This Author published in this journals
All Journal OPSI
Tri Wibawa
Teknik Industri FTI UPN "Veteran" Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI SISTEM KERJA DI INDUSTRI KERAJINAN BATIK KAYU SANGGAR ARJUNA DESA KREBET PAJANGAN BANTUL DENGAN PENDEKATAN ACROERGONOMIC ANALYSIS AND DESIGN Dyah Rachmawati Lucitasari; Tri Wibawa
OPSI Vol 9, No 2 (2016): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.387 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v9i2.2325

Abstract

Industri Batik Kayu Sanggar Arjuna Desa Krebet, Pajangan, Bantul bergerak di bidang industri kerajinan khususnya batik dengan bahan untuk dasaran dari kayu yang memproduksi berbagai produk.  Produk kerajinan yang dihasilkan adalah seperti topeng, wayang, nampan, asesoris rumah tangga, patung kayu, kotak perhiasan, dan hiasan batik kayu lainnya. Keadaan sistem kerja yang ada masih belum optimal yang meliputi faktor lingkungan fisik, peralatan mesin, kondisi pekerjaan, dan organisasi. Hal tersebut berdasarkan dari keluhan pekerja bagian produksi, dimana hal itu mempengaruhi waktu menyelesaikan produksi.Penelitian ini mengevaluasi sistem kerja yang ada dari keempat faktor yang telah dijelaskan dengan pendekatan Macroergonomic Analysis and Design (MEAD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor kunci yang terjadi pada sistem kerja dan membuat usulan perbaikan berdasarkan faktor kunci terpilih. Macroergonomic Analysis and Design (MEAD) dapat membantu menganalisis sumber masalah paling signifikan pada sistem kerja sehingga dapat dibuat usulan perbaikan sistem kerja yang bisa dilakukan.Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor kunci yang terpilih yaitu lingkungan fisik dengan varian yang meliputi suhu dan kebisingan. Usulan perbaikan yang bisa dilakukan terdiri dari 2 alternatif.  Alternatif pertama yaitu pengadaan fasilitas lingkungan fisik yang meliputi pengadaan kipas angin pada masing-masing ruang, ruang I menggunakan exhaust fan yang memiliki volume udara 1183,22 CFM sebanyak 9 buah dan ruang II menggunakan exhaust fan yang memiliki volume udara 321,41 CFM sebanyak 3 buah, sedangkan ruang III menggunakan ceiling fan dengan volume udara 223,69 CFM sebanyak 3 buah. Pengadaan fasilitas selanjutnya yaitu pengadaan formable earplug sebanyak 38 sesuai jumlah pekerja produksi, sosialisasi penggunaan earplug yang baik dan benar, sertapemasangan display informasi peringatan dan petunjuk penggunaan earplug. Sedangkan alternatifkedua yaitu perbaikan kebijakan pengaturan kerja dengan penambahan waktu istirahat sebesar 10,24 menit.
PERANCANGAN ALAT BANTU PROSES PEMBUATAN BATIK SARITA Soleman May Soeryanto; Mochammad Chaeron; Tri Wibawa
OPSI Vol 9, No 2 (2016): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.515 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v9i2.2329

Abstract

Pengrajin di Desa Karassik, Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan masih menggunakan alat tradisional dalam proses pembuatan Batik Sarita, hal ini memerlukan waktu yang cukup lama mulai dari pembuatan sketsa sampai proses penorehan cairan malam di atas kain dan diperlukan teknik membatik untuk menghasilkan produk batik yang berkualitas.Selain itu dalam proses pembuatan Batik Sarita diperlukan banyak peralatan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang alat bantu untuk mempermudah proses pembuatan Batik Sarita.Dalam penelitian ini perancangan alat bantu proses pembuatan Batik Sarita menggunakan metode perancangan produk model proses perancangan deskriptif French. Perancangan dengan menggunakan metode ini diawali dengan menentukan kebutuhan konsumen untuk menganalisis masalah. Setelah itu dilakuak perancangan konsep dan mencari solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setelah didapatkan solusi alternatif, langkah selanjutanya adalah membuat prototype,,dan langkah terakhir adalah melakukan uji coba terhadap alat bantu proses pembuatan Batik Sarita yang sesuai dengan konsep rancangan.  Penelitian ini telah berhasil mengembangkan alat bantu proses pembuatan Batik Sarita, dikembangkan dengan memodifikasi Pantograph dan merancang kompor elektrik dalam proses pembuatan Batik Sarita. Hasil yang diperoleh dari alat rancangan baru mampu mempermudah proses pembuatan Batik Sarita dimana pengrajin tidak perlu membuat sketsa atau pola di atas kain. Sketsa dapat dibuat di atas kertas yang bisa digunakan berkali-kali. Selain itu suhu dan keenceran cairan malam dapat dikontrol dengan mudah karena menggunakan kompor elektrik yang dilengkapi dengan sensor suhu. Dalam proses penorehan malam di atas kain dapat dilakukan dengan mudah, cukup menggerakkan Pantograph mengikuti pola yang sudah ada