tujuan :Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperemesis gravidarum tingkat II pada ibu hamil di Puskesmas Taretta Kec Amali. Manfaat penelitian ini diharapkan bisa menambah informasi sebagai bahan masukan tentang hiperemesis gravidarum, bagi pelayanan masyarakat, menambah pengetahuan tentang hiperemesis gravidarum untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional artinya pengukuran variabel hanya dilakukan satu kali pada satu saat. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarumdi lingkup kerja UPT Puskesmas Taretta Kec.Amali.Sehingga ditentukan jumlah sampel yaitu sebanyak 49 orang. Penelitian dilaksanakan di UPT Puskesmas Taretta Kec Amali. Penelitian menunjukkanada hubungan antara umur dengan kejadian hiperemesis gravidarum tingkat ll di UPT Puskesmas Taretta, dengan hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,020 P < 0,05, ada hubungan antara gravida dengan kejadian hiperemesis gravidarum di UPT Puskesmas Taretta. dengan hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,000 P < 0,05.ada hubungan antara pekerjaan dengan kejadian hiperemesis gravidarum di UPT Puskesmas Taretta, dengan hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,023 P < 0,05. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara umur, gravida dan pekerjaan dengan kejadian hiperemesis gravidarum.
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SIBULUE Mustar
Jurnal Kebidanan Vokasional Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kebidanan Vokasional
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare merupakan perubahan pada konsistensi feses serta frekuensi yang meningkat saat buang air besar. Seseorang yang dikatakan mengalami diare apabila feses yang di keluarkan lebih banyak berair dari biasanya, atau jika buang air besar dalam sehari bisa tiga kali atau lebih, dan atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam dan penyakit diare ini merupakan suatu kumpulan dari gejala infeksi pada saluran pencernaan yang dapat disebabkan oleh beberapa organisme seperti bakteri, virus dan parasit. Tujuan penelitian Untuk mengetahui faktor penyebab Kejadian Diare di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sibulue Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan crosssectional  penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai faktor penyebab  kejadian Diare pada Balita DI Puskesmas Sibulue .Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita, tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu terdapat 40 ibu yang memiliki balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 25 ibu yang memberikan pelayanan yang tepat ketika balita menderita diare atau (62,5%) dan terdapat 15 ibu yang tidak memberikan pelayanan yang tidak tepat ( 37,5%). Dan untuk penyediaan air bersih didapatkan dari hasil pengelolaan penyediaan air bersih kategori tinggi sebanyak 16 (40 %) ,sangat tinggi terdapat 7 rumah ( 17,5%), sedang 13 rumah (32,5%) dan rendah 4 rumah (10%).