Titi Nur Vidyarini
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal e-Komunikasi

Evaluasi Program Employee Relations Rich Palace Hotel Surabaya Joesephine Tanumaharja; Titi Nur Vidyarini; Monica Rusdianto
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.268 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Rich Palace Hotel. Salah satu departemen yakni departemen Human Resources Development (HRD) menjalankan salah satu fungsi Public Relations, yaitu Employee Relations atau Hubungan Karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program employee relations Rich Palace Hotel Surabaya tahun 2017. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus, serta menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam. Program employee relations memiliki beberapa bentuk program di dalamnya yaitu Staff Gathering, Employee of the Month, dan Staff Outing. Evaluasi dilakukan berdasarkan sudut pandang karyawan yang dalam hal ini ialah peserta dari program employee relations. Berdasarkan hasil evaluasi, dapat diketahui bahwa Staff Gathering dan Staff Outing berhasil mencapai tujuannya, meskipun terdapat beberapa kendala dalam setiap program. Permasalahan yang terjadi pada Staff Gathering ialah minimnya keterlibatan GM, keterlambatan peserta, perbedaan persepsi durasi, dan asumsi pelaksana program. Sedangkan permasalahan pada Staff Outing terletak pada ketidaktahuan pelaksana program terhadap keterlibatan peserta. Untuk satu program lainnya, yaitu Employee of the Month ditemukan bahwa program ini tidak berhasil mencapai tujuannya. Kurang detail-nya kriteria Employee of the Month dan ketidakpuasan karyawan terhadap reward yang diberikan menjadi masalah utama dalam tidak tercapainya tujuan program ini.
Evaluasi Kegiatan Employee Gathering 2017 Lombok Epicentrum Mall Nusa Tenggara Barat Devy Caroline Harianto; Titi Nur Vidyarini; Yustisia Ditya Sari
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.033 KB)

Abstract

Gathering merupakan salah satu kegiatan Employee Relations. Kegiatan ini merupakan cara untuk menjalin hubungan baik antara pimpinan dengan karyawan. Tujuannya agar karyawan termotivasi sehingga berdampak pada kinerja. Berdasarkan pengamatan dari manajemen, kegiatan employee gathering 2017 dinilai tidak memberikan dampak pada 50 persen karyawannya. Jumlah karyawan PT. Sriwijaya Propindo Utama sebanyak 75 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode audit mini komunikasi, dan dengan teknik pengumpulan data wawancara. Setelah melakukan evaluasi pada kegiatan Employee Gathering 2017, peneliti menemukan beberapa titik rawan. Pertama, tidak adanya dasar yang jelas yang digunakan dalam penyusunan tujuan kegiatan seperti visi dan misi perusahaan. Kedua, kegiatan ini dilepas sepenuhnya kepada EO tanpa pengawasan dan koordinasi dari HRD, sehingga EO memegang andil penuh dalam kegiatan. Ketiga, tujuan kegiatan tidak disampaikan kepada EO sehingga memunculkan perbedaan pemahaman. Keempat, tidak dilakukannya evaluasi untuk menilai keberhasilan kegiatan hanya evaluasi pada budget saja. Hal ini lah yang menyebabkan kegiatan ini tidak memberikan dampak pada 50 persen karyawan.
Strategi Media Relations Level 21 Mall Dalam Menghadapi Publisitas Negatif Grace Cecilia Tanoko; Titi Nur Vidyarini; Monica Rusdianto
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.019 KB)

Abstract

Pada awal berdirinya yaitu pada tahun 2016, Level 21 Mall kerap diterpa berita negatif mengenai fasilitas yang dimiliki oleh Level 21 Mall serta perizinan Level 21 Mall itu sendiri. Manajemen Level 21 Mall melakukan berbagai strategi media relations guna untuk menghadapi publisitas negatif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi media relations Level 21 Mall dalam menghadapi publisitas negatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan metode studi kasus. Strategi media relations tersebut adalah mengelola relasi, mengembangkan strategi, dan mengembangkan jaringan. Dalam mengelola relasi, manajemen Level 21 Mall melakukan pendekatan serta melakukan komunikasi yang intens dengan rekan media. Dalam mengembangkan strategi, manajemen Level 21 Mall mengadakan press conference, membuat pemberitaan kreatif dan membuat special events. Dalam mengembangkan jaringan, manajemen Level 21 Mall berkoordinasi dengan pihak eksternal guna mendapatkan informasi yang mutakhir.
Strategi Komunikasi Humas PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Surabaya – Gempol Dalam Menyosialisasikan Sistem Pembayaran Elektronik Andreas Roberto; Yustisia Ditya Sari; Titi Nur Vidyarini
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.297 KB)

