Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI SEBARAN LOGAM Hg, Cd, Cr DAN Co DALAM CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN ENCENG GONDOK DI LOKASI PERAIRAN SURABAYA III Agus Taftazani; Sumining Sumining; Muzakky Muzakky
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 6 Nomor 2 Juli 2003
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.725 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2003.6.2.206

Abstract

EVALUASI SEBARAN LOGAM Hg. Cd, Cr dan Co DALAM CUPLIKAN AIR, SEDIMEN DAN ENCENG GONDOK DI LOKASI PERAlRAN SURABAYA III. Telah dilakukan evaluasi sebaran kadar logam berat dalam cuplikan lingkungan perairan sungai Surabaya ke III dengan metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN). Cuplikan diambil dari sungai Morokrembangan dan sungai Kenjeran masing-masing dari 6 stasiun pengambilan. Cuplikan air, sedimen dan enceng gondok dihaluskan, dihomogenkan kemudian diradiasi dengan flux netron 1,05x1011 n.cm-2.dt-1 selama 12 jam. Diperoleh data, dalam semua cuplikan terdeteksi unsur 197Hg (77,6 keV), 31Cr (320 keV), 115Cd (527,7 keV) dan 60Co (1173,1 keV). Kadar logam berat Hg, Cd, Cr dan Co dalam air kedua sungai sudah melampaui batas ambang baku mutu Kep-02/MEN KLH/I/1988, sedangkan kadar logam berat dalam sedimen dan enceng gondok belum ada baku mutu dari Men Kesehatan atau Men KLH. Harga Faktor Distribusi (Fp) sedimen > Faklor Bioakumulasi (Fn) enceng gondok untuk unsur Hg, Cd, Cr dan Co.
PROSES DESORPSI LOGAM BERAT PADA SEDIMEN SUNGAI DAERAH MURIA DENGAN PELARUT ASAM Supriyanto Cyprianus; Muzakky Muzakky
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 13 Nomor 1 Januari 2010
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.522 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2010.13.1.42

Abstract

PROSES DESORPSI LOGAM BERAT PADA SEDIMEN SUNGAI DAERAH MURIA DENGAN PELARUT ASAM.Telah dilakukan proses desorpsi logam berat Cr, Cu, dan Fe pada sedimen sungai daerah Muria menggunakanpelarut asam. Proses desorpsi dilakukan pada sedimen sungai Kancilan, Balong, Suru, Dombang, dan Warengdengan cara ekstraksi padat-cair menggunakan pelarut asam HF + HNO3; HNO3 4N + HCl 0,7N, dan HCl 0,5N, padasuhu 150 oC, selama waktu 4 jam. Hasil proses desorpsi ditentukan menggunakan metode nyala spektrometriserapan atom pada kondisi optimum masing-masing unsur. Pada proses desorpsi menggunakan pelarut asam HF40% + HNO3 65%, diperoleh kadar Cr dan Fe tertinggi masing-masing pada sedimen sungai Balong dengan Crterdesorpsi 173,56 μg/g dan Fe 251,88 mg/g. Pada proses desorpsi Cu diperoleh kadar Cu tertinggi 96,24 μg/gpada sedimen sungai Suru menggunakan pelarut asam HNO3 4,0N + HCl 0,7. Validasi metode uji dilakukan denganSRM GBW 1645, dan GBW 07313 dengan perolehan kadar Cr, Cu dan Fe berada dalam sertifikat SRM.Kata kunci : proses desorpsi, logam berat, sedimen sungai, metode AAS.
SEBARAN RADIOAKTIVITAS RADIONUKLIDA ALAM DAN FAKTOR AKUMULASINYA DALAM AIR, SEDIMEN DAN TANAMAN DI PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT SURABAYA Agus Taftazani; Sumining Sumining; Muzakky Muzakky
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 5 Nomor 2 Juli 2002
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.341 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2002.5.2.216

