Antonio Gogo
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RENCANA PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI FASILITAS HOTCELL IRM DENGAN MELAKUKAN PERBAIKAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH Antonio Gogo
PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir No 12 (2013): Oktober 2013
Publisher : PIN Pengelolaan Instalasi Nuklir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.23 KB)

Abstract

RENCANA PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONAL FASILITAS HOTCELL IRM DENGAN MELAKUKAN PERBAIKAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH. Rencana tindakan yang terstruktur terkait peningkatan kemampuan operasi fasilitas hotcell Instalasi Radiometalurgi (IRM) dengan cara perbaikan dan pengelolaan limbah, diperlukan dalam mengelola IRM. Rencana tindakan terstruktur ini diharapkan menjadi jawaban dari hasil inspeksi keselamatan nuklir BAPETEN tahun 2010, serta dapat juga berguna untuk perencanaan anggaran dan lainnya. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman praktis penulis studi dokumen yang terkait dan komunikasi dengan pihak pembuat manipulator. Rencana tindakan terstruktur tersebut diawali dengan perbaikan manipulator (hotcell 102 dan 103) dan dilanjutkan dengan pemindahan limbah nuklir ke KH-IPSB3. Selanjutnya dilakukan perbaikan barrel lifting device di hotcell uji 02. Setelah barrel lifting device diperbaiki, dilanjutkan dengan penanganan limbah non nuklir dari beberapa hotcell uji (102, 103, 104, 105 dan 109) yang dipindahkan ke ruang 001 dari hotcell uji 02, dan selanjutnya ke ruang 013 sebagai ruang penyimpanan limbah padat sementara, sebelum dipindahkan ke instalasi pengelolaan limbah radioaktif. Tahun 2013 dan 2014 merupakan tahun penentuan dalam peningkatan kemampuan operasi IRM, terutama di fasilitas hotcell. Dengan rencana tindakan yang terstruktur, maka keperluan peralatan serta anggaran dapat direncanakan. Setelah perbaikan manipulator di hotcell uji 02 dan 03 serta penanganan limbah di dalam hotcell, maka kemampuan operasi fasilitas hotcell IRM dapat meningkat.Kata kunci: perencanaan, tindakan terstruktur, kemampuan operasi, hotcell, limbah
Analisis Cacat Blister Pada Kelongsong Bahan Bakar U3Si2/Al Menggunakan Ultrasonic Test Muhammad Fauzi; Roziq Himawan; Helmi Fauzi Rahmatullah; Setia Permana; Antonio Gogo
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 23, No 3 (2017): Oktober 2017
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2017.23.3.3629

Abstract

Integritas bahan bakar adalah salah satu aspek keselamatan yang harus dipertimbangkan selama reaktor nuklir beroperasi. Terbentuknya cacat pada bahan bakar setelah digunakan di dalam reaktor tidak diinginkan, karena dapat mempengaruhi unjuk kerja bahan bakar. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji pasca iradiasi untuk menjamin integritas bahan bakar. Uji tak merusak menggunakan ultrasonic test adalah salah satu metode alternatif untuk melakukan uji pasca iradiasi. Analisis ini bertujuan untuk mendeteksi adanya cacat blister pada kelongsong bahan bakar nuklir tipe pelat. Pada uji pasca iradiasi  menggunakan ultrasonic test perlu ditentukan parameter operasi agar diperoleh hasil yang akurat. Penentuan optimasi parameter ultrasonic test dilakukan terhadap kelongsong bahan bakar U3Si2/Al yang terdapat cacat blister. Pengujian dilakukan menggunakan dua teknik, yaitu teknik pulse-echo dan through transmission. Dari hasil pengujian diperoleh display A-scan berupa sebuah sinyal yang menunjukkan adanya cacat atau tidak. Tingginya sinyal tersebut kemudian dievaluasi sehingga diperoleh parameter optimal untuk penentuan adanya cacat. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa cepat rambat gelombang longitudinal di medium air diperoleh sebesar 1545 m/s. Jarak optimal antara probe terhadap benda uji dengan teknik pulse-echo adalah 20 mm. Jarak optimal antar kedua probe dengan teknik through transmission adalah 40 mm. Pengujian pada bagian blister dengan teknik pulse-echo terjadi penurunan sinyal luaran sebesar 19 %FSH, sedangkan dengan teknik through transmission terjadi penurunan sinyal luaran sebesar 80 %FSH. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode ultrasonic test dapat mendeteksi adanya blister pada pelat elemen bakar secara efektif. Dari kedua teknik yang digunakan untuk mendeteksi adanya cacat di dalam kelongsong bahan bakar diperoleh hasil bahwa teknik through transmission menunjukkan perbedaan sinyal luaran yang lebih jelas antara bagian normal dengan bagian blister pada kelongsong bahan bakar dibandingkan teknik pulse-echo. Parameter optimal dan teknik through transmission yang diperoleh selanjutnya akan digunakan untuk menentukan cacat pada pelat elemen bakar pasca iradiasi.Kata kunci: ultrasonic test, kelongsong AlMg2, blister, pulse-echo, through transmission.