Abstract

Penelitian ini terkait strategi Komunikasi yang dilakukan oleh Humas Jasa Marga dalam sosialisasi sistem pembayaran elektronik di jalan tol Surabaya – Gempol. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui strategi komunikasi Humas PTJasa Marga (Persero) Tbk Surabaya – Gempol dalam menyosialisasikan sistem pembayaran elektronik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menemukan bahwa strategi yang digunakan Jasa Marga adalah dengan menggunakan special event, media relations dan media cetak. Strategi itu digunakan karena dalam sosialisasi ini, publik yang dituju cukup beragam dan banyak poin pesan yang disampaikan.
EVALUASI PROGRAM TOYOTA CONTEST COMMUNITY 2017 AUTO 2000 CABANG AHMAD YANI SURABAYA Monica Wijaya Hutama Woe; Titi Nur Vidyarini; Monica Rusdianto
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.422 KB)

Abstract

Program Toyota Contest Community 2017 ini dibuat untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan komunitas-komunitas Auto 2000 cabang Ahmad Yani, memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa komunitas Auto 2000 adalah komunitas yang peduli lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program Toyota Contest Community 2017 Auto 2000 cabang Ahmad Yani Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Adapun hasil dalam tahapan evaluasi ini, yaitu komunitas tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, pihak pelaksana seperti Auto 2000 cabang Ahmad Yani Surabaya tidak mengetahui hasil evaluasi akhir dari pihak Auto 2000 Jakarta Pusat, komunitas merasa waktu yang diberikan perusahaan terlalu singkat serta hadiah berupa dana dirasa masih kurang untuk mengimplementasikan kegiatan dari masing-masing komunitas tersebut, dan komunitas tidak dilibatkan juga dalam tahapan evaluasi. Komunitas tersebut hanya diminta untuk mengirim laporan keuangan dan laporan kegiatan kepada pihak Auto 2000 cabang Ahmad Yani Surabaya. Komunitas-komunitas ini merasa bahwa selama ini tidak ada evaluasi dalam bentuk komunikasi, seperti menanyakan pendapat, mendengarkan kekurangan dan saran dari komunitas-komunitas mengenai program Toyota Contest Community 2017.
Evaluasi Program Employee Relations di Hotel Majapahit Surabaya Managed by Accorhotels Tahun 2017 Stefanus Teguh; Yustisia Ditya Sari; Titi Nur Vidyarini
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.844 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Hotel Majapahit Surabaya Managed by Accorhotels. Departemen Talent and Culture (nama lain untuk Human Resources Department di bawah manajemen Accorhotels), menjalankan salah satu fungsi Public Relations yakni employee relations. Dalam pelaksanaannya, program ini mengalami beberapa kendala, terutama di dua program yang peneliti jadikan fokus yakni training dan Best Talent of the Month. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program employee relations di Hotel Majapahit Surabaya Managed by Accorhotels. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus, dimana penelitian evaluasi ini mengacu pada teori proses pembuatan program public relations yakni mendefinisikan masalah/peluang, perencanaan dan pemrograman, mengambil tindakan dan berkomunikasi, dan mengevaluasi program. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya program employee relations tidak berjalan dengan baik diakibatkan oleh departemen Talent and Culture sebagai pihak pelaksana tidak melakukan pengidentifikasian publik sasaran, budaya organisasi, serta menyosialisasikan program employee relations yang baru sebelum menjalankan program employee relations tersebut.
Strategi Media Relations Hotel Ciputra World Surabaya dalam Mendapatkan Publisitas Program AFTERNOON TEA Fransisca Isabella Salim; Titi Nur Vidyarini; Monica Rusdianto
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.729 KB)