Abstract

SEBARAN RADIOAKTIVITAS RADIONUKLIDA ALAM DAN FAKTOR AKUMULASINYA DALAM AIR, SEDIMEN DAN TANAMAN DI PERAIRAN SUNGAI DAN LAUT SURABAYA. Telah dilakukan analisis radioaktivitas beberapa sampel di beberapa lokasi perairan Surabaya. Sampel untuk penelitian berupa air laut dan air sungai, sedimen permukaan dasar perairan dan eceng gondok. Lokasi pengambilan cuplikan di sungai dan laut pesisir Surabaya yang ditetapkan secara terpilih (bertujuan khusus) di lima (5) titik. Air diuapkan, sedimen dibersihkan, dikeringkan dan dihaluskan; eceng gondok diabukan pada 500 oC kemudian ditentukan paparan radioaktivitas α, β dan γ-nya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas cacah cuplikan lingkungan alam sangat rendah. Aktivitas gross β cuplikan air masih di bawah nilai ambang menurut Men KLH No. Kep.02/MENKLH/I/1988 sebesar 1000 mBq/L dan aktivitas α cuplikan air lebih tinggi dari batas ambang (100 mBq/L) dari SK Men KLH tersebut. Aktivitas paparan radiasi dalam cuplikan eceng gondok ternyata lebih tinggi daripada aktivitas cuplikan air dan sedimen yang menunjukkan adanya perpindahan radionuklida menurut jalur air-sedimen-biota dan terjadinya akumulasi radionuklida dalam organisme perairan. Hasil identifikasi radioisotop dengan teknik spektrometri-γ menunjukkan adanya 2 jenis radioisotop yang terdeteksi K-40 dan Tl-208 dalam beberapa cuplikan dan beberapa lokasi. Keberadaan radioisotop alam ini menunjukkan bahwa sampai saat pencuplikan dilakukan, perairan sungai dan pesisir Surabaya belum terkontaminasi oleh radionuklida buatan hasil fisi. Faktor distribusi FD pada umumnya < Faktor bioakumulasi FB.
OPTIMASI EKSTRAKSI ASAM HUMAT DARI Na-HUMAT DAN KARAKTERISASINYA DENGAN FTIR Muzakky Muzakky; Agus Taftazani; Sukirno Sukirno
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 6 Nomor 2 Juli 2003
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.333 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2003.6.2.204

Abstract

OPTlMASI EKSTRAKSI ASAM HUMAT DARI Na-HUMAT DAN KARAKTERISASINYA DENGAN FTIR. Telah dilakukan optimasi ekstraksi asam humat dari Na-humat dan karakterisasinya dengan FTIR. Tujuan penelitian ini untuk isolasi asam humat dari tanah gambut dengan metoda ekstraksi cair-cair. Sebagai umpan Na-humat, dibuat dengan mereaksikan tanah gambut ukuran 400 mesh dengan NaOH 0,1 N selama 24 jam. Ekstraktan dipilih "metil iso butil keton" (MIBK) karena cukup selektif terhadap asam humat, sedangkan karakterisasinya menggunakan "fourier transform infra red" (FITR). Hasil ekstrasi optimum pada waktu kontak 15 menit, konsentrasi fasa organik MIBK 80% dan pH 3. Hasil karakterisasi FTIR ternyata menghasilkan munculnya spektra IR pada daerah 3442,7 cm-1, 2922.0 dan 2852.5 cm-1, 1716,5 cm-1 serta 1624.0 cm-1. Hal ini berarti bahwa karakreristik asam humat hasil ekstraksi tidak berbeda jauh dengan asam humat standar. Tetapi dengan munculnya spektra pada pita 1120.7 cm-1 dan banyaknya spektra pita-pita diatas 3500 cm-1 asam humat hasil ekstraksi belum bebas dari SiO2 dan pengotor logam.
STUDI HUBUNGAN ANTARA SEBARAN DAN BEBAN PENCEMARAN RADIOAKTIVITAS SAMPEL LINGKUNGAN TERHADAP BAKU MUTU DAN DAYA TAMPUNG SUNGAI CODE YOGYAKARTA Agus Taftazani; Muzakky Muzakky
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 12 Nomor 1 Januari 2009
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.574 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2009.12.1.148

