Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BIODISTRIBUSI 177LUTETIUM-(R)-NODAGA-PSMA PADA GINJAL DAN KANDUNG KEMIH TIKUS GALUR WISTAR JANTAN Brigitta Silalahi; Achmad Hussein Sundawa Kartamihardja; N. Elly Rosilawati; Rini Shintawati; Nur Rahmah Hidayati
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.969 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4981

Abstract

 177Lutetium (Lu) –(R)-NODAGA-PSMA merupakan perkembangan terapi radionuklida yang dapat digunakan untuk terapi metastasized castration-resistant prostate cancer (mCRPC). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui biodistribusi 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada ginjal dan kandung kemih hewan coba berupa tikus galur wistar jantan. Penelitian eksperimental laboratorik ini dilakukan di laboratorium Departemen Ilmu Kedokeran Nuklir dan Pencitraan Molekuler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian adalah 10 tikus galur wistar jantan dengan usia 8-12 minggu; berat 200-250 gram; dalam keadaan sehat. Tikus akan ditidurkan dengan agen anestesi ketamin, lalu dilakukan injeksi 1,3-1,7 mCi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada vena bagian ekor. Perhitungan cacahan organ total dilakukan pada menit ke 60,90, dan 120, pasca injeksi radiofarmaka  177Lu–(R)-NODAGA-PSMA sebesar 1.300-1.700 mCi pada vena bagian ekor. Hasil yang diperoleh dari uji adalah tangkapan ginjal dan kandung kemih.Rata-rata persentase tangkapan radiofarmaka pada menit ke-60 adalah ginjal kanan sebesar 4,35%, ginjal kiri 5,91%, kandung kemih 6,54%; pada menit ke-90 adalah ginjal kanan sebesar 6,31%, ginjal kiri 7,6%, kandung kemih 7,95%; serta pada menit ke-120 adalah ginjal kanan sebesar 6,89%, ginjal kiri 8,48%, kandung kemih 9,60%. Hasil persentase tangkapan organ target akan disajikan dalam tabel dan grafik.Biodistribusi radiofarmaka 177Lu–(R)-NODAGA-PSMA pada tikus galur wistar jantan ditangkap oleh ginjal kanan dan kiri serta kandung kemih. Peningkatan radioaktivitas tangkapan organ target tercatat seiring dengan berjalannya waktu penelitian. Hal ini disebabkan karena ginjal berperan sebagai organ ekskresi dari radiofarmaka.