Abstract

Sejak tahun 2015, Hotel Ciputra World Surabaya (HCWS) membuat program AFTERNOON TEA untuk membentuk reputasi perusahaan yang ingin dikenal unggul dalam bidang food & restaurant. Marketing Communication HCWS menjalankan praktik media relations agar bisa mendapatkan publisitas di media massa, media online, dan media sosial. Program AFTERNOON TEA selalu mendapatkan publisitas yang bersifat baik sehingga penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode studi kasus ini bertujuan untuk mengkaji strategi media relations HCWS dalam mendapatkan publisitas. Strategi media relations merupakan sekumpulan kebijakan dan taktik yang sudah ditetapkan untuk mencapai tujuan kegiatan media relations khususnya dan Public Relations pada umumnya yang diacukan pada tujuan organisasi. Strategi media relations yang dilakukan adalah adalah mengelola relasi diluar lingkungan kerja, melakukan aktivitas dan taktik media relations di dalam lingkungan kerja, mengundang influencer dalam aktivitas media relations, dan mengembangkan jaringan.
Anxiety Uncertainty Management (AUM) Remaja Timor Leste di Kota Malang dalam Membangun Lingkungan Pergaulan Melyana Gozali; Judy Djoko W. Tjahyo; Titi Nur Vidyarini
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.266 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fenomena komunikasi antarbudaya, yaitu anxiety uncertainty management (AUM) remaja Timor Leste yang merantau di kota Malang. Mereka memiliki penyebab yang berbeda ketika merantau di Malang, yaitu desakan orang tua dan keinginan dari diri sendiri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal yang menyebabkan keduanya memiliki cara berperilaku dan respon yang berbeda ketika mengalami anxiety uncertainty, yaitu pola asuh orang tua, karakter, dan pengalaman trauma. Cara pengelolaan yang dilakukan oleh remaja Timor Leste tersebut dengan mengetahui siapa diri mereka dan meyakinkan diri agar berperilaku sesuai gambaran diri dengan berbicara pada diri sendiri. Kedua membangun kepercayaan diri, dukungan besar dari orang tua dijadikan sebagai motivasi dan menanamkan pikiran positif. Ketiga, membangun hubungan dengan orang baru. Terakhir adalah belajar memahami budaya/lingkungan.
Reputasi Negara Australia Menurut Masyarakat Surabaya Victoria Kesha Ayunarendra; Titi Nur Vidyarini; Vita Monica
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.732 KB)

Abstract

Reputasi negara pada dasarnya adalah image terhadap sebuah negara dalam jangka waktu yang panjang, yang dapat dipengaruhi oleh pengalaman langsung dan tidak langsung terhadap negara tersebut. Australia dan Indonesia adalah dua negara yang memiliki hubungan yang pasang-surut dalam jangka waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur reputasi negara Australia menurut masyarakat Surabaya. Pengukuran reputasi ini menggunakan indikator Fombrun-RI Country Reputation Index yang didalamnya terdapat enam dimensi, yakni: Emotional Appeal, Physical Appeal, Financial Appeal, Leadership Appeal dan Cultural Appeal. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survai dimana kuesioner dibagikan kepada 100 masyarakat Surabaya. Hasil yang ditemukan adalah reputasi negara Australia yang positif menurut masyarakat Surabaya.
Hambatan Komunikasi Antar Budaya Pada Etnis Kei (Maluku Tenggara) dan Etnis Tionghoa Khek Theresia Henki Thesman; Titi Nur Vidyarini; Desi Yoanita
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.349 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hambatan Komunikasi Antar Budaya pada Etnis Kei (Maluku Tenggara) dengan Etnis Tionghoa Khek. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis hambatan komunikasi antar budaya pada pasangan ini adalah hambatan fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman, emosi, bahasa, nonverbal dan kompetisi. Sesuai yang dikatakan oleh Saebani bahwa jenis hambatan tersebut terjadi terutama oleh etnosentrisme yang sangat negatif. Selain itu juga, hambatan komunikasi antar budaya pada pasangan ini terjadi karena keragaman dari tujuan komunikasi, tidak ada kepercayaan, penarikan diri komunikasi, tidak adanya empati, tidak memahami derajat kesamaan atau perbedaaan kepercayaan, hambatan pembentukan dan pemograman budaya.