Abstract

STUDI HUBUNGAN ANTARA SEBARAN DAN BEBAN PENCEMARAN RADIOAKTIVITAS TERHADAP BAKUMUTU DAN DAYA TAMPUNG PADA SUNGAI CODE YOGYAKARTA. Telah dilakukan analisis hubunganantara sebaran dan beban pencemaran aktivitas gross b dan radionuklida alam dalam sampel air sertasedimen dari 11 stasiun-pengamatan sungai Code terhadap baku mutu dan daya tampung sungai CodeYogyakarta. Sampel konsentrat air dan serbuk sedimen kering-homogen lolos 100 mesh diukur gross b dengan detektor GM serta diidentifikasi radionuklida dengan spektrometer g (detektor HPGe dan softwareMaestro II). Data radioaktivitas dianalisis secara deskriptif dengan histogram untuk melihat polapenyebaran data. Data beban pencemaran, baku mutu dan daya tampung sungai Code dianalisis secaradeskriptif dengan diagram garis untuk melihat pola hubungan antara beban pencemaran dan dayatampung sungai. Hasil pengamatan sampel air dan sedimen di 11 stasiun-pengamatan menunjukkantelah terdeteksi radionuklida alam pemancar g : 210Pb, 212Pb, 214Pb, 226Ra, 208Tl, 214Bi, 228Ac, dan 40K.Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pola penyebaran aktivitas reratagross b dan g semakin meningkat dari hulu ke hilir sungai Code, baik pada sampel air maupun sampelsedimen. Hasil analisis beban pencemaran, baku mutu dan daya tampung aktivitas radionuklida 210Pb,212Pb, 226Ra dan 228Ac ditunjukkan beban pencemaran lebih kecil dari baku mutu air sungai menurutkeputusan Badan Pengawas Tenaga Nuklir 02/Ka-BAPETEN/V-99 tentang baku mutu radioaktivitas,berarti sungai Code masih memiliki daya tampung yang baik terhadap keempat radionuklida tersebut.Kata Kunci: Beban pencemaran, bakumutu, daya tampung, gross b , radionuklida alam.
EVALUASI KECEPATAN TRANSPOR LOGAM DALAM AIR SUNGAI DI DAERAH MURIA Muzakky Muzakky
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 12 Nomor 1 Januari 2009
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.07 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2009.12.1.144

Abstract

EVALUASI KECEPATAN TRANSPOR LOGAM DALAM AIR SUNGAI DI DAERAH MURIA. Telah dilakukanevaluasi kecepatan transpor logam Al, Mn, Cd, As, Cd dan Cr di perairan sungai daerah Muria. Kecepatan transporlogam dihitung berdasarkan hasil perkalian antara debit air sungai dengan konsentrasi logam di dalam badan air.Tujuan dari penelitian ini (1) mendapatkan data rona awal lingkungan sungai, (2) memprediksi kualitas air sungaiberdasarkan kecepatan transpor logam dan peranan pH air terhadap perpindahan logam ke dalam sedimen.Pengambilan sampel dipilih pada radius 2 - 5 km dari calon dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)dan dilakukan pada musim penghujan. Berdasarkan indeks kecepatan transpor > 100 mg/dt, hasil evalusimenunjukkan bahwa kecepatan transpor logam sungai Wareng, Balong, Dombang, Kancilan dan Suru telahtercemar oleh logam Mn dan Hg. Sedangkan logam Cd telah mencemari Sungai Balong, Kancilan, dan Suru, logamAs mencemari air sungai Kancilan. Kecepatan transpor logam Mn terbesar pada sungai Kancilan 1392,5 mg/dt.Kecepatan transpor logam Cd dan Cr terbesar pada sungai Balong masing-masing sebesar 347,2 mg/dt dan 52,2mg/dt. Sedangkan kecepatan transpor logam As dan Hg terbesar didapat pada sungai Kancilan dengan masingmasing113,8 mg/dt dan 1334,9 mg/dt. Berdasarkan pengamatan pH air, fenomena logam Al, Mn, Cd, As Cr dan Hgdalam air sungai di daerah Muria akan cenderung berpindah ke dalam sedimen pada pH tinggi, sebaliknya pada pHyang rendah logam-logam akan tetap tinggal dan larut di dalam air.
STUDI PENGUKURAN AKTIVITAS ANAK LURUH U-238, TH-232 DAN K-40 DALAM FILTER PM 10 DAN PM 2,5 DI DAERAH – JATENG II Muzakky Muzakky; Agus Taftazani
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir Volume 15 Nomor 1 Januari 2012
Publisher : Website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.983 KB) | DOI: 10.17146/gnd.2012.15.1.22

