Solihah Sari Rahayu
Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Tasikmalaya, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Religious Awareness and Ritual Practices in The Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Suryalaya Jamaludin Jamaludin; Solihah Sari Rahayu; Muhamad Dani Somantri
Islamica: Jurnal Studi Keislaman Vol. 15 No. 2 (2021): March
Publisher : Postgraduate Studies of Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/islamica.2021.15.2.295-317

Abstract

This article seeks to reveal the religious experiences of the members of the Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) in Suryalaya, Tasikmalaya, West Java. Using a phenomenological approach, this article finds that TQN followers exhibit religious awareness and obedience to legal norms, reflected in various ritual practices, such as dhikr (remembrance), khataman (completing the reading of the Qur’ān), manakiban (reciting the saint’s hagiography), riyāḍah (spiritual exercises), tawassul (mediating), and ḥajj (pilgrimage). The religious awareness is built upon the belief in achieving good morality as the attribute of a perfect man (insān kāmil). The socio-structural diversity of the TQN community in social life is manifested in the complexity of hierarchies involved in the tarekat system: murshid (spiritual leader); representatives of talqīn which include intellectuals/modernist, ulama/ traditionalist, scholar/neo-traditionalist; preachers from the realms of pesantren, university, and politics. This article argues that the relationship between different hierarchies of membership in the TQN with regard to religious awareness is based on the understanding of the tarekat teaching provided by the spiritual leader.
JUAL BELI PRODUK IMITASI FASHION PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NOMOR 28 TAHUN 2014 DAN HUKUM ISLAM Solihah Sari Rahayu; Novianti Syarifah; Muhamad Dani Somantri
Mutawasith: Jurnal Hukum Islam Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.112 KB) | DOI: 10.47971/mjhi.v2i2.155

Abstract

Jual beli dalam Al-Quran disebutkan 3 bentuk yaitu : tijarah, bai’, syira’. jual beli adalah pertukaran harta (mal) dengan harta dengan menggunakan cara tertentu. Pertukaran harta dengan harta disini, diartikan harta yang memiliki manfaat serta terdapat kecenderungan manusia untuk menggunakannya, cara tertentu yang dimaksud adalah sighat atau ungkapan ijab dan qabul. Pasar adalah adanya penjual dan pembeli saling bertemu, salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Penelitian ini mendepenelitiankan dan mengkaji permasalahan mengenai konsep pembajakan karya-karya di bidang hak cipta dalam perspektif hukum Islam dengan menggunakan UndangUndang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta sebagai fokus studinya. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengangkat tentang solusi hukum Undang-Undang tentang Hak Cipta. Dalam usaha penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi langsung dan tidak langsung. Pembajakan dengan menyamakan hukum dari pencurian dapat menggunakan metode qiyas. Apabila dikaji berdasarkan metode qiyas, segala apapun bentuk dari pembajakan merupakan haram dan harus dijauhi. Dengan beberapa penjelasan di atas maka segala apapun bentuk pembajakan baik cara/metode maupun objek atau sasaran yang mengarah pada pembajakan hak cipta hukumnya adalah haram.