Abstract

STUDI PENGUKURAN AKTIVITAS ANAK LURUH U-238, Th-232 DAN K-40 DALAM FILTER PM 10 DAN PM2,5 DI DAERAH – JATENG II. Telah dilakukan studi pengukuran aktivitas anak luruh U-238 dan Th-232 dan K-40 dalam filter PM10 dan PM2,5 didaerah Jateng II. Penelitian ini bertujuan (1) melakukan prediksi jaraksampling dan stabilitas meteorologi dan (2) identifikasi aktivitas radionuklida yang terdapat pada filter udara PM2,5 dan PM 10 di daerah perkotaan. Dengan memakai perangkat lunak “SCREEN3” dan “WRPLOT” samplingudara di daerah sekitar PLTU Jateng II dapat ditentukan pada bulan Juni 2011 dengan jarak sampling diantara1300 m – 1500 m. Hasil prediksi stablitas meteorologi di bulan Juni 2011 yang dibuat dengan pemodelanmemakai “SCREEN3” diperkirakan diantara mempunyai tipe B, B-C , C dan sedikit kearah tipe D. Hasil aktivitasfilter PM 10 dan PM 2,5 di ketiga tempat pengambilan sampling menggunakan spektrometer gamma, ternyataditemukan juga 6 macam radionuklida yaitu Ac-228, Tl-208, Pb-212, Ra-226, Bi-214 dan K-40. Dari hasilperhitungan diperoleh bahwa aktivitas radionuklida tertinggi pada sampel udara PLTU Jateng II untuk PM 2,5dan PM 10 adalah Ra-226 dengan masing-masing aktivitas antara 0,04 -0,06 Bq/m3 udara.Kata kunci : SCREEN3, WRPLOT, PM 2,5 dan PM 10.
A Study of Solid-Liquid Extraction with HF And HNO3 as Solvent for Determination of Cr and Cu in the River Sediment near the Muria Nuclear Power Plant Imelda Fajriati; Malawati Rizkiyah; Muzakky Muzakky
Jurnal ILMU DASAR Vol 12 No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.158 KB)

Abstract

A Study of solid-liquid extraction for determination of Cr and Cu in the river sediment near the Muria Nuclear Power Plant has been studied. The river sediment assayed is in Kancilan, Balong, Suru, Dombang, and Wareng rivers. A study of solid liquid extraction focus on the optimum condition of extraction such as: concentrations of HF and HNO3 as are solvent, the extraction time, the accurate of this method; and comparing HF+ HNO3 solvent ability with HNO3 4N + HCl 0.7N and HCl 0.5N in extracting Cr and Cu in the river sediment. Determination of Cr and Cu concentration uses Atomic Absorpton Spectrometry. The research result shows that the optimum condition of extraction obtained in HF and HNO3 concentrations is 40% and 65% v/v respectively; and the extraction time is 5 hours. This research method shows good accuracy that is 84.810 % and 102.461 % for Cr and Cu respectively. In comparing the solvent ability to extract metal, it is obtained that HF 40% + HNO3 65% solvent is the best solvent in Cr metal extraction, whereas HNO3 4N + HCl 0.7N solvent is the best solvent in Cu metal extraction from the river sediment sample.
ANALISIS HASIL DESORPSI ION SiF6 2- DARI LIMBAH GEL FASILITAS PEMURNIAN ZIRKONIUM SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM Hasna Irfantiningtyas Sari; Muzakky Muzakky; I Made Sukarna I Made Sukarna
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 No 2 Tahun 2017
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil desorpsi ion SiF62- darilimbah gel berdasarkan kadar terendah yang dihasilkan.Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode pelindian asam. Metode pelindian yangdilakukan adalah melewatkan pelarut asam pada sampel silika. Pelarut asam yangdigunakan adalah campuran asam HF dan HNO3. Variasi konsentrasi HF yangdiberikan adalah 5, 1, dan 0,5 %, sedangkan konsentrasi HNO3 adalah 1%. Silikadimasukkan pada sebuah teflon kemudian diberikan campuran HF dan HNO3sesuai variasi yang ditentukan. Setelah itu, dimasukkan ke dalam alat teflon bombdigaster dengan diatur waktu dan suhu pemanasan. Setelah itu, sampeldikeluarkan dan dilakukan pencucian menggunakan akuadest. Kemudian sampeldisaring menggunakan kertas saring. Selanjutnya, residu endapan dikeringkanmenggunakan oven pada suhu 60 0C. Setelah itu, endapan diberi perlakuandengan air raja. Kemudian, dimasukkan ke dalam alat teflon bomb digasterselama 4 jam. Setelah itu, dilakukan penyaringan. Filtrat dari hasil penyaringandianalisis menggunakan alat spektrofotometer serapan atom. Berdasarkan hasilanalisis menggunakan secara spektroskopi serapan atom, bahwa hasil desorpsiterbaik untuk ion ion SiF62- dari limbah gel sebesar 0 